Quantcast
Channel: Cerita – Gadis Kepo
Viewing all 141 articles
Browse latest View live

Cerita Dewasa “Pengalaman Seks Di Ruang Komputer”| Foto Foto Cewek Montok Dan Bugil | Cewek Cantik Jago Nyepong | Cewek Cantik Ketagihan Ngentot | http://kepo.cerewet.info/

$
0
0

Hampir tidak percaya bahwa hari telah larut malam. Aku masih berada di ruang komputer kampus sendirian. Pegal rasanya seharian menulis tugas yang harus diserahkan besok pagi. Untunglah akhirnya selesai juga. Sambil melepas lelah iseng-iseng aku buka internet dan masuk ke situs-situs porno. Aku membuka gambar-gambar orang bersenggama lewat anus. Mula-mula terasa aneh, tapi makin lama aku merasakan fantasi lain. Aku merasakan erangan perempuan yang kesakitan karena lubang duburnya yang sempit ditembus dengan kemaluan yang mengeras. Ah.. khayalanku semakin jauh. Tiba-tiba aku dikagetkan dengan suara pintu ruangan membuka dan menutup. Hii.. aku lihat sudah jam 22:30, malam-malam begini pikiranku jadi membayangkan hal-hal menakutkan. Tapi kemudian aku dikagetkan lagi ketika melihat seorang perempuan membawa map berisi beberapa lembar kertas dan dua buah buku tipis masuk kemudian menaruhnya di sebelah komputer, lalu menyalakan komputer dan mengetik.

Komputernya terhalang tiga meja komputer di sebelahku. Aku jadi lega, sekarang ada teman, walaupun dia tidak memperhatikan aku sama sekali. Aku perhatikan dari samping, wajahnya manis dengan hidung yang kecil dan mancung. Kulitnya tidak terlalu putih, tapi mulus dengan jaket jeans lengan pendek yang dikenakannya, dia tampak cantik. Tapi, akh peduli amat. Aku melanjutkan buka-buka situs tadi, anganku semakin menerawang, kemaluanku agak menegang. Dan akhirnya aku melirik pada perempuan di ruangan itu, dan langsung aku melirik pantatnya. Besar! pikirku. Tiba-tiba saja aku membayang kalau kemaluanku merobek-robek pantatnya yang menggiurkan itu. Aku jadi deg-degan, semakin dibayangkan semakin menjadi-jadi kemaluanku menegang. Sampai akhirnya aku nekat mendekati dia. Aku mencoba menenangkan diriku agar tampak normal. “Ma’af.. sedang mengerjakan tugas?” suaraku sedikit bergetar. Dia melirikku sebentar lalu matanya tertuju lagi ke layar komputer, sambil menjawab, “Iya.. Mas.. aku kelupaan menuliskan beberapa judul buku dalam daftar kepustakaan, cuma dikit kok.” “Rumahnya deket sini?” “Iya di asrama, dan saya biasa kerja malam-malam begini,” jawabnya. “Nah.. selesai deh,” dia membereskan kertas-kertas, lalu terdengar suara mesin printer bekerja.

Dia mengambil hasilnya dan kelihatan puas. “Bisa pulang sama-sama?” aku bertanya sambil mataku sebentar-sebentar mencuri pandang ke arah pantatnya yang kelihatan besar membayang dibalik celana trainning kain parasitnya. Aduh, dadaku mendesir. “Sebentar aku tutup dulu komputerku ya..” Aku bergegas pergi ke komputerku. “Mas sedang ngerjakan apaan?” Aku kaget tidak menyangka kalau dia mengikuti aku. “Ah.. ini.. iseng-iseng aja buka-buka internet, capek sih ngetik serius terus dari tadi.” “Eh.. gambar-gambar gituan yaa? Hi ih!” dia mengangkat bahunya, tapi mulutnya tersenyum. “Ah.. iseng-iseng aja.. Mau ikutan liat-liat?” tiba-tiba keberanianku muncul. Dan di luar dugaan dia tidak menolak. “Tapi bentar aja yaa.. entar keburu malam!” dia langsung duduk di kursi sebelahku. Makin lama kami makin asyik buka-buka gambar porno, sampai akhirnya, “Aku mau pulang deh Mas. Udah malem.. Aku bisa pulang sedirian.. deket kok.” Dia siap berdiri. Tapi dengan reflek tanganku cepat memegang pergelangannya. Dia terkejut. Aku sudah tidak memperdulikan apa-apa lagi, kecuali mempraktekkan gambar-gambar yang dilihat tadi. Kemaluanku sudah menegang. Tanpa basa basi aku langsung menduduki pahanya dan langsung melumat bibirnya. “Umh.. mh..” dia berusaha meronta dan menarik kepalanya ke belakang, tapi tangan kiriku cepat menahan belakang kepalanya, sementara tangan kananku sudah memegang buah dadanya, memutar-mutar, dan meremas-remas putingnya.

Gerakan perempuan itu makin lama makin lemah, akhirnya aku berani melepaskan ciumanku, dan beralih menciumi bagian-bagian tubuh lain, leher, belakang telinga, kembali ke leher, lalu turun ke bagian belahan buah dadanya. Aku melihat dia juga menikmatinya. Matanya mulai sayu, bibirnya terbuka merekah. “Namamu siapa?” aku tampaknya agak bisa mengendalikan keadaan. Dia tidak menjawab. Hanya matanya yang sayu itu memandang kepadaku. Aku tidak mengerti maksudnya. Tapi ah tidak perduli aku mengangkat berdiri tubuhnya, lalu aku duduk di kursi, kutarik badannya dan dia duduk di pangkuanku. “Ehh.. hh..” dia berdesah ketika kepalaku menyeruduk buah dada yang masih terhalang T-shirt merah muda di balik jaket jeans yang terbuka kancingnya. Tanganku segera menaikkan kaosnya, sehingga tampak bagian bawah dadanya yang masih berada di balik BH. Kunaikkan BH-nya tanpa melepas, dan kembali mulutku beraksi pada putingnya, sementara tanganku meremas-remas pantatnya dan pahanya. “Oohh.. Mas.. Mas.. Aoohh..” aku semakin menggila mendengar desahnya. Lalu aku ingin melaksanakan niatku untuk menembuskan batang kemaluanku ke pantatnya. Kubalikkan badannya sehingga dia membelakangiku. Aku pun berdiri dan menurunkan celana trainingnya dengan mudah. Dengan tidak sabar celana dalamnya pun segera kuturunkan. Aku duduk dan kutarik badannya sehingga pantatnya menduduki kemaluanku. “Aghh.. Uhh” aku terkejut karena kemaluanku yang sedang menegang itu rasanya mau patah diduduki pantatnya. Tapi nafsuku menghilangkan rasa sakit itu.

Aku genggam kemaluanku dan kutempelkan ke lubang duburnya, lalu kutekan. “Aaah..” dia menjerit, tubuhnya mengejang ke belakang. Tapi kemaluanku tidak bisa masuk. Terlalu sempit lubangnya. Keberingasanku makin menjadi. Aku dorong tubuhnya sehingga posisi badannya membungkuk pada meja komputer. Pantatnya kelihatan jelas, bulat. Pelukanku dari belakang tubuhnya membuat dia tertindih di meja. Kutempelkan kemaluanku pada lubang pantatnya. Sementara tangan kiriku meremas buah dada kirinya. Mulutku pun tidak henti-hentinya menggerayangi bagian belakang leher dan punggungnya. Dengan sekali hentak paksa, kudorong masuk kemaluanku. “Aih.. ah uh aoowww..” aku pun mersa sedikit kesakitan, tapi kenikmatan yang tiada taranya kurasakan. “Jangan.. aduh aahh sakiit, tidak deh.. ahh..” Aku semakin bernafsu mendengar rintihannya. Sambil memeluk buah dadanya., kutarik dia berdiri. Lalu aku pun menggerakan kemaluanku maju mundur, mulutku menciumi pipinya dari samping belakang, sementara tanganku meremas buah dadanya, seolah-olah ingin menghancur lumatkan tubuh perempuan yang sintal itu. Perempuan itu tidak henti-hentinya merintih, terutama ketika kemaluanku kudorong masuk. Beberapa tetes air mata menggelinding di pipinya. Mungkin kesakitan, aku tidak tahu. Tapi apa daya aku pun sudah tidak kuat menahan keluar air maniku lagi dan tubuhku mengejang, perempuan itupun mengejang dan merintih, karena tanganku dengan sangat keras meremas buah dadanya. Badannya ikut tertarik ke belakang, dan mulutku tanpa terasa menggigit lehernya. “Ouhh.. hh..” kenikmatan luar biasa ketika kemaluanku menyemburkan air maniku ke pantatnya.

Hangat sekali. Aku terduduk dia pun terduduk di atas kemaluanku yang masih menancap di pantatnya. Kepalaku terkulai di punggungnya. Perempuan itu memandang ke arah layar komputer dengan pandangan kosong. Sementara tetes air matanya masih terus membasahi pipinya. “Ma’afkan aku.. Aku tidak kuat nahan diri,” aku mencoba menghiburnya. Tapi dia tidak menjawab. “Siapa namamu?” tanyaku dengan lembut. Kembali dia membisu. “Aku mau pulang.. kamu tidak perlu nganter aku.. biar orang-orang tidak tanya macem-macem,” katanya dengan suara perlahan. “Aku sebenarnya tau siapa kamu.. Mas,” dia berbicara tanpa menoleh ke arahku. “Ha.. aku..” aku tekejut. “Ya.. karena aku temen baru pacarmu, Yuni, aku pernah liat foto-fotomu di tempat dia.” Kali ini dia menatapku dengan tajam. “Tapi.. aku sama sekali tidak nyangka kelakuanmu seperti ini,” selesai dia menaikkan celana dan membetulkan BH dan T-shirtnya. “Tapi tidak usah khawatir aku tidak bakalan cerita kejadian ini, aku takut ini akan melukai hatinya. Dia setia sama kamu,” lanjutnya. “Kamu tidak.. kasian ama dia?” Aku terdiam, termangu, bahkan tidak menyadari kalau dia sudah berlalu. Akhir-akhir ini aku tahu nama gadis itu Rani, memang dia teman pacarku, Yuni. Aku menyesali perbuatanku. Rani tetap baik pada kami berdua. Kami bahkan menjadi kawan akrab. Seperti tidak pernah terjadi apa-apa. Entah sampai kapan dia akan menyimpan rahasia ini. Aku kadang-kadang khawatir, kadang-kadang juga memandang iba pada Rani. Oh, aku telah menghancurkan gadis yang tulus. TAMAT


Kumpulan Foto Bugil | Abg Bispak | Paling Hot

$
0
0
Kumpulan Foto Bugil | Abg Bispak | Paling Hot
Kumpulan Foto Bugil Abg Bispak Paling Hot – Kumpulan Foto Bugil Abg Bispak Paling Hot – Update spesial Foto Hot Bugil ceritahot69.blogspot.com kali ini akan memberikan imformasi seputar Foto bugil, foto bugil abg, bugil, foto bugil abg bispak, foto hot, foto hot bugil, foto hot bugil abg, foto hot bugil abg bispak, foto hot abg bispak, foto hot abg dan masih banyak lagi foto bugil lainnya yang pasti lebih bugil dari pada yang lain. Ok postingan ini khusus untuk remaja yang sudah dewasa atau berumur 18+…
Langsung aja kita simak Foto Bugil Abg!!!
Foto Bugil Abg
Foto Bugil | Foto Memek | Foto Toge | Foto Hot | Foto Pantat | Gambar Memek | Gambar Toge | Gambar Hot | Gambar Pantat
Foto Bugil Abg
Foto Bugil Foto Memek | Foto Toge | Foto Hot | Foto Pantat | Gambar Memek | Gambar Toge | Gambar Hot | Gambar Pantat

Foto Bugil Abg
Foto Bugil Foto Memek | Foto Toge | Foto Hot | Foto Pantat | Gambar Memek | Gambar Toge | Gambar Hot | Gambar Pantat

Foto Bugil Abg
Foto Bugil Foto Memek | Foto Toge | Foto Hot | Foto Pantat | Gambar Memek | Gambar Toge | Gambar Hot | Gambar Pantat

Foto Bugil Abg
Foto Bugil Foto Memek | Foto Toge | Foto Hot | Foto Pantat | Gambar Memek | Gambar Toge | Gambar Hot | Gambar Pantat

Foto Bugil Abg
Foto Bugil Foto Memek | Foto Toge | Foto Hot | Foto Pantat | Gambar Memek | Gambar Toge | Gambar Hot | Gambar Pantat

Foto Bugil Abg
Foto Bugil Foto Memek | Foto Toge | Foto Hot | Foto Pantat | Gambar Memek | Gambar Toge | Gambar Hot | Gambar Pantat

Foto Bugil Abg
Foto Bugil Foto Memek | Foto Toge | Foto Hot | Foto Pantat | Gambar Memek | Gambar Toge | Gambar Hot | Gambar Pantat

Foto Bugil Abg
Foto Bugil Foto Memek | Foto Toge | Foto Hot | Foto Pantat | Gambar Memek | Gambar Toge | Gambar Hot | Gambar Pantat

Foto Bugil Abg
Foto Bugil Foto Memek | Foto Toge | Foto Hot | Foto Pantat | Gambar Memek | Gambar Toge | Gambar Hot | Gambar Pantat

Foto Bugil Abg
Foto Bugil Foto Memek | Foto Toge | Foto Hot | Foto Pantat | Gambar Memek | Gambar Toge | Gambar Hot | Gambar Pantat

Foto Bugil Abg
Foto Bugil Foto Memek | Foto Toge | Foto Hot | Foto Pantat | Gambar Memek | Gambar Toge | Gambar Hot | Gambar Pantat

Kumpulan Foto Bugil Abg Bispak Paling Hot
Kumpulan Foto Bugil Abg Bispak Paling Hot – Kumpulan Foto Bugil Abg Bispak Paling Hot – Update spesial Foto Hot Bugil ceritahot69.blogspot.com kali ini akan memberikan imformasi seputar Foto bugil, foto bugil abgbugil, foto bugil abg bispakfoto hotfoto hot bugilfoto hot bugil abgfoto hot bugil abg bispakfoto hot abg bispakfoto hot abg dan masih banyak lagi foto bugil lainnya yang pasti lebih bugil dari pada yang lain. Ok postingan ini khusus untuk remaja yang sudah dewasa atau berumur 18+…
SUMBER

Cerita Sex “Diawali Dengan Sms”| Foto Foto Janda Sange | Memek Basah | Janda Jago Sepong | Penis Tegang | Janda Ketagihan Sepong | http://kepo.cerewet.info/

$
0
0

“Mas, komputernya hang lagi nih..!” teriakku. Tidak berapa lama, Bryan masuk ke kamarku. “Kamu emang gatek, Yen..” celetuk Bryan kakak iparku.
Belum sempat aku bangun dari tempat duduk, kedua tangan Bryan sudah berada di bawah ketiakku. Jemarinya yang berbulu, begitu cepat menekan tombol ‘Ctrl-Alt-Del’. Komputer di depanku kembali berfungsi. Aku terhenyak. Bryan masih berdiri menunduk di belakangku. Dengan sengaja kedua tangannya menyentuh payudaraku. Aku tidak bereaksi. Memang ini yang kuinginkan. Jujur saja, aku sebetulnya dapat mengatasi masalah komputer ‘hang’. Sebenarnya yang tadi hanya trik saja untuk ‘memancing’ Mas Bryan masuk ke kamarku.

Cerita Sex Dewasa Sedarah Di Awali SMS – “Lembut banget Yen..,” bisiknya lirih.
Tidak lama kemudian dia keluar kamar. Hampir aku tidak mendengar ucapannya. Pikiranku jauh menerawang.
“Seandainya Mas Bryan menjadi milikku..,” gumanku dalam hati.
Aku terus membayangkan bagaimana bahagianya Priscilla, kakak sulungku, bersuamikan seorang Bryan. Badannya tinggi tegap. Kulitnya yang putih bersih, ditumbuhi bulu-bulu halus. Mas Bryan yang peranakan Jawa-Pakistan, sudah satu setengah tahun tinggal di rumah kami. Karena Cilla, panggilan kakak sulungku, sedang mengandung, Mama meminta mereka tinggal sementara di rumah ini.

Dering handphone membuyarkan lamunanku. Ahh, rupanya hanya SMS saja. Tapi, woooww ternyata itu pesan dari Mas Bryan.
Isinya singkat, “YEN, TOKETNYA INDAH BANGET, SORRY YA NGACENG AJA.”
Aku tersenyum membacanya. Aku mengerti maksud kata-kata terakhirnya, bukan ngaceng aja, tapi ngga sengaja. Kalaupun Mas Bryan benar-benar terangsang ketika berada di kamarku, memang wajar. Bukan hanya dia yang mengatakan buah dadaku indah, bahkan teman-teman cewek di kampus pun iri melihat punyaku ini. Apalagi sebelum Mas Bryan masuk kamarku, aku sengaja hanya mengenakan kaos oblong tanpa BH.

Malamnya, Mas Bryan SMS lagi. Dia sedang asyik menonton liga Italy di home theatre rumahku. Dalam pesannya, dia minta ditemani nonton bola. Kujawab tidak. Aku memang tidak senang menonton bola.
“KALO BOLA YANG LAIN MAU.” pancingku me-reply pesannya.
Sebetulnya aku ingin sekali berdua dengannya di malam seperti ini. Tetapi yang menjadi masalah adalah letak home theatre yang di pojok dekat taman persis bersebelahan dengan kamar tidur Mamaku. Kalau ketahuan kan jadi kacau semua. Kamar Mas Bryan sendiri ada di lantai atas, bersebelahan dengan adikku yang bungsu. Tetapi, kalau nonton TV Mas Bryan lebih senang di bawah. Mbak Cilla sudah tahu kebiasaan suaminya menonton bola di bawah. Kesempatan ini kumanfaatkan sekalian. Tetap lewat sarana SMS, kupancing Mas Bryan masuk kamarku.

Gairah seksku sedang memuncak-muncaknya malam itu. Mungkin karena mau dapat mens. Aku harus berterima kasih banyak pada fasilitas SMS lintas operator ini. Sudah dua minggu lebih, saya dan Mas Bryan saling kirim pesan rahasia. Padahal kami sama-sama berada di rumah. Kalau bicara langsung atau telepon kan beresiko ada yang menguping. SMS benar-benar menghubungkan cintaku padanya.

Pintu kamar terkuak perlahan. Dengan sedikit berjinjit Mas Bryan masuk kamarku. Mengenakan celana pendek dan kasus oblong. Kumis dan cambangnya baru dicukur. Birahiku menggelora melihat wajah Mas Bryan di depanku. Bahunya yang lebar mendatar ditambah dadanya yang bidang membuatku ingin segera menggelayutinya manja.
“Blom tidur Yen..?” tanyanya berbasa-basi.
Tidak kujawab. Aku hanya tersenyum manja sambil mengibas rambutku. Malam itu aku memakai baju tidur model ‘you can see’ dan celana selutut. Agak lama kukibaskan rambutku. Mas Bryan pasti tidak melewatkan kesempatan emas ini. Dengan kaos ‘you can see’, jelas terlihat olehnya payudaraku yang putih menyembul.

Pelukan hangat Mas Bryan langsung menyergap. Memeluk dari belakang, membuat tangannya bebas-puas menggerayangi payudaraku. Sambil mendesis-desis, bibirnya yang seksi mulai melumat leher dan belakang kupingku. Pantas saja Mbak Cilla betah di kamar. Mas Bryan memang paling jago memanjakan cewek. Permainannya lembut dan halus. Baru kali ini aku merasakan sentuhan-sentuhan seorang lelaki yang membuatku nikmat keenakan.

Tidak seperti Joko pacarku, Mas Bryan sangat sabar menelusuri seluruh bagian tubuhku. Dia begitu menikmati jengkal demi jengkal lekuk tubuhku. Aku sangat menikmati permainan jilatan lidah dan remasan jari-jarinya yang nakal. Kini aku hanya menyisakan celana dalam saja. Pakaian tidur dan BH sudah dicampakannya. Entah kenapa, Mas Bryan belum juga menjamah bagian paling peka dari tubuhku. Padahal aku sudah sangat mengharapkan jilatan demi jilatan merambah bibir kemaluanku yang sudah mulai membasah.

Ternyata, kesabaran Mas Bryan menjelajahi bagian tubuhku berhenti sampai disitu. Tiba-tiba dia mengangkat tubuhku ke tempat tidur. Dengan sedikit tergesa-gesa, dia membaringkan tubuhku di pinggir tempat tidur. Buru-buru dia melepas celana dalamku dan CD-nya. Dengan berlutut di pinggir tempat tidur, Mas Bryan sudah mengeluarkan senjata pamungkasnya. Sebatang daging keras memanjang sudah mendekati selangkanganku.

“Jangan dulu Mas..!” sahutku lirih.
Aku kecewa berat. Kenapa sih setiap lelaki selalu ingin cepat-cepat memasukkan batangnya ke lubang kemaluannya wanita. Padahal aku masih butuh foreplay yang lama. Kenikmatan tidak hanya didapat ketika batang itu ada dalam lubang kemaluan.
“Mas sudah ngga tahan, sayang..!” katanya.
Batang kokoh berurat itu mulai menekan-nekan. Aku meringis kesakitan.
“Ahhh.., perlahan dong Mas..!” aku menahan sakit.

Seperti tidak mendengar permintaanku, Mas Bryan semakin kencang menekan. Kedua tangannya menyangga tubuhnya di bibir tempat tidur. Sementara kedua lututnya bertekuk di lantai. Gaya seperti ini pernah saya lihat di film biru. Kedua kakiku ditekuknya seperti kecoa kepanasan. Menurut cerita teman-temanku, posisi inilah yang didambakan setiap wanita. Dalam posisi seperti ini, penetrasi alat vital pria akan maksimal. Sementara kedua tangannya akan bebas meremas payudara si wanita. Tetapi semua itu tidak kuperoleh dari Mas Bryan.

Tidak seperti yang kuduga, sudah hampir tiga menit Mas Bryan belum berhasil menembus keperawananku. Puluhan kali dia mendorong batang kemaluannya, aku belum merasakan nikmatnya batangan daging memenuhi rongga vaginaku.
Tiba-tiba Mas Bryan berkata, “Mau keluar nih Cilla..!” sambil meringis menahan sakit.
Aku tersenyum mendengar ucapannya. Mas Bryan tidak sadar kalau tubuh yang dihimpitnya adalah tubuhku, adik iparnya, bukan Mbak Cilla istrinya.
Dan, “Cret… cret… cret…” cairan putih kental menghujam perutku.

Aku masih telentang ketika Mas Bryan mengenakan celananya. Tanpa permisi, dia langsung meninggalkanku. Cairan sperma Mas Bryan terasa meleleh ke bawah. Kemudian terhenti dan menggumpal di sela-sela bulu kemaluanku yang lebat. Seperti tidak percaya, aku mengenang kejadian beberapa menit yang lalu. Bukan tidak percaya pada hal yang kami berdua lakukan, tetapi pada ‘kemampuan’ Mas Bryan. Mungkin aku terlalu tinggi menghayal dan berharap Mas Bryan sebagai lelaki perkasa, sehingga aku merasa kecewa dalam kenyataannya.

Padahal, kalau Mas Bryan tidak terburu-buru, akan kuberikan pertama kali kenikmatan untuknya. Biarlah, Joko pacarku mengambil sisanya, karena memang aku tidak berharap banyak dari Joko. Hubunganku selama ini dengannya lebih karena aku menuruti keinginan Mama saja. Maklum sudah tua, menjanda pula. Mama ingin, aku Yennita, satu-satunya anak perempuan yang single, berjodohan dengan keponakan Papa almarhum.

Paginya aku bangun kesiangan. Seluruh badan terasa pegal, mungkin karena permainan semalam yang tidak tuntas. Kusambar handphone-ku, lagi-lagi SMS dari Mas Bryan. Tidak seperti biasanya, kali ini pesannya agak panjang. Intinya, dia minta maaf atas ‘happy ending’ yang kurang bagus tadi malam.

Menurut pengakuannya dalam SMS yang berturut-turut, sebelum tubuhku dibawanya ke atas tempat tidur, dia sudah merasa khawatir kalau Mbak Cilla atau Mama mengetahui kejadian itu. Dasar lelaki, Mas Bryan tidak mau melepaskan kesempatan itu begitu saja. Maka yang terjadi adalah dia buru-buru mengarahkan batang kemaluannya ke liang keperawananku. Dia masih sempat menikmati ejakulasi. Sementara aku, hanya dapat pegal dan kecewa saja. Tapi sudahlah.

Hari-hari berikutnya, kami masih sering ber-SMS ria. Isinya apalagi kalau bukan saling memancing birahi. Belajar dari film “Mission Impossible,” kami selalu langsung menghapus setiap pesan SMS. Bahkan, kalau sedang tiduran di samping Mbak Cilla pun, Mas Bryan sengaja menyimpan handphone-nya di bawah bantal, agar dering atau vibrasinya tidak terdengar istrinya.

Pernah suatu ketika, lewat SMS Mas Bryan memberitahu kalau dia mau ‘main’ sama Mbak. Dia menantangku kalau mau mengintip permainan ‘bola’-nya. Pintu kamarnya sengaja dibuka sedikit, memberi celah bagiku menikmati permainan seru mereka. Penasaran, kuturuti tantangannya. Dan alamaak, Bryan di atas ranjang memang seperti yang kudambakan selama ini. Kakakku sampai kewalahan mengimbangi irama permainan suaminya. Dari wajahnya, terlihat mereka lemas kelelahan. Kenikmatan duniawi akhirnya mereka renggut berdua malam itu. Sementara aku hanya dapat menelan ludah.

Ada juga lucunya Mas Bryan ini. Masih dengan SMS, dia ‘melaporkan’ hasil permainan dengan kakakku Cilla.
Ternyata isi dalam SMS-nya adalah, “Aku membayangkan tubuh Yennita ketika menindih Mbak Cilla.”
Gila..! Aku balas SMS itu, “BUKTIKAN DENGANKU MAS, JANGAN HANYA MEMBAYANGKAN.” aku mulai memancing dia lagi.

Manfaat Dari Perkosaan

$
0
0

Saya merupakan karyawan swasta yang bergerak di bidang hiburan, kata tepatnya internet gaming centre di kawasan elite perumahan Kelapa Gading. Nama saya Alex, usia saya bulan depan 24 tahun dengan tinggi badan 175 cm. Postur badan saya standar sama seperti laki-laki Indonesia, mungkin karena saya suka kebugaran yang biasa saya lakukan kalo ada waktu senggang sehingga otot-otot di tubuh saya terlihat menonjol meskipun tidak sebesar Ade Ray, tapi cukuplah membuat seorang wanita untuk memperhatikannya ditambah lagi wajah saya yang terbilang lumayan mengoda wanita-wanita.

Pemilik usaha ini adalah seorang wanita yang kira-kira berusia 29 tahun dan belum menikah, namanya Sonia. Kriterianya tinggi badan 168 cm, ukuran buah dada 32A cukup mengiurkan untuk setiap laki-laki normal yang meliriknya. Struktur tubuh yang sangat mengairahkan dengan perpaduan bongkahan pantatnya yang sangat menantang, mungkin karena Bu Sonia rajin ikut senam aerobik yang membuat lekuk tubuhnya sungguh bagus dipandang mata.
Kepadatan buah dadanya yang membusung dan bongkahan pantatnya yang bulat sempurna terkadang membius laki-laki yang menatap caranya berjalan. Rambutnya yang lurus turun sebahu dengan rambut halus yang menjalar di lehernya yang jenjang, bibir sensualnya yang selalu dibalut lipstik pink membuat imajinasi setiap laki-laki ingin merasakan penis mereka dihisap oleh bibir manis milik Bu Sonia.
Saya berkerja sama Bu Sonia sebagai orang yang menyediakan laporan keuangan tentang perkembangan usahanya ini. Hampir setiap hari saya selalu pulang terakhir dan Bu Sonia selalu menunggu saya hingga ia dapat hasil dari usahanya perhari. Kekesalan saya terhadap Bu Sonia adalah karena dia orangnya terlalu kikir terhadap karyawannya, tidak memperdulikan kesejahteraan hidup karyawannya, dan masih banyak hal yang ia lakukan terhadap karyawan-karyawan yang lain.
Memang sudah lama saya menunggu satu kesempatan yang selama ini telah saya rencanain, tapi selalu saja gagal karena setiap ingin saya jalankan rencana ini selalu saja ada gangguan dari kakaknya yang telah berkeluarga.
Hingga suatu hari tepatnya hari Senin malam setelah sekitar jam 12 malam, waktu itu saya dan Bu Sonia sedang berada di ruangan kerja saya dan sedang menyelesaikan tugas saya. Sampai akhirnya terlintas pikiran jahat saya ingin berbuat sesuatu terhadap Bu Sonia atas segala kelakuannya dan atas kesombongannya yang beranggapan bahwa segalanya dapat dibeli dengan sejumlah uang yang ia miliki.
Malam ini Bu Sonia memakai baju kemeja putih yang terbuat dari bahan yang lumayan tipis hingga terlihat dengan jelas dua katup penyangga susunya yang berukuran 32A, sedangkan bawahannya Bu Sonia mengenakan celana putih ketat. Pokoknya penampilan Bu Sonia sungguh mengiurkan dengan tonjolan susunya yang menyembul menantang serta bongkahan pantatnya yang padat memperlihatkan setiap lekukan-lekukan yang terlihat setiap Bu Sonia berjalan. Kesempurnahan tubuhnya ia dapatkan karena Bu Sonia adalah salah satu membership di salah satu pusat kebugaran yang berada kawasan Kuningan, Jakarta.
”Lex… tumben kenapa sih kamu lama banget sih selesaiin pembukuan harian kamu ini… Gak becus banget sih kerjanya… huu…” omel Bu Sonia dengan nada yang tinggi tepat di hadapan meja kerjaku.
”Sabar dong Bu… saya juga mau buru-buru selesai… tapi inikan masalah keuangan tidak bisa cepat-cepat mengerjakannya…” jawabku sambil menatap matanya dan berkata dalam hati bahwa nanti sebentar lagi dia gak bakal bisa berlagak sombong dihadapanku, malah mungkin dia yang akan menjadi budak nafsuku dan menuruti segala apa yang aku perintahkan.
”Kamu kok memandang saya dengan tatapan seperti itu Lex, seperti orang yang hendak memperkosa saya saja…” kata Bu Sonia dengan nada yang masih meninggi dengan memperlihatkan kekuasaaannya sebagai seorang owner.
”Trus memangnya kenapa Bu Sonia… kalaupun saya memperkosa anda sekarang!!! Saya rasa tak akan ada satu orangpun mengetahui bahwa Bu Sonia dan saya masih berada disini” jawabku dengan nada yang meninggi pula sambil menghampiri Bu Sonia yang mulai melangkah mundur karena merasa dirinya mulai terancam atas perkataan yang aku lontarkan.
”Alex… kamu jangan coba macam-macam yah sama saya. Saya akan berteriak, kalau kamu coba-coba berbuat sesuatu sama saya” kata Bu Sonia sambil melangkah mundur hingga tubuhnya menabrak tembok yang tepat dibelakangnya.
”Silakan, kalau Bu Sonia hendak berteriak, apa Bu Sonia lupa sekarang kita berada dimana, mungkinkah orang-orang akan mendengar suara teriakan Bu Sonia” kataku sambil berjalan mendekatinya.
”Semua yang Bu Sonia lakukan hanyalah membuang-buang tenaga Bu Sonia saja, lebih baik nikmati apa yang akan Bu Sonia terima dari saya, hahahahaha….” sambungku sambil tertawa merasa suspectku ketakutan.
Saat itu aku bersama Bu Sonia berada di lantai 3 ruko tempat usahanya. Bagaimana kerasnya teriakan Bu Sonia tetap saja orang yang berada di luar takkan dapat mendengarnya, karena selain aku dan Bu Sonia ada di lantai 3, juga ruko ini di bangun dengan fasilitas kedap suara.
Aku bisa liat dari mata Bu Sonia yang semakin lama semakin ketakutan. Ketakutan yang semakin menjalar di dalam sekujur tubuhnya, tatapan mata yang seakan memohon sebuah pengampunan, langkah kaki yang mulai tertatih karena ketakutan yang dirasakan oleh wanita cantik itu.
”Lex… tolong kamu pikir-pikir kembali segala tindakan yang akan kamu perbuat. Saya tidak akan melaporkan ke polisi bila kamu mau melepaskan saya, dan saya akan memberikan uang berapapun yang kamu minta” kata Bu Sonia yang masih saja tetap menyombong, karena ia mengira segalanya dapat ia beli dengan uang yang ia miliki.
”Hahahahaha… apakah Bu Sonia pikir saya akan mempercayai segala apa yang ibu katakan, setelah apa yang saya liat tentang kelakuan ibu terhadap orang-orang kecil yang rendahkann” jawabku sambil mengeluarkan sebilah belati yang udah aku siapkan sedari tadi.
Aku berjalan menghampiri Bu Sonia dan kemudian menempelkan belati tersebut pada lehernya dan mengancam akan berbuat hal yang nekad terhadapnya.
”Ibu Sonia sebaiknya menuruti apa yang saya minta… bila Bu Sonia tidak berkerjasama atau tidak menuruti apa keinginan saya, maka jangan salahkan saya bila saya berbuat nekad bahkan melebihi apa yang terlintas di benak Bu Sonia…”ancamku agar Bu Sonia menuruti segala keinginanku.
”Memangnya kamu mau apa… dan apa yang kamu inginkan dari saya…” tanya Bu Sonia dengan nada yang tinggi seakan-akan dia merasa bahwa dia masih bisa mengendalikan aku.
”Hai… kamu jangan merasa sok berkuasa sekarang di depanku…” bentakku yang gak mau kalah suara dengan Bu Sonia, karena aku tahu sekarang dia sedang ketakutan setelah aku melontarkan ancaman demi ancaman.
”Sekarang… kamu mau tidak menuruti kemauanku” tanyaku sekali lagi dengan nada yang membesar dari yang sebelumnya.
”Ookkee… saya ikutin apapun yang kamu perintahin Lex, asalkan saya di bebaskan…” akhirnya Bu Sonia memelankan nada suaranya, setelah merasa tindakan yang ia ambil akan mengakibatkan hal yang lebih fatal terhadap dirinya.
”Sekarang… kalau Bu Sonia sudah menyadari atas posisi Bu Sonia… baguslah dan saya juga tidak akan bertindak secara kasar terhadap ibu… asalkan Bu Sonia pun mau menjadi budak nafsu saya malam ini” sahutku sambil menghampiri posisi Bu Sonia yang berdiri mematung dihadapanku dan mengelilinginya.
”Apaaa… kamu bilang… jangan bermimpi saya mau tidur dengan kamu… apalagi menjadi budak nafsu kamu malam ini…” katanya dengan nada yang tinggi lagi.
”Heeyyy…. gak usah kamu sok galak lagi dihadapanku, simpan tenaga kamu baik-baik, kalau kamu tidak mau aku jamin kamu tidak bakal bisa lihat matahari terbit besok, mau kamu… sekarang aku tanya sekali lagi dan aku gak bakal tanya untuk kedua kalinya” bentakku tepat dihadapan muka Bu Sonia, sehingga bisa kulihat sekujur tubuhnya gemetaran karena seumur hidup belum pernah dirinya di maki-maki sama orang lain.
Namun Bu Sonia tidak menjawab pertanyaan yang aku lontarkan kepadanya melainkan hanya mengangguk pelan yang menandakan bahwa ia menyetujui segala yang aku ingini.
”Sekarang kamu buka baju kamu satu persatu hingga sisain BH dan celana dalam kamu saja” kataku mulai memberi perintah.
”Buka sekarang” bentakku saat dia hanya diam mematung saja dihadapanku.
Satu demi satu perlahan-lahan Bu Sonia mulai melepaskan baju dan celana yang dia pakai. Dengan liang air mata Bu Sonia masih mengharap belas kasih dariku, tapi semua itu sudah percuma sekarang di otakku cuman ingin ngentotin memek Bu Sonia yang membuatku penasaran walaupun masih terbungkus rapat dibalik celana dalam berendanya yang berwarna putih. Gumpalan memeknya begitu mengoda hingga terasa kontolku sudah mengeras dan melejit dari celah pinggir celana dalamku. Tanpa ingin membuang waktu lebih lama lagi, kubuka celana panjang dan kemeja kerjaku dan hanya tinggal celana dalam yang belum aku buka.
”Sekarang kamu merangkak kesini…” perintahku pada atasanku yang cantik itu.
”Saya mohon Lex… ampuni segala kesalahan yang pernah saya lakuin… saya mohon…. saya akan berikan berapapun uang yang kamu inginkan… asal kamu mau lepasin saya…” iba Bu Sonia di hadapanku sambil menangis memohon.
Tanpa menjawab segala pertanyaannya, aku melayangkan tangan sebelah tangan kananku dan mendarat di pipi kirinya dan..
”Plaak…”
Pipi yang putih mulus tanpa cacat itu memerah dalam sekejap.
”Sekali lagi kamu… membanggakan soal kekayaan yang kamu miliki maka aku gak segan-segan menamparmu atau bahkan memukulmu, cepat lakukan apa yang tadi aku minta dan jangan sampai pipi sebelah kananmu juga merasakan tamparan tanganku, cepat….” ancamku dengan nada tinggi.
Perlahan-lahan Bu Sonia mulai berjalan merangkak dihadapanku, dan menatap ke arahku untuk menunggu sebuah perintah selanjutnya. Layaknya seekor kontol yang menunggu perintah dari majikannya.
”Buka celana dalamku, pakai mulutmu jangan pakai tangan tahu” perintahku setelah muka Bu Sonia tepat berada di depan celana dalamku.
Tangan kiriku kini mendarat di pipi kanannya saat dia membuka celana dalamku memakai tangannya.
”Plaak…”
”Gobloook… kamu tuli yah, aku bilang buka pakai mulut kamu, bukannya pakai tangan kamu… tolol…” maki-makiku terhadapnya sambil kulepaskan pengait BH berenda berwarna putih yang dikenakannya dan kemudian kulepaskan dari tubuh wanita yang sangat putih mulus itu. Kupakai BH itu untuk mengikat kedua tangannya ke belakang layaknya seorang tahanan perang.
Akhirnya Bu Sonia tidak berani lagi membantah segala yang aku perintahkan dan melakukan segala yang aku suruhkan kepadanya. Dengan bibirnya yang mungil dan tipis ia berusaha menurunkan celana dalamku. Ketika celana dalam itu ditariknya dengan mulutnya ke bawah, tepat di depan mukanya kontolku yang sudah keras itu keluar dengan paksa dan menampar tepat di keningnya.
”Masukkan kontol ini ke dalam mulut kamu dan kamu sepong kontol ini, aku yakin kamu nanti juga menikmati kontol laki-laki, karena kamu adalah perawan tua” perintahku sambil memegang kepalanya dengan tangan kiriku dan tangan sebelah kananku menutup lubang hidungnya karena Bu Sonia berusaha merapatkan mulutnya.
Ketika tiba-tiba Bu Sonia membuka mulutnya karena tidak kuat menahan nafas, langsung dengan cepat kusodokkan kontol itu ke dalam mulut mungilnya hingga kurasakan kepala kontolku mentok di tenggorokannya.
”Aaarkh…” suara Bu Sonia saat kusodokkan kontol itu ke dalam mulutnya yang mungil.
”Sekarang emut kontol ini kalo tidak kamu tahu sendiri akibatnya” ancamku ke Bu Sonia.
”Baaiikk… saya akan menuruti segala keinginnan kamu… asal jangan kamu ambil keperawanan saya. Kamu boleh pakai mulut saya untuk memuaskan nafsu kamu…” pinta Bu Sonia memohon untuk tidak merusak ’segel’ perawannya.
”Oke aku tidak bakal ngentotin memek kamu yang perawan, asalkan kamu mau puasin aku hingga aku benar-benar puas sama kamu” seruku menyetujui permintaan wanita itu.
Karena kulihat Bu Sonia mau melakukan oral sex dengan memakai mulutnya, maka aku bukakan ikatan tali BHnya pada kedua tangannya, lalu dengan sigap dia menggenggam batang kontolku dan mulai mengocok-ngocok pelan kontol itu kemudian tak berapa lama mulai dijilati lalu dihisap-hisapnya. Terkadang terasa ngilu di atas kepala kontolku kalau lubang kencingnya dihisap oleh Bu Sonia.
Gerakan Bu Sonia semakin lama semakin mahir dalam menyetubuhi kontolku dengan mulutnya. Mulut wanita itu yang terbilang mungil tampak terisi penuh oleh kontolku yang lumayan besar serta berurat di batangannya. kontol itu terkadang diselipin di sela gusi sebelah kanan lalu berganti tempat, demikian seterusnya.
Cukup lama adegan terlarang ini aku lakukan dengan Bu Sonia yang telah mulai terlihat bernafsu, deru nafasnya semakin tidak beraturan kala tanganku meremas susunya yang kencang dan kuyakin belum pernah terjamah oleh laki-laki manapun di dunia ini. Pentil-pentilnya terasa begitu mengeras dan tampak berwarna merah jambu. Merasa dalam posisi ini aku hanya fakum tak banyak bergerak, maka kemudian kusuruh Bu Sonia untuk merubah posisi menggantinya dengan gaya 69 yang paling aku gemarin. Tanpa banyak membantah Bu Sonia langsung merubah posisinya yang tadi dan sekarang mengangkangi mukaku. Namun tanpa diperintahkan kini Bu Sonia kembali memasukkan kontolku ke dalam mulutnya melanjutkan ‘PR’nya yang belum selesai tadi. Sekarang aku bisa menatap dengan jelas daging cembung yang membelah namun masih tertutup rapat oleh celana dalam yang dikenakannya, lalu mulai kujilati memek itu meski masih dari luar celana dalamnya.
Tercium olehku bau yang sangat khas sekali dan sangat merangsang begitu hidungku mendekati celana dalam wanita itu. Setelah beberapa saat menciumi, menjilati, dan menggelitiki memek perawan itu dari luar celana dalamnya, aku perlahan mulai menurunkan dan akhirnya menarik lepas penutup ‘gua’ terlarang wanita itu. Tampak olehku cairan lendir bening tertarik memanjang menempel pada celana dalam Bu Sonia ketika kutarik turun. Kujulurkan lidahku memotong cairan memanjang itu dan kurasakan rasa asin pada lidahku yang enak sekali. Wanita itu tampak sudah sangat terangsang oleh permainan yang baru pertama kali ini dilakukan sepanjang hidupnya itu.
Kini dengan sangat jelasnya tampak olehku ‘gua’ terlarang wanita itu yang dirambati oleh ‘tanaman rambat’ berwarna hitam pekat dan tumbuh dengan sangat suburnya menutupi lubang ‘gua’ yang masih perawan dan belum pernah dimasuki oleh siapapun itu. Perlahan dengan kedua tanganku mulai kubuka celah sempit itu setelah sebelumnya kusibakkan terlebih dahulu bulu-bulu jembutnya yang panjang-panjang dan sangat lebat itu. Kujilati dengan penuh nafsu yang menggebu sampai akhirnya lidahku menyentuh ke itilnya. Sementara itu Bu Sonia tampak begitu menikmati kontolku yang terus keluar masuk mulutnya. Jilatan demi jilatan terus kulancarkan ke memeknya hingga beberapa saat kemudian Bu Sonia mulai mendesah mengeluarkan suara yang tertahan karena malu, karena sekarang ia dalam keadaan diperkosa yang walaupun akhirnya ia tak dapat pungkiri kenikmatan birahi yang ia dapatkan dari karyawannya sendiri.
Akhirnya desahan yang bersamaan dengan hawa nafsunya itu pun tak tertahankan lagi, desahannya kini tanpa malu malu lagi ia keluarkan.
Setiap sudut memeknya kujilat tanpa satu sisipun yang tertinggal. Memek Bu Sonia sekarang benar-benar sudah banjir karena lendir kawinnya mengalir tiada hentinya dari liang kemaluannya. Kedua kakinya pun ia buka selebar mungkin agar dapat kujilati seluruh isi memeknya yang tadi ia pertahankan tak ingin disentuh oleh laki-laki lain kecuali suaminya kelak nanti.
Kenyataannya sekarang adalah berbeda, sekarang nafsu birahi disekujur tubuhnya memaksanya menikmati pemerkosaan ini, meskipun di dalam batinnya menolak namun nafsunya lebih besar hingga ia pun kini kalah dengan nafsunya sendiri.
Kulihat Bu Sonia sudah dikuasai penuh oleh hawa nafsunya dan kini dia juga sudah tidak bisa mengontrol dirinya sendiri. Setelah aku merasa bahwa wanita dihadapanku ini sudah siap untuk disetubuhi lalu kuminta Bu Sonia untuk merubah kembali posisi 69 menjadi posisi normal dimana Bu Sonia tidur telentang dengan posisi kedua pahanya membuka lebar.
Perlahan kuarahkan kontolku ke arah selangkangannya. Wanita itu sadar akan situasi yang tidak ia inginkan, Bu Sonia menahanku dengan kedua belah kakinya. Namun akhirnya dapat kukuasai dan malahan mempermudahku untuk menyerang selangkangannya hingga terbuka lebar tanpa dapat terlindungi lagi dari hujaman kepala kontol yang botak itu yang mulai menerobos masuk. Meskipun susah namun berkat cairan kawinnya yang membuat licin memeknya membantu kontolku untuk menyibak belahan memek perawannya yang tadi tertutup rapat.
”Jangan Lex… tadi kamu sudah janji tidak akan melakukannya terhadap keperawanan saya ini… tolong Lex… saya mohon belas kasihan darimu…” katanya memelas.
”Saya tahu… tapi saya merasa iba terhadap Bu Sonia yang sungguh-sungguh mendambahkan sentuhan langsung laki-laki… sekarang saya ingin membagi kenikmatan kontol saya buat Bu Sonia” kataku santai.
”Aaaarrkkhh…. Lex… jjjaaanganan sssaaakiiitt….” erang Bu Sonia pada saat kontolku mulai masuk ke dalam memeknya.
Namun aku tidak langsung dengan cepat menarik kembali karena Bu Sonia baru pertama kali, maka aku diamkan sebentar di dalam agar kontolku juga bisa merasakan pijitan-pijitan kecil yang terjadi di dalam liang keperawanan Bu Sonia.
Selama 3 menitan aku diamkan kontolku di dalam memeknya sambil kujilati lehernya yang putih jenjang, wangi parfumnya yang sudah bercampur dengan keringatnya membuatku makin terangsang dan membuatku semakin bergairah menjilati lehernya. Tak puas menciumi dan menjilati lehernya, kuangkat kedua tangannya ke atas lalu dengan sangat bernafsunya kuciumi dan kujilati ketiaknya yang mulus dengan bulu-bulu ketiaknya yang sudah dicukur bersih itu. Kurasakan oleh hidungku aroma ketiak wanita dewasa yang sangat khas dan itu semakin mempertinggi nafsuku. Meskipun dari sisi matanya berlinang air mata karena kehilangan mahkotanya, namun Bu Sonia akhirnya dapat menahannya dan mulai merasa suatu sensasi kenikmatan yang belum pernah ia dapatkan sebelumnya.
”Gimana Bu… masih sakit memeknya…” kataku yang sedari tadi mengeluarkan kata-kata jorok yang kuyakini terkadang dapat memancing birahi Bu Sonia.
”Ssssstt… sssstt…” bukanlah jawaban yang kudengar namun desahan nikmat yang dikeluarkan oleh Bu Sonia.
Tanpa mau membuat Bu Sonia menunggu lama-lama lalu aku tarik perlahan kontolku dan kemudian kudorong kembali ke dalam memeknya, demikian berulang ulang hingga menimbulkan suara-suara khas dimana cairan kewanitaan bertemu dengan cairan laki-laki. Setiap kali kudorong kembali kontolku ke dalam memeknya, maka desahan Bu Sonia pun semakin kencang bersamaan dengan genggaman tangannya yang memegang pantatku, seperti hendak membantu menekan lebih kencang lagi.
”Gimana Bu Sonia… enakkan kontol saya ini… jawab…” tanyaku sambil semakin gencar menyerang lubang kawinnya dengan kontolku hingga susunya bergerak-gerak seakan kegirangan seiringan dengan sodokan kontolku.
”Ehhhmmmm… nnnaak… ennnakk…” jawabnya bersamaan dengan desahan nikmatnya.
”Sekarang bilang kalau Bu Sonia suka banget dientot sama kontol saya…” kataku.
”Aaaahh… please… please… fuck me more… setubuhi saya lebih keras Lex… saya ssukka banget kontol kamu oooohh…” racaunya keenakan.
Karena tak tahan merasakan kenikmatan persetubuhan yang dialaminya, tanpa sadar Bu Sonia mengucek-ucek itilnya sendiri dengan nafsu yang sangat menggebu.
”Wwwwwwuuuuhhhh….. itiiiiilkkuuuu… Aleeeex itilkuu….ooohh Alexxx akuuuu tak taaaaahhaaaaan akkkkuuuu mauuuuuu keluaaaarrr….” jeritnya keras.
Hingga akhirnya kudapati sekujur tubuh Bu Sonia mulai mengejang dan kedua lengan tangannya memeluk erat pada leherku.
”Oooooooohhhhh… Aleeeeeeeeexx… akkkuuuuuuu keluaaaaarrrrr…” rintih keras Bu Sonia menggema di ruangan ketika mencapai orgasme pertamanya dalam hidupnya dengan sangat hebatnya.
Tubuhnya mengejang kedua kakinya terbujur kaku dan sesaat memejamkan matanya dan mulut mungilnya yang dihiasi lipstik merah muda itu terbuka sedikit. Terasa begitu nikmat sekali kontolku tersembur cairan kawin wanita yang masih perawan, hangatnya cairan tersebut membuatku mempercepat tempo persenggamaan ini tanpa memperdulikan tubuh Bu Sonia yang mulai kehilangan tenaga setelah dilanda kenikmatan seks yang ia terima barusan.
Denyutan kecil mulai terasa di kelenjar kantung kelaminku dan aku buru buru mencabut kontolku dari dalam memek Bu Sonia, namun tiba tiba ada tangan yang menahan pantat gue dan memaksa kontolku tetap di dalam. Ternyata Bu Sonia yang menahan dan menekan kontolku ke dalam memeknya kembali. Dan..
”Croooot… crooot….”
Hingga tetesan terakhir tak tersisa kumuncratkan pejuku dengan derasnya di dalam memeknya, lalu aku merebahkan badanku tepat di samping tubuh Bu Sonia sambil tetap susunya.
Seperti manusia yang sudah kemasukan setan Bu Sonia kembali bangkit dan meraih batang kontolku, kembali berusaha membangkitkan kembali libidoku yang baru saja padam. Di kocok-kocoknya batang kontol berulang-ulang, dijilatinya kepala kontolku yang masih terasa ngilu. Dari kepala kontol hingga anusku dijilati oleh Bu Sonia dengan penuh birahi sehingga peju yang tersisa bersih dia telan.
Kembali lagi kontol dikulum dan sekarang mungkin lebih gencar dari sebelumnya. Aku hanya tidur telentang sambil mengumpulkan tenagaku dulu, kupegang kepalanya dengan kedua tanganku dan kutekan kontolku hingga terasa masuk ke dalam tenggorokannya, namun wanita itu malah menikmatinya meski terkadang Bu Sonia merasa kesusahan bernafas.
Hampir 10 menit Bu Sonia menggarap kontolku dengan sangat buas. Layaknya binatang yang dikurung bertahun-tahun dan melahap apapun demi memuaskan rasa laparnya yang terbenam selama ini.
”Aaaaahhh… saya mau keluar Bu… oooohh…..” erangku hingga mungkin sama dengan teriakan.
Namun Bu Sonia bukan memperlambat kemutannya tapi mempercepatkan gerakkannya sambil menghisap lubang kencingku. Pejuku keluar dan memuncrat tepat di dalam mulutnya. Sungguh-sungguh Bu Sonia menikmati sensasi seks ini meskipun kejadiaan ini bukan keinginannya namun sesungguhnya telah lama Bu Sonia mendambakan kenikmatan seks dengan laki-laki dan bukan hanya berimajinasi saja.
Aku kembali merebahkan tubuhku setelah tenagaku terkuras kembali. Sayup-sayup kudengar suara shower kamar mandi menyala, mungkin Bu Sonia ingin menyegarkan badannya dulu setelah pertempuran yang sangat dahsyat ini. Lalu aku mencoba tidur sebentar untuk memejamkan mataku.
Sekitar 30 menit kemudian aku merasa perutku lapar dan aku mencoba memakai baju dan turun ke lantai dasar menuju dapur ruko tempat kerjaku. Ketika sampai di dapur, kuliat Bu Sonia dengan masih bertelanjang bulat membuatkan makanan buatku. Kemudian nafsuku kembali membara lagi setelah melihat sosok wanita yang bertubuh sintal berisi tanpa sehelai benangpun berdiri dihadapanku. Langsung kembali kusetubuhi Bu Sonia di dalam dapur, tidak perduli tempat langsung kembali kugaruk memeknya.
Sekarang hubunganku dan Bu Sonia bukanlah antara boss dan karyawan namun sekarang aku menjalin hubungan dengan dia. Segala kebutuhan ditanggung oleh Bu Sonia semua termasuk dalam hal seks. Kapan saja kalau aku mau Bu Sonia selalu tidak pernah menolak untuk kusetubuhi, malah terkadang disaat aku lagi sibuk menghitung pendapatan perhari, Bu Sonia tanpa menanyakan kepadaku dia langsung mengambil posisi jongkok di bawah meja kerjaku dan mulai melakukan aktivitasnya menyetubuhi kontolku hingga keluar.

Ngentot Bu Guru Ngecrot Dalam Mulutnya

$
0
0

Ngentot Bu Guru Ngecrot Dalam Mulutnya | Sejalan dngan waktu, kini aku bisa kuliah di universitas keinginanku. Namaku Jack, sekarang aku tinggal di Yogyakarta dngan fasilitas yaang sangat baik sekali. Kupikir aku cukup beruntung bisa bekerja sembari kuliah sehingga aku mempunyai penghasilan tinggi. Berawal dari reuni sma-gua di Jakarta.

Read more »

Cerita Seks || SMU Bispak Bugil di Seks Om-om Doyan Seks Ampe Muncrat

$
0
0

Cerita Seks || SMU Bispak Bugil di Seks Om-om Doyan Seks Ampe Muncrat

Cerita Seks update-tan kami ceritahot69 adalah cerita yang beda dari pada yang lain karena kami memberikan yang terbaru dan terlaris di jagat raya khusus untuk remaja yang sudah dewasa atau berumur 18+ kami juga mempunyai koleksi cerita seks, cerita seks smu, sekscerita seks smu bispak, smu bispak , smu bispak bugil, smu bugil , smu doyan bugil, Om-om doyan seks, Ngeseks, cerita sex, enaknya ngeseks, memek muncrat , diseks tiga cowok dan masih banyak lagi Cerita Seks lainnya yang lebih terbaru dan terupdate…

Yuukkk kita simak cerita seks-nya yang seru dan bikin ketagihan dalam membacanya !!!

Cerita Seks

Perkenalkan,, namaqu Susan.. Saat ini usiaqu 20 tahun.. aqu sekarang berkuliah di Universitas XI di Surabaya.. aqu ingin menceritakan pengalamanku pertama kali mengenal seks.. Sebenarny pengalaman ini sudah lama terjadi,, yaitu ketika aqu masih kelas dua SMU,, tetapi aqu baru berani menceritakanny sekarang.. Ketika aqu masih bersekolah di SMU XI,, aqu puny banyk sekali kesibukan seperti lez dan belajar kelompok.. Akibatny,, seringkali aqu pulang larut malam.. aqu sendiri tidak takut,, karena sudah sering..

Cerita Seks

Jika pulang malam,, aqu menggunakan jasa ojex untuk mengantarku ke rumah.. Oh iya,, aqu akan menceritakan diriku terlebih dahulu.. Saat itu,, aqu berumur 17 tahun.. Kulitku Putih seperti kebanykan gadis Jawa,, rambut ikal panjang berwarna hitam sebahu Bentuk fisikku biasa saja,, tinggi 164 cm dengan berat 50 kg.. Ukuran BH 35B.. Ketika itu,, aqu belum tahu tentang seks sama sekali.. Maklum,, aqu tinggal di lingkungan yang baik dan benar.. Kejadian yang memalukan dalam hidupku terjadi ketika suatu hari aqu pulang dari rumah temanku..
Cerita Seks

Waktu itu sekitar bulan Nopember,, ketika Surabaya memasuki musim hujan.. aqu pulang dari rumah teman sekitar jam 9 malam dengan menggunakan ojex.. aqu selalu memilih pengemudi ojex yang tampangny baik~baik.. Pengemudi ojex yang kutumpangi kali ini sudah agak tua kira~kira 41 tahunan dan tampangny penuh senyum.. Sepanjang perjalanan dari daerah Temanku ke rumahku ,, mereka mengajakku ngobrol dengan sopan sambil melajukan motorny pelan~pelan.. Namun di tengah jalan hujan mulai turun dan semakin lebat dan deras.. Rox dan bajuku sudah setengah basah akibat hujan dan tambahny Bang ojex ini,, sebut saja Bang Burham ,, tidak membawa mantel hujan..
Cerita Seks

Melihatku hampir dingin dan kebasahan,, mereka mengajakku duduk terlebih dahulu di poz ojex terdekat.. poz itu tidak seperti poz yang biasa dijadikan poz ojex dan peneranganny cukup baik.. Di dalamny terdapat dua pengemudi ojex lain yang juga menunggu hujan,, sebut saja namany Bang Soni dan Bang Rusdi yang usiany kira~kira 20 tahunan.. Bang Burham memintaqumasuk agak ke dalam karena hujan sudah sangat deras.. Sementara itu,, Bang Burham terlihat ngobrol dengan Bang Sonidan Bang Rusdi sambil sesekali melihat ke arahku.. Agak risih juga,, karena aqugadis seorang diri di sana sementara baju SMU ku yang sudah lembab terlihat agak menonjol putingku.. sesaat kemudian,, karena hujan gax reda,, Bang Sonimenawarkan teh manis hangat yang tersedia di poz tersebut..
Cerita Seks

Tanpa curiga aqumeminumny sementara merexamelihatku sambil tersenyum.. Setelah itu,, merexamengajakku ngobrol macam~macam.. Kira~kira 10 menit kemudian,, aqumulai merasa agak panas.. Rasany gerah sekali bajuku,, padahal masih lembab.. Anehny aqujuga mulai berkeringat..
merexayang melihat reaksiku,, berkata: ‘Kenapa non,, panas yha??’
‘Iya nih Bang’,, jawabku
‘Buka saja nonbajuny’,, timpal merexalagi
Cerita Seks

Gila,, yang benar saja.. aqudiam saja mendengar omongan merexa,, aquanggap hany lelucon orang dewasa.. Tapi beberapa saat kemudian,, tangan merexamulai nakal menggerayangi pahaquyang masih terbungkus rok abu~abu.. aquyang semakin kepanasan mencoba menepis tangan merexa..
‘Ih,, apa sih Bang,, jangan macam~macam ah’,, kataqu’Ga papa dong non,, sekali aja,, ntar nonjuga seneng kok’

Cerita Seks

Sial,, berani benar merexa,, aqumencoba melawan dan teriak tolong tolong,, tetapi karena hujan sangat lebat dan jalan sepi,, tidak ada yang mengetahui aku.. kemudian,, aqudidorong hingga rebah di didepan poz tersebut.. Tangan dan kakiku dipegangi..
Bang Burham berkata: ‘non,, kalo nondiem,, kami janji deh ga bakalan bikin non kesakitan,, malah kami puaskan..’
aqudiam saja melihat merexa,, pikiranku antara sadar dan tidak,, aqumerasa kepanasan seolah ikut bergairah meladeni merexa.. Bang Sonidan Bang Rusdi mulai melepas kancing seragamku sedangkan Bang Burham menyingkap rokku dan mengelus~elus pahaqu.. Sekarang merexa mulai mencumbui daerah dadaqudan pahaqu..

Cerita Seks

‘Ahh,, Bang,, jangan Bang… aqu belum pernah… ahh’
merexamalah semakin liar menjilatiny.. Bang Sonimulai menggerayangi punggungku mencari kancing BH,, namun anehny aqumalah ikut mengangkat punggungku untuk membantuny..
Seketika itu juga dadaquterpampang jelas di depan merexa,, menjulang keluar seperti bukit,, dengan toge warna coklat muda.. Bang Sonidan Bang Rusdi kemudian menghisap togeku perlahan,, membuat togeku makin tegak berdiri dengan keras dan lembut.. Jilatan Bang Burham semakin nakal di Celana Dalam ku,, kadang~kadang menyelinap ke balik Celana Dalam ku yang sudah basah membuatku semakin kepanasan..
‘ahh… Bang… Ouch…’
kataqumakin tak jelas,, sementara Bang Burham mulai menarik Celana Dalam ku.. aqumengangkat pantatku untuk membantuny..

Cerita Seks

‘Wah,, cantik banget non,, memekny.. Masih perawan ya’,, begitu kata mereka ketika melihat memekku yang berwarna merah muda dengan bulu memek yang jarang dan tambah mengkilat karena lendir kewanitaanku,, ‘sekarang aqu bikin nonenak dan puas deeeh’,, dan setelah itu mereka mulai menjilati daerah memek aqu.. Saat itu,, aqu berpikir aqu sedang dikerjai,, tapi justru aqu menikmatiny.. Ketika merexasudah tidak menahan tangan dan kaki aqu,, tangan aqu malah mulai ikut menekan~nekan kepala Bang Sonidan Bang Rusdi sedangkan kaki aqu menjepit kepala Bang Burham seolah ingin mendapatkan kenikmatan lebih..
‘ahh… ahh… ahh’
‘Bang… ahh… enakh… trus….’ aqumeracau terus tanpa henti
ketika Bang Burham memainkan klitorisku

Cerita Seks

‘Ahhh… Bang… aqumau pipis… ah…’
‘Arrhhhh…’ aquteriak sekencangny ketika aquorgasme untuk pertama kaliny.. Seketika itu badanku lemas tidak bisa bergerak.. Sementara merexamalah keenakan menjilati vaginaku bergantian,, menghabiskan lendir memekku yang sudah mengalir di pahaku.. Kemudian sisa roku dilepas semua hingga aqu bugil.. merexajuga melepaskan baju merexahingga kami berempat bugil di poz..

Cerita Seks

Waktu sudah sekitar jam 10malam tapi hujan masih sangat deras hingga tak ada seorangpun di luar dan menydari kejadian ini.. merexamulai merangsangiku lagi dengan menjilatiku,, kali ini Bang Burham dan Bang Rusdi menjilati togeku,, sedangkan Bang Sonimenjilati liang kewanitaanku.. aquyang masih dibawah pengaruh obat perangsang kembali bergairah menerima perlakuan merexa..
‘ahh… ahh…,, udah ahh…’
‘jangan… trusin… ahhh’
’emh…. Bang… enak banget…’ kataqutak karuan
Bang Sonimenjawab,, ‘Memekmu juga enak say’
‘ahh… ahh’ aqumenggelinjang menerima perlakuan merexa,, sekarang adegan yang seharusny pemerkosaan sudah berubah menjadi adegan seks yang kuinginkan lebih..
‘ahhh… Bang aqumau keluar…’

Cerita Seks

Kali ini ketika merexatahu aqumau orgasme,, merexaberhenti merangsangku.. aquyang sudah sangat horny sedikit kecewa waktu itu,, tapi Bang Sonimalah rebah di sampingku dan kedua pengojex lain menuntunku ke atas tubuh Bang Soni.. Ketika bibir memekku tersentuh kepala kontol Bang Soni,, aqumerasa sangat terangsang.. Dalam keadaan terangsang berat,, aqumulai memegang kontol Bang Soniyang sudah sangat besar,, dan memainkanny di bibir memekku.. Sesekali Bang Sonimenarikku hingga kepala kontolny masuk ke memekku.. Sementara dua pengojex lainny masih memainkan togeku dan bibirku.. aqumerasa sangat kenikmatan.. Kukocok kontolny di ujung kemaluanku,, semakin lama aqu dorong semakin kedalam dan akhirny….
‘ahhh… ahhhh… ahhhhhhh’ tembus sudah keperawananku.. Bang Sonimendiamkan batang kontolny sebentar,, membiarkanku beradaptasi dengan benda besar di dalam kemaluanku sambil menikmati pijatan dinding memekku yang masih sangat rapat.. Sesaat kemudian Bang Sonimulai menaik~turunkan badanku hingga aqumendesah keenakan..

Cerita Seks

Lama kelamaan aqubisa mengocok kontolny dengan memekku sendiri..
‘Ahhh… ahhh… cpllllok cplooook….. ehhhhhggghhhhhhh…’ begitu bunyi permainan kami..
‘Enak banget memekmu,, say.. Masih rapet’ kata Bang Soniyang kemudian menarikku dan menghisap togeku..
‘Hmmm ahhh… Ssshhhh enghhhhh… ahhhhh… awhhhh…’ aqutak bisa berkata~kata lagi karena terlalu keenakan menikmati kontol Bang Soni.. Bang Burham mengocok batang kontolny melihat adegan kami,, sedangkan Bang Rusdi mencoba mengeksplorasi liang pantatku.. mereka memasukkan jariny..
‘ahhh sakit Bang… ahhh…’ begitu kataqu,, ketika jari tengahny masuk..
‘Sabar non,, nanti juga enak…’ kata Bang Rusdi,, kemudian malah memasukan batang kontolny yang besar ke anusku… tentu saja rasany sangat sakit
‘arrrghh… arkk sakit Bang… sudah…’ tapi mereka tak peduli,, kontolny terus dimasukkan hingga dalam kemudian aqudibiarkan istirahat dalam pozisi sandwich..

Cerita Seks

Setelah terbiasa,, merexaberdua mengocokku,, aquseperti isi sandwich,, Bang Sonimengocok memekku dari bawah sedangkan Bang Rusdi mengocok anusku dari atas… aquteriak sejadi~jadiny antara keenakan dan kesakitan…
‘arrrgghh… ahhh…ahhh…’
‘Owhhh… enakkk….. trusss……. ssshshhhhhh…..’
Bang Burham yang melihat adegan kami dipanggil kedua rekanny,,
‘Bang,, jangan bengong aja,, ni masih nyisa satu lobang’ sambil menunjuk mulutku
Selanjutny Bang Burham memasukkan kontolny ke mulutku hingga aqusesak napas.. Kepalaquditarikny maju mundur hingga ke tenggorokan.. aqusemakin kewalahan menghadapi nafsu binal merexa.. Semakin lama aqusemakin tidak sadar dengan apa yang ku perbuat..
‘Ahhh…. ahh…’ desahku di antara hisapan kontol Bang Burham..
‘ahhkk… nonenak banget memekny…’ kata Bang Soni’trus non,, jangan berhenti’ kata Bang Burham
‘non,, bentar lagi keluar nih’ kata Bang Rusdi
‘Arrrrrhhhh….. ssshhhhh’ Seluruh tubuhku terasa bergetar… kemudian aquambruk di atas Bang Soni,, kukeluarkan seluruh lendir kewanitaanku hampir bersamaan dengan ketiga orang itu mengeluarkan spermany di dalam tubuhku..

Cerita Seks

Sesaat kemudian aqutak sadarkan diri.. Ketika aqusadar,, aqusudah kembali berbaring dengan lelah.. Seluruh tubuhku sakit.. Jam menunjukkan pukul setengah 12 malam.. Memek dan anusku masih penuh dengan sperma merexa.. 10 menit kemudian ketika aqusudah mampu berdiri,, Bang Burham mengantarku hingga ke rumah.. Orangtuaqumenanyiku tetapi aqutelalu lelah sehingga aqulangsung masuk kamar dan tidur.. Begitulah pengalaman pertamaqumelakukan hubungan seks dengan orang~orang yang hingga kini aqusendiri tidak kenal.. Sampai saat ini,, seringkali aqurindu disetubuhi oleh tiga orang lagi tapi aqumasih tidak berani..

Cerita Seks || SMU Bispak Bugil di Seks Om-om Doyan Seks Ampe Muncrat

Cerita Seks update-tan kami ceritahot69 adalah cerita yang beda dari pada yang lain karena kami memberikan yang terbaru dan terlaris di jagat raya khusus untuk remaja yang sudah dewasa atau berumur 18+ kami juga mempunyai koleksi cerita sekscerita seks smusekscerita seks smu bispak, smu bispak , smu bispak bugilsmu bugil , smu doyan bugilOm-om doyan seksNgesekscerita sexenaknya ngeseks, memek muncrat , diseks tiga cowok dan masih banyak lagi Cerita Seks lainnya yang lebih terbaru dan terupdate…


SUMBER

Cerita Dewasa “Aku Diperkosa”| Foto Foto Cewek Abg Bugil Dan Hot | Memek Perawan Di Ngentot | Gadis Perawan Ketagihan ML | Abg Doyan Nyepong | http://kepo.cerewet.info/

$
0
0

 Ada sepasang kekasih bernama Tono dan Denita, mereka berdua tinggal bersama di sebuah rumah yang terletak di sudut kota yang agak terpencil. Sehari-harinya mereka hidup bahagia bersama, mereka berencana untuk menikah dalam waktu dekat. Tono dan Denita sebenarnya memiliki hubungan darah, mereka berdua adalah saudara sepupu. Denita berusia 20 tahun sementara Tono baru berusia 18 tahun. Tono adalah pemuda yang amat penakut dan pemalu, ia sering berlindung dibalik Denita apabila ia mendapat masalah.

Cerita Dewasa Pemerkosaan Terbaru Dan HOT – Denita sendiri adalah gadis yang sangat cantik dan pemberani. Dagunya yang lancip dan bibir yang mungil mempercantik bentuk wajahnya, rambut hitam panjangnya yang berkilau, matanya yang bulat indah dengan bola mata hitam yang besar dan kulitnya yang putih mulus karena Denita masih merupakan keturunan Chinese menambah daya tariknya selain tubuhnya yang proporsional. Tinggi Denita sekitar 165 cm, tubuhnya yang langsing namun padat cukup menonjolkan bagian dada dan pantatnya yang lumayan besar. Orang-orang merasa bahwa Tono tidak pantas untuk Denita karena selain penakut, Tono juga tidak begitu mandiri. Walaupun demikian, mereka saling mencintai satu sama lain. Denita sudah membeli gaun pengantinnya, dan Tono juga sudah mempersiapkan benda-benda yang mereka perlukan nantinya.

Suatu malam, ada segerombolan penjahat berjumlah 6 orang datang ke rumah Tono dan Denita. Mereka terdiri dari 5 laki-laki dan seorang perempuan. Mereka berhasil melumpuhkan Tono dan menawan Denita. Denita sempat melawan, namun salah satu penjahat yang lain menjambak rambut panjang Denita dan memukul perutnya sehingga Denita terkapar kesakitan; Denita lalu ditampar dan diikat di ranjang dengan masih menggunakan gaun tidurnya dan mereka memukuli Tono didepan Denita. Denita yang sadar bahwa ia tidak mungkin bisa melawan para penjahat itu hanya bisa pasrah, ia masih shock saat dipukul tadi. Denita memohon pada para penjahat itu untuk tidak menyakiti Tono, namun ia justru ditertawakan karena melindungi Tono. Para penjahat itu mulai tertarik melihat wajah Denita yang cukup cantik dan keseksian tubuh Denita yang mengenakan gaun tidurnya itu. Mereka juga kagum melihat kemampuan bertarung Denita. Para penjahat itu lalu mulai mencari barang-barang berharga, namun mereka tidak menemukan apapun. Penjahat perempuan itu menemukan gaun pengantin Denita dan cincin nikah Tono dan Denita. Ia lalu menemukan sebuah ide, dan ia lalu memberitahukan idenya itu pada para temannya. Kelima penjahat laki-laki itu setuju pada ide perempuan itu.

Perempuan itu lalu membawa Denita ke kamarnya, dan mengancam akan membunuh Tono apabila Denita tidak menuruti kemauannya. Perempuan itu menyuruh Denita menceritakan semua pengalamannya bersama Tono. Setelah mendengar cerita Denita, perempuan itu mengetahui bahwa saat masih anak-anak, Tono adalah seorang penakut. Denita sering melindungi Tono dari gangguan anak-anak nakal. Perempuan itu semakin yakin bahwa Tono tidak mungkin berani melawan mereka.

Perempuan itu lalu menelanjangi Denita dan membawanya ke kamar mandi. Denita lalu dimandikan oleh perempuan itu, rambutnya dicuci dan tubuhnya diberi wewangian, sehingga tubuh Denita memancarkan aroma yang amat wangi. Perempuan itu juga mencukur rambut di kewanitaan Denita hingga bersih. Denita lalu dipaksa meminum air mentah sebanyak dua gayung penuh oleh perempuan itu sehingga Denita merasa agak pusing karena perutnya kembung.

Setelah selesai mandi, perempuan itu mendandani Denita secantik mungkin. Ia lalu memakaikan celana dalam yang baru, stocking, sarung tangan, dan gaun pengantin milik Denita lengkap dengan rok dalam gembungan hola-hop agar rok gaunnya tampak mengembang kepada Denita, sehingga Denita benar-benar terlihat seperti pengantin wanita yang hendak menikah. Perempuan itu memerintahkan Denita agar berkelakuan seperti yang ia perintahkan. Saat dipengantinkan, perempuan itu menyadari bahwa Denita sedang dalam masa subur saat melihat bercak di pembalut wanita dan celana dalam yang sebelumnya dipakai Denita.

Tak lama kemudian pintu kamar Denita terbuka dan keluarlah perempuan itu beserta Denita yang sudah dipengantinkan. Tono dan para penjahat itu terpesona melihat kecantikan Denita. Denita mengenakan gaun pengantinnya yang bertipe braless dengan rok yang mengembang dan berekor panjang, rok itu dihiasi dengan pita-pita yang terjalin sehingga rok itu tampak berlapis-lapis. Rambut Denita yang hitam panjang dibiarkan tergerai, dan dihiasi dengan tudung kepala sutra. Mahkota bunga berwarna putih yang dipakaikan di kepala Denita menambah kecantikan Denita. Bibir dan kelopak mata Denita berwarna pink. Denita memakai stocking putih, sarung tangan berwarna putih, dan sepatu hak tinggi berwarna putih. Dengan gaun model braless itu, dada Denita yang berukuran 34 B terlihat menonjol, dan tubuhnya menampakkan kesan seksi karena gaun itu memang agak ketat untuk Denita. Gaun itu makin tampak serasi dengan kulit Denita yang putih mulus karena Denita masih merupakan keturunan Chinese. Para penjahat itu berdiskusi sebentar, lalu mereka mengikat Tono erat-erat, dan membawa Tono ke kamar.

Denita lalu dipakaikan celemek putih berenda oleh para penjahat itu, dan disuruh memasak makanan untuk para penjahat itu. Denita lalu memasak makanan untuk para penjahat itu dengan diawasi oleh perempuan itu. Saat memasak, Denita sering kentut, perempuan itu menyadari bahwa Denita akan buang air besar. Denita lalu menghidangkan masakannya ke para penjahat itu. Saat menghidangkan makanan, perempuan itu menepuk pantat Denita dan Denita langsung kentut. Wajah Denita memerah karena malu. Para penjahat itu memerintahkan Denita untuk menari dan bernyanyi untuk menghibur mereka saat makan sebagai hukuman karena ia kentut. Denita dipaksa menyanyikan lagu dangdut untuk mengiringi tariannya. Denita dipaksa bergoyang sehingga lekuk tubuhnya dapat dipertontonkan dihadapan para lelaki itu. Para penjahat itu amat menyukai makanan yang disajikan Denita karena Denita memang mahir memasak, terlebih mereka bisa mendengar suara merdu Denita sambil menonton tarian Denita yang gemulai. Setelah selesai makan, para penjahat itu lalu menyuruh Denita menjilati piring bekas makanan mereka seperti seekor anjing. Perempuan itu berbisik memberi perintah pada Denita. Denita sempat menolak perintah perempuan itu, namun ia terpaksa menuruti perintah perempuan itu setelah ia kembali diancam.

Di dalam kamar, Tono lalu didudukkan di depan ranjang, sementara Denita dibawa ke toilet oleh para penjahat itu. Denita lalu menuruti perintah perempuan itu untuk berkelakuan seperti yang ia perintahkan. Denita menungging, lalu menarik rok gaunnya keatas hingga celana dalamnya yang berwarna putih berenda terlihat. Para penjahat itu bersiul-siul melihat pantat montok Denita yang tertutup celana dalam putih berenda itu dan paha mulus Denita yang masih dibalut stocking putih itu. Perempuan itu membagi undian kepada para penjahat itu untuk mengundi tubuh Denita. Denita terkejut saat salah satu penjahat yang memenangkan pantatnya di undian itu tiba-tiba mengelus dan meremas pantatnya yang seksi sambil menggoda bahwa Denita cantik, namun ia ‘nakal’ karena melawan mereka dan kentut saat mereka makan. Wajah Denita memerah karena malu, ingin rasanya ia menampar penjahat yang kurang ajar itu, namun ia tidak berdaya karena mereka pasti semakin akan berbuat buruk pada Tono dan dirinya. Penjahat itu sempat memukuli pantat Denita sebagai hukuman karena Denita kentut sehingga kedua belahan pantat Denita yang tadinya putih mulus kini berwarna pink kemerahan karena dipukul. Penjahat itu lalu melorotkan celana dalam Denita hingga terlepas, sehingga pantat dan kewanitaan Denita terlihat jelas.

Denita lalu duduk di kloset, sementara perempuan itu menarik rok Denita keatas, dan menarik kedua tungkai kaki Denita ke arah yang berlawanan sehingga kewanitaan Denita terlihat jelas karena Denita berada dalam posisi mengangkang. Perempuan itu lalu menyuruh Denita untuk buang air besar dihadapan mereka. Denita terkejut mendengar perintah perempuan itu, terutama saat perempuan itu mengatakan bahwa penjahat laki-laki yang memenangkan pantat Denita di undian akan mencuci pantat Denita setelah Denita buang air besar. Denita lalu berpura-pura sedang dalam keadaan tidak ingin buang air besar, namun para penjahat laki-laki itu mengancam Denita apabila Denita tidak buang air besar, maka Tono akan mereka bunuh. Denita terpaksa menuruti perintah para penjahat itu untuk buang air besar, namun Denita memohon pada para penjahat itu agar mereka tidak menyakiti Tono.

Wajah Denita memerah karena malu saat para penjahat itu menyaksikan dirinya buang air besar. Denita merintih sejenak, lalu kentut dengan keras. Beberapa saat kemudian, kotoran Denita berjatuhan dari pantatnya. Para penjahat itu menutup hidung mereka karena bau kotoran Denita, namun mereka terangsang melihat Denita yang cantik sedang buang air besar dengan mengenakan gaun pengantinnya. Denita sendiri merasa amat malu, baru kali ini seumur hidupnya ia buang air besar sambil ditonton pria, apalagi mata mereka tampak lebih tertuju melihat ke selangkangannya. Denita juga melihat bagian kejantanan para penjahat itu tampak menegang saat melihatnya buang air besar. Tidak jauh berbeda dengan para penjahat laki-laki itu, perempuan itu terus melihat dan mengamati vagina Denita, ia tersenyum saat melihat Denita tidak banyak kencing saat buang air besar.

Setelah selesai buang air besar; sesuai perintah perempuan itu, Denita lalu meminta penjahat laki-laki yang memenangkan pantatnya untuk mencuci pantatnya. Penjahat laki-laki itu lalu membersihkan pantat Denita, Denita merasa malu saat jari penjahat itu menyentuh dan mencuci lubang pantatnya dengan air. Namun Denita merasa nyaman karena penjahat itu membersihkan pantatnya dengan lembut, terutama saat menyentuh lubang pantat Denita. Setelah pantat Denita selesai dibersihkan, Denita dipaksa berterima kasih kepada penjahat itu.
Denita lalu diberi pilihan oleh para penjahat itu untuk menikah massal dan bercinta dengan mereka, atau menyaksikan Tono dibunuh. Dengan berat hati, Denita memilih untuk mengorbankan dirinya. Denita tidak diperbolehkan memakai celana dalam oleh kelima penjahat itu, supaya ia siap bercinta dengan mereka.

Denita dan para penjahat itu lalu kembali ke kamar. Sesampainya di kamar, Perempuan itu lalu berdiri di belakang sebuah meja yang dijadikan seperti altar oleh para penjahat itu. Denita lalu bergandengan dengan salah satu penjahat itu, dan mereka berjalan menuju ‘altar’ itu. Setibanya di altar, mereka melecehkan Denita yang mengenakan gaun pengantin dengan berpura-pura mengadakan upacara pernikahan. Denita dan penjahat itu lalu berlutut didepan altar buatan itu. Denita mengucapkan sumpah setianya kepada penjahat itu dan mengakui kekuasaan penjahat itu atas dirinya, namun penjahat itu melecehkan Denita dengan menolak mengakui Denita sebagai istrinya, dan mengakuinya sebagai penghibur. Penjahat itu mengaitkan tali merah di ibu jari Denita sebagai ‘cincin kawin’. Denita tidak dapat berbuat banyak agar Tono selamat. Tono yang tidak tahu bahwa Denita dipaksa menikah oleh perempuan itu berteriak keras, namun mulutnya disumpal dengan pembalut wanita bekas Denita oleh para penjahat itu. Perempuan itu lalu mengawasi Tono. Denita ‘menjual’ dirinya sebagai penghibur kepada para penjahat itu satu-persatu di ‘pernikahan’ itu. Denita mengakui 5 orang lelaki sebagai suaminya malam itu, namun ia tidak pernah dianggap sebagai istri oleh mereka. Semua jari di tangan kanan Denita dipasangi tali merah itu. Denita ‘menikah’ saat usianya baru 20 tahun.

Setelah pernikahan itu, Denita lalu melaksanakan ‘kewajibannya’ sebagai seorang istri dari para penjahat itu. Denita berlutut di ranjang, kedua pahanya dibuka lebar-lebar. Denita lalu menunggingkan pantatnya, siap untuk bercinta dengan para penjahat itu. Denita menitikkan air mata menghadapi perlakuan para ‘suaminya’. Wanita itu membawa sebuah kamera yang ia dapatkan dari lemari Denita dan siap mengabadikan malam itu. Sambil disaksikan oleh Tono yang terikat didepan ranjang, dagu lancip Denita ditegadahkan ke wajah salah satu penjahat itu dan bibir mungil Denita dicium oleh penjahat yang mendapat undian untuk memperoleh mulutnya, Denita merasa sedikit aneh karena ia berciuman untuk pertama kalinya. Penjahat pertama itu memaksa memasukkan lidahnya ke mulut Denita, Denita hanya bisa pasrah menahan rasa geli saat lidah penjahat itu menggerayangi mulutnya. Penjahat itu memeluk tubuh Denita dengan erat, tangannya dilingkarkan ke pinggul Denita sambil sesekali meremas pantat Denita. Penjahat itu tampaknya berusaha menyedot ludah Denita sambil menjilati gigi dan lidah Denita untuk merangsang Denita. Usaha penjahat itu akhirnya berhasil; setelah beberapa lama berciuman, Denita mulai terangsang karena keahlian berciuman dan pijatan penjahat itu di pantatnya. Denita lalu menjulurkan lidahnya dan mulai memainkan lidahnya dengan lidah penjahat itu, Denita juga menerima ludah yang dituangkan penjahat itu ke dalam mulutnya dan menelan ludah itu. Denita dan penjahat itu lalu mulai saling mengulum bibir mereka.

Adegan berciuman itu membuat para penjahat yang lain terangsang, penjahat yang melepas celana dalam Denita lalu menyingkap rok gaun Denita, mereka melihat kewanitaan Denita sudah agak lembab, tanda bahwa Denita terangsang. Penjahat berikutnya lalu berbaring dibawah selangkangan Denita dan segera menjilati kewanitaan Denita. Denita terkejut saat merasa kewanitaannya dijilati, namun ia tidak bisa melawan karena tangannya dipiting oleh penjahat yang sedang berciuman dengannya. Denita hanya bisa meronta saat ia merasakan sensasi yang aneh di kewanitaannya, sensasi yang baru pertama kali ia rasakan sebagai seorang wanita. Denita berusaha mengatupkan pahanya, namun penjahat itu menarik kedua tungkai pahanya kearah yang berlawanan, dan menekan paha Denita. Denita tidak mampu melawan tenaga penjahat itu, apalagi penjahat itu cukup kekar perkasa. Lama kelamaan Denita semakin terangsang sehingga kewanitaannya semakin banyak mengeluarkan cairan cintanya, membuat penjahat yang menjilati kewanitaannya kini mulai menghisap cairan cintanya. Penjahat itu sesekali menjilat klitoris Denita, sehingga Denita semakin menggelinjang kegelian. Denita juga tidak lagi berusaha mengatupkan pahanya, karena tenaganya mulai habis karena sensasi yang ia terima di mulut dan kewanitaannya.

Denita merasa malu sekali saat para penjahat yang sedang menunggu giliran menjelaskan kepada Tono bahwa Denita sedang terangsang dan menunjukkan kewanitaan Denita yang semakin banyak mengeluarkan cairan sebagai bukti. Walaupun Tono berusaha tidak mendengar, Denita tetap merasa malu sekali, Ia seharusnya mengenakan gaun pengantinnya saat menikah dengan Tono, namun kini ia malah terangsang dan bercinta dengan pria lain dihadapan Tono sambil mengenakan gaun pengantinnya. Tono sendiri mulai terangsang, kemaluannya juga terlihat menegang karena baru pertama kalinya ia melihat kewanitaan Denita setelah sekian lama sejak ia mencuci pantat Denita saat mereka masih kecil.

Sekitar 10 menit kemudian, para penjahat itu merasa cukup memberikan Denita ‘pemanasan’. Penjahat yang menghisap cairan kewanitaan Denita berhenti. Ia lalu memberi isyarat pada temannya yang sedang berciuman dengan Denita. Penjahat itu menganggukkan kepalanya dan berhenti mencium bibir Denita. Denita lalu dipaksa tetap berlutut dengan paha yang terbuka lebar di hadapan Tono, penjahat yang menghisap cairan kewanitaan Denita lalu melepas celana dan celana dalamnya. Tono dan Denita bisa melihat kemaluan pria itu yang sudah menegang, dan tonjolan uratnya terlihat jelas, apalagi ukurannya cukup besar, sekitar 17 cm. Penjahat itu lalu berbaring dibawah tubuh Denita, ia mengatur posisi kemaluannya yang sudah menegang agar tepat dibawah kewanitaan Denita. Sehingga posisi mereka kini menjadi ‘woman on top’. Dua dari tiga penjahat yang belum mendapat kesempatan untuk bercinta dengan Denita lalu memegang rok gaun Denita di arah yang berlawanan, dan menarik rok gaun Denita keatas sehingga kewanitaan Denita dan kemaluan penjahat itu terlihat jelas oleh Tono.

Perempuan itu lalu menyuruh Denita menurunkan pinggulnya. Denita yang menyadari apa yang akan terjadi berusaha menolak, namun perempuan itu mengeluarkan pisau dari sakunya dan mengacungkan pisau itu ke leher Tono. Denita tidak dapat menolak lagi. Perempuan itu menyuruh Tono melihat adegan terenggutnya keperawanan Denita. Denita mulai menurunkan pinggulnya dengan pelan, ia bisa merasakan kemaluan penjahat itu di mulut kewanitaannya. Sambil menutup mata, Denita terus melanjutkan menurunkan pinggulnya pelan-pelan. Karena tidak sabar, salah satu penjahat itu memegang pinggul Denita dan menurunkannya dengan cepat, seketika itu juga kemaluan penjahat itu menghunjam tepat di vagina Denita. Denita menjerit kesakitan karena keperawanannya direnggut, apalagi ukuran penis itu begitu besar, sehingga hanya masuk sebagian di kewanitaannya, walaupun kewanitaannys sudah basah oleh cairan cintanya dan ludah penjahat yang tadi menjilati memeknya itu. Penjahat itu mendesah puas, ia bisa merasakan hangatnya liang kewanitaan Denita dan juga vagina Denita yang masih sempit karena baru pertama kalinya dimasuki kejantanan lelaki. Penjahat itu mulai memegang pinggang Denita dan menggoyangkan pinggul Denita, layaknya goyangan gerakan dangdut, agar penisnya masuk sepenuhnya di vagina Denita. Denita hanya merintih pelan kesakitan saat ia ‘digoyang’ diatas penis penjahat itu. Perlahan-lahan penis penjahat itu mulai tertelan masuk kedalam vagina Denita. Beberapa saat kemudian, penjahat itu mengubah goyangan Denita menjadi pompaan. Denita dipompa naik-turun sehingga penis itu menghunjam vaginanya berulang kali. Jeritan Denita semakin keras, tapi mulut Denita langsung disumpal dengan kemaluan penjahat yang berciuman dengannya. Denita lalu dipaksa untuk mengoral kemaluan penjahat itu.

Denita hanya bisa pasrah mengulum dan memainkan kemaluan penjahat itu di dalam mulutnya sambil menangis menahan rasa perih di kewanitaannya, namun suara tangisan Denita terhalangi oleh kemaluan penjahat yang menyumpali mulutnya. Denita merasa amat jijik dan hampir muntah saat mengulum kemaluan penjahat itu yang bau, namun penjahat itu malah menekan kepala Denita ke kemaluannya sehingga pangkal penis itu masuk hingga ke tenggorokan Denita, dan membuat Denita sulit bernafas. Penjahat itu puas saat merasakan kehangatan mulut dan kelembutan bibir Denita. Denita lalu diperintahkan untuk menjilat dan mengemut kemaluan itu. Setelah sekitar 15 menit diperkosa, Denita mulai tidak bisa mengontrol tubuhnya lagi, rintihannya berganti menjadi lenguhan dan ia kini menggerakkan tubuhnya sesuai nalurinya, para penjahat itu tertawa melihat Denita yang terbawa nafsunya. Beberapa menit kemudian, penjahat yang dioral oleh Denita menekan kepala Denita dengan keras di penisnya lalu memuncratkan spermanya tepat ke tenggorokan Denita. Denita terkejut saat merasa mulutnya dipenuhi cairan kental yang amis. Penjahat itu terus menekan kepala Denita sehingga Denita terpaksa menelan bibit-bibit bayi yang baru saja dituangkan ke mulutnya itu. Suara lenguhan Denita terdengar semakin keras saat penjahat itu melepas penisnya dari mulut Denita, penjahat itu tertawa puas melihat benang lendir sperma di mulut Denita yang terlihat jelas diantara gigi Denita yang putih saat Denita membuka mulutnya ketika ia melenguh.

Penjahat yang sedang memompa Denita melihat bahwa temannya sudah memberi Denita sperma. Ia juga tak mau kalah dari temannya itu sehingga ia mempercepat pompaannya. Akibatnya, Denita semakin melenguh keras merasakan kenikmatan di kewanitaannya, yang kini sudah bisa dimasuki penuh oleh penis penjahat itu. Namun penjahat itu tidak membiarkan Denita mencapai orgasme, ia mengontrol gerakan memompanya, sesekali gerakannya begitu cepat, namun saat merasa Denita hendak orgasme, ia memperlambat pompaannya sehingga Denita semakin kerepotan. Penjahat itu juga sering menggoda Tono dengan cara bangkit duduk dan memeluk Denita dari belakang sambil menjilati wajah Denita yang cantik atau sesekali menghentikan gerakannya sehingga Denita secara otomatis menggoyang-goyangkan pantatnya agar penis itu tetap menyodoknya. Para penjahat itu menertawakan tingkah Denita itu sambil menyebutnya pelacur. Beberapa saat kemudian, penjahat itu mendesah keras dan Denita menjerit saat kewanitaannya dimasuki para calon bayi mereka, hasil buah percintaan Denita dengan penjahat itu. Penjahat itu lalu mencabut penisnya dari kewanitaan Denita setelah ia merasa spermanya telah tertuang hingga habis.

Dengan kejamnya, perempuan itu menyuruh para penjahat itu segera mengangkat kedua tungkai kaki Denita setinggi mungkin dan tegak lurus sehingga Denita kini bertumpu pada bahunya. Kewanitaan Denita sengaja dipamerkan di depan Tono agar Tono melihat jelas proses awal kehamilan Denita. Tono dapat melihat jelas paha Denita yang indah yang dibalut dengan stocking putih itu dan pusar Denita. Rok gaun Denita menutupi wajah Denita, dan dalam keadaan seperti itulah Denita dibiarkan selama beberapa menit agar sperma hasil percintaannya membuahi rahimnya sehingga ia kelak dapat hamil dan menjadi ibu dari anak-anak penjahat yang memperkosanya. Denita menangis keras dan meronta-ronta saat merasakan sperma penjahat itu semakin cepat memasuki rahimnya dalam jumlah yang banyak. Di dalam hatinya, Denita tidak mau menjadi ibu dari anak yang akan ia kandung hasil dari pemerkosaan itu, apalagi dari pria yang sama sekali tidak ia cintai, namun disisi lain sebagai seorang wanita, Denita merasa aneh dan takut bercampur bahagia karena ia akan menjadi seorang wanita sepenuhnya saat melahirkan bayi yang ia kandung kelak dan menjadi ibu dari anak itu. Tono terpukul saat melihat kewanitaan gadis yang ia cintai kini telah dipenuhi calon bayi dari pria lain, pertanda bahwa Denita bisa saja hamil dari percintaannya dengan penjahat itu.

Perempuan itu lalu membisikkan sesuatu pada Denita untuk membujuk dan meyakinkan Denita agar Denita dapat menerima kehamilannya itu sebagai kodrat, dan mengatakan bahwa kehamilan adalah impian tiap wanita, dan Denita baru saja mulai menapaki jalan menjadi seorang wanita sejati. Perempuan itu juga mulai membisikkan keindahan menjadi seorang ibu pada Denita sekaligus kembali mengancam akan membunuh Tono apabila Denita bertingkah macam-macam, sehingga Denita mulai berhenti menangis dan mulai dapat menerima calon bayi yang akan ia kandung. Denita juga tidak lagi meronta, ia tampaknya pasrah menerima nasibnya itu. Penjahat yang baru saja menuangkan spermanya itu segera melumat bibir Denita sehingga Denita tidak bisa mengeluarkan suara lain selain rintihan pelan.

Beberapa menit kemudian, setelah perempuan itu merasa sperma penjahat itu telah sepenuhnya masuk dan mengering di kewanitaan Denita, Denita mulai disiapkan untuk kembali bercinta dengan 3 penjahat yang masih menunggunya. Denita tidak lagi berontak, ia hanya menuruti perintah para penjahat itu tanpa menolak lagi.

Ketiga penjahat yang berikutnya sudah melepas celana mereka dan penis mereka yang cukup besar terlihat sudah menegang cukup lama sejak adegan percintaan Denita sebelumnya.

Penjahat yang ketiga lalu duduk di kursi, laki-laki itu bertubuh jauh lebih besar dan gagah dari penjahat yang baru merenggut keperawanan Denita, tingginya sekitar 190 cm dan kulitnya yang hitam gelap makin menonjolkan kesan sangarnya; kontras dengan Denita yang tingginya hanya sekitar 160 cm dan berkulit putih. Denita gemetar melihat laki-laki itu, yang rupanya adalah penjahat yang tadi memukulnya. Laki-laki itu rupanya adalah pemimpin para penjahat itu, ia memiliki penis dengan ukuran terbesar, sekitar 20 cm. Tonjolan urat penisnya terlihat jelas. Penis berwarna hitam itu terlihat berdiri tegak dengan gagah perkasa, siap membawa Denita ke kenikmatan surgawi. Tono dan para penjahat bahkan lainnya sempat minder melihat kegagahan lelaki itu.

Perempuan itu membisikkan sesuatu ke Denita, dan Denita mengangguk tanda mengerti. Denita lalu berlutut di depan lelaki itu dan memasukkan penis itu ke mulutnya, Denita mulai memainkan penis besar itu didalam mulutnya, bibirnya yang mungil memijat kemaluan itu, liur Denita membasahi penis itu, dan penis itu terkadang digesekkan di giginya yang putih. Penjahat itu memegang kedua buah dada Denita dan sesekali meremasnya. Ia merasa gemas melihat gadis muda secantik Denita dalam balutan busana pengantinnya sedang memberinya servis oral. Tak lama kemudian, penjahat itu melorotkan bagian dada gaun Denita, sehingga kedua buah dada Denita ‘melompat’ keluar karena Denita tidak memakai bra. Penjahat itu lalu mengeluarkan penisnya dari mulut Denita, perempuan itu kembali memberi Denita perintah baru. Denita lalu menjepit penis itu diantara kedua buah dadanya, dan mengocok penis itu dengan kedua buah dadanya itu sambil menjilati ujung penis itu. Mereka yang menonton adegan itu menelan ludah; Denita seperti sedang makan hot dog. Buah dada Denita yang putih dan montok bagaikan roti menjepit sempurna kemaluan penjahat itu yang hitam gelap seperti sosis. Tak lama kemudian, Denita kembali disembur sperma hangat dari ‘sosis’ yang ia ‘makan’, sehingga wajah dan buah dadanya berlepotan dengan sperma kental. Penjahat itu beristirahat sebentar, sementara para penjahat yang lain menyendoki sperma yang berlepotan di wajah dan tubuh Denita, lalu memaksa menyuapi Denita dengan sperma itu sehingga sperma yang tadinya berceceran di wajah dan dada Denita kini pindah kedalam perut Denita. Para penjahat itu juga memaksa membersihkan kewanitaan Denita dari bercak darah keperawanannya dan bekas sperma yang mengering.

Setelah cukup beristirahat, penjahat lalu menyuruh Denita untuk kembali melayaninya. Denita lalu menaikkan rok gaunnya dengan bantuan kedua penjahat lainnya dan mendudukkan dirinya dengan arah menghadap penjahat itu, tepat diatas kemaluan penjahat itu sehingga sekali lagi kewanitaannya dimasuki penis. Denita lalu memeluk leher penjahat itu, ia juga melingkarkan kakinya ke pinggang penjahat itu dan menyilangkan kedua mata kakinya sehingga kini ia mengunci pinggang penjahat itu. Setelah merasa sudah siap, Denita mulai menggerakkan pinggulnya agar penis penjahat itu semakin memasuki kewanitaannya, karena kewanitaannya masih sempit dan penis itu begitu besar. Penjahat itu lalu menunggu sambil menjilati dan mengisap puting susu Denita yang sudah mengeras Denita hanya mendesah ringan saat menyusui penjahat itu. Setelah ia merasa penisnya telah masuk sepenuhnya kedalam memek Denita, penjahat itu memegang pinggul Denita dan mulai memompa Denita naik turun sambil meremas dada Denita dan menggigiti puting susu Denita. Denita jelas kewalahan menghadapi sensasi di kewanitaan dan puting susunya sekaligus, Denita pun mendesah keras penuh kenikmatan.

Penjahat itu lalu memanggil salah satu rekannya yang masih belum bercinta dengan Denita. Penjahat keempat itu datang menghampiri Denita dengan membawa sebuah pompa ban. Ia lalu berlutut di depan kursi itu, tepat didepan pantat Denita. Kemudian Ia menelusup ke dalam rok gaun Denita dan menarik kedua bongkahan pantat pengantin wanita itu ke arah berlawanan sehingga terlihatlah lubang pantat yang tadinya ia cuci. Rupanya penjahat ini adalah penggemar pantat wanita, ia mulai meludahi pantat seksi itu dan memasukkan jari tengahnya kedalam anus Denita. Denita menjerit saat pantatnya dimasuki benda yang tak dikenal itu, namun mulutnya disumpal dengan celana dalam putihnya yang ia pakai saat dijadikan pengantin. Pantat Denita yang seharusnya dipakai untuk mengeluarkan kotorannya sekarang dipakai untuk pemuas nafsu lelaki itu. Perlahan lahan jari penjahat itu terbenam dalam lubang anus Denita, penjahat itu dapat merasakan kehangatan dan kelembutan dalam lubang pantat Denita karena daging lubang pantat itu melingkari jari penjahat itu dengan pas seperti sebuah cincin. Penjahat itu lalu mengocok jarinya didalam anus Denita untuk membuka lubang pantat itu lebih lebar, sehingga Denita semakin tak berdaya, serasa ada tornado yang berputar dalam pantatnya apalagi tubuhnya masih terhempas-hempas karena dipompa oleh pemimpin para penjahat itu. Habis sudah Denita diperkosa dari depan dan belakang, Denita hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya dengan keras karena ia tidak dapat menjerit karena mulutnya disumbat, namun ia merasakan sensasi yang luar biasa karena ia sedang bercinta dengan 2 lelaki sekaligus dengan menggunakan kedua lubang tubuhnya. Denita lalu mulai menikmati kocokan di anusnya itu, ia berharap kocokan itu tidak pernah berhenti.

Setelah cukup mengocok anus Denita sekitar 10 menit, penjahat itu mencabut jarinya dari pantat Denita sehingga lubang pantat Denita kini terbuka lebar, dan dari lubang pantat itu tercium bau tidak sedap. Denita terhenyak, ia sebenarnya masih ingin penjahat itu mengorek duburnya hingga puas, Denita sempat menggelengkan kepala saat penjahat itu mencabut jarinya dari pantat Denita. Denita bisa melihat jelas diantara kuku-kuku jari penjahat itu terselip kotorannya yang masih tersisa. Penjahat itu keluar sebentar dari rok Denita, ia lalu menghampiri Denita dan memperlihatkan kotoran Denita di jarinya itu. Tidak terbayang bagaimana malunya Denita saat itu, kotorannya yang kuning kecoklatan itu terlihat jelas melumuri jari penjahat itu dan dipamerkan dihadapan Tono juga.

Penjahat itu lalu menggoda Denita sambil mengatakan bahwa Denita masih belum bisa menceboki pantatnya sendiri dengan baik, bahkan setelah menjadi seorang pengantin wanita, Denita masih tidak mandiri. Ia lalu menawarkan untuk membersihkan pantat Denita. Denita yang sudah dilanda nafsu hanya mengangguk dengan segera, ia mengira penjahat itu akan membersihkan pantatnya dengan tissue, namun penjahat itu tersenyum dan segera menelusup lagi kedalam pantat Denita tanpa membawa tissue. Sadarlah Denita bahwa penjahat itu hendak menjilati duburnya. Denita menggeleng keras namun terlambat, penjahat itu menjulurkan lidahnya dan memasukkan lidahnya kedalam pantat Denita, penjahat mulai menjilati anus Denita, lidahnya dibenamkannya kedalam lubang pantat pengantin wanita itu sedalam mungkin untuk mencicipi nikmatnya anus Denita tanpa peduli bahwa Denita baru saja buang air besar, dan tidak menghiraukan aroma tidak sedap dari lubang pantat Denita. Denita merasa geli sekali saat pantatnya dicicipi seperti itu, lidah itu terasa seperti daging yang licin dan lunak memasuki pantatnya. Penjahat itu dengan senang hati menjilati lubang pantat Denita, bahkan ia juga menjilati kotoran Denita yang sedikit berlepotan setelah pantatnya dikocok tadi. Denita benar-benar tidak habis pikir, ada juga lelaki yang mau memakan kotoran wanita seperti itu. Namun penjahat itu malah semakin senang menjilati pantat Denita, seperti mimpi ia bisa menikmati pantat pengantin secantik Denita. Ia tidak keberatan walau harus memakan kotoran cewek cantik itu.

Setelah puas menikmati lezatnya pantat Denita, penjahat itu memasukkan pentil pompa ban yang dibawanya tadi ke dalam anus Denita. Penjahat itu lalu memompa pantat Denita agar penuh berisi angin. Denita melenguh saat ia merasa perut dan pantatnya sudah dipenuhi angin. Penjahat itu baru berhenti memompa Denita beberapa menit kemudian setelah puas mendengar suara kentut Denita yang pelan.

Penjahat yang sedang memompa vagina Denita lalu berdiri mengangkat Denita yang masih memeluk lehernya dengan mudahnya sambil memegangi kedua bongkahan pantat Denita. Kuncian kaki Denita terlepas sehingga paha Denita terangkat membentuk huruf ‘M’, Denita tetap memeluk leher penjahat itu dengan erat agar ia tidak jatuh. Penjahat yang lainnya mengangkat rok gaun Denita keatas sehingga lubang pantat Denita terlihat jelas didepan mata penjahat keempat yang menggemari pantat wanita itu. Denita akhirnya juga kehilangan keperawanan pantatnya, setelah pantatnya disodomi oleh kemaluan penjahat itu dari belakang. Denita melenguh keras sekali saat penis besar itu memasuki anusnya. Saat pantat Denita dimasuki kemaluan penjahat itu, Denita langsung kentut karena tubuhnya sudah dipenuhi angin, sehingga penjahat itu semakin tergoda. Setiap kali kemaluan penjahat itu membentur lubang pantat Denita, Denita selalu kentut. Cairan kewanitaan Denita juga meluber ke lubang pantatnya sehingga memudahkan penis penjahat itu untuk memasuki anusnya.

Tono takjub melihat pemandangan itu, baru kali ini ia melihat adegan percintaan seperti itu. Seorang pengantin wanita yang cantik bagai seorang putri raja, gadis yang amat ia cintai kini sedang bercinta dengan 2 orang nista. Tubuh yang putih mulus itu kini terapit oleh 2 tubuh gelap dan perkasa dan kini telah ternoda selamanya, tanpa bisa dicuci lagi dari kenistaan. Tubuh yang seharusnya diberikan Denita kepadanya kelak kini sedang dinikmati oleh para lelaki bejat itu, dan bahkan Denita kelak akan mengandung buah cintanya dengan para lelaki itu.

Suara tumbukan antara tubuh Denita dan para penjahat itu menggema di ruangan itu selain suara desahan Denita, suara kentut Denita setiap kali pantatnya bertumbukan dengan kemaluan penjahat itu, suara kepuasan kedua penjahat yang mendapat kepuasan di kewanitaan dan lubang pantat Denita, dan suara jepretan kamera yang mengabadikan adegan percintaan itu. Kini Denita malah melenguh sendiri dan menggoyang-goyangkan pantatnya walaupun para penjahat itu berhenti memompanya; sehingga para penjahat itu kadang-kadang membiarkan Denita bergoyang sendiri. Para penjahat itu selalu mengingatkan Denita bahwa ia sedang diperkosa, tetapi Denita tidak peduli lagi, ia hanya merasakan kenikmatan luar biasa yang ia rasakan dan kini ia tidak mau melepaskan rasa nikmat itu, ia malah terus bergoyang agar kedua penis itu mengocoknya. Bahkan, Denita memohon-mohon pada pemimpin penjahat itu agar mau berciuman dengannya, namun sia-sia karena kedua penjahat itu tidak mau melepas celana dalam Denita yang sedang menyumbat mulutnya. Melihat sikap Denita, para penjahat itu lalu memanggil Denita dengan kata-kata kotor, seperti Puteri para pelacur, Pengantin Binal, atau Pelacur Glamor karena Denita cantik dan mengenakan gaun pengantinnya sehingga tampak seperti wanita yang kaya dan terhormat. Kata-kata itu semakin membuat Denita bersemangat dalam bercinta dengan para penjahat itu sehingga para penjahat itu semakin senang pada pelayanan Denita. Saat diperkosa, Denita mulai merasakan pengaruh dari 2 gayung air yang ia minum saat mandi tadi, kini ia kebelet hendak kencing, namun vaginanya masih disumbat oleh kemaluan pemimpin para penjahat itu.

Tak lama kemudian, tubuh Denita bergetar dengan hebat, ia melengkungkan tubuhnya, memeluk leher penjahat itu dengan erat, dan melenguh keras sekali, kakinya menendang-nendang ke segala arah, akhirnya Denita mengalami orgasme pertama kalinya. Bahkan kedua penjahat itu harus memegangi tubuh Denita yang bergerak dengan liar itu. Tanpa ia sadari, Denita juga kencing saat orgasme sehingga air seninya membasahi tubuh kedua penjahat itu. Tono dan para penjahat itu takjub melihat air kencing Denita yang keluar dan tertimpa cahaya lampu yang remang-remang, sehingga tampak seperti air terjun kristal. Pemimpin para penjahat itu semakin terangsang melihat Denita yang kencing saat orgasme, ia lalu menyodok Denita lebih cepat dan ia mengeluarkan spermanya tak lama setelah Denita mengejang karena orgasme.

Setelah merasa semua spermanya telah dikeluarkan, penjahat tadi memberi isyarat pada temannya yang sedang menikmati kenikmatan anal seks dengan Denita. Penjahat yang menyodomi Denita langsung memegang paha Denita, mengangkat tubuh Denita sehingga penis temannya itu tercabut, Denita melingkarkan tangannya ke bahu penjahat itu agar tidak jatuh. Penjahat itu menggendong Denita berjalan ke sekeliling kamar itu dalam keadaan anus Denita dan penisnya masih menyatu dalam pantat Denita sambil memamerkan memek Denita yang dibanjiri sperma. Tono bisa melihat banyaknya sperma di kewanitaan Denita meluber keluar dari rahim Denita, dan menimbulkan bercak di stocking putih itu. Penjahat itu menggendong Denita kehadapan Tono dan menunjukkan penisnya yang bersatu dalam tubuh Denita di lubang pantat Denita. Denita masih sesekali kentut, dan Tono dipaksa mencium pantat Denita yang masih dimasuki penis itu. Denita sendiri merasa amat malu saat Tono menciumi penis penjahat itu dan pantatnya, namun ia terus menggerakkan pantatnya dihadapan Tono karena ia sudah tidak tahan dengan kenikmatan di lubang pantatnya itu.

Setelah merasa kentut Denita semakin pelan; penjahat itu membawa Denita ke ranjang dan berbaring. Denita tetap dipompa oleh penjahat itu, dan akhirnya seluruh sperma penjahat ketiga itu memasuki rahim Denita. Penjahat yang menyodomi Denita mengganti posisi bercintanya dengan menelungkupkan Denita sehingga mereka kini bercinta dengan gaya anjing. Denita menahan perih sekaligus kenikmatan di pantatnya saat penis itu memasuki pantatnya dan ia kentut. Saat celana dalam yang menyumpal mulutnya dilepas, Denita kembali mendesah keras, ia bahkan menuruti perintah penjahat itu untuk menggonggong seperti anjing betina.

Kedua tungkai kaki Denita lalu ditarik kebelakang oleh teman-teman penjahat itu melewati pinggang pemerkosanya itu; Denita lalu dipaksa menyilangkan kedua mata kakinya agar dirinya menjepit pinggang penjahat itu sehingga Denita kini seperti sebuah ikat pinggang. Dalam posisi itulah Denita kembali mengejang hebat dan cairan cintanya muncrat disertai air kencingnya membasahi ranjang dan sebagian rok gaunnya saat ia mengalami orgasme kedua kalinya. Penjahat itu makin terangsang melihat Denita yang kencing sambil mengenakan gaun pengantin putih itu. Penjahat itu membungkuk dan mendekatkan wajahnya ke leher Denita; dijilatinya leher Denita yang basah karena keringat setelah orgasme sambil terus menyodok anus Denita. Sekitar 15 menit kemudian, penjahat itu merasa telah mencapai puncak kenikmatan, ia langsung mengganti targetnya, penis itu dicabut dari anus Denita dan langsung ditanamkan ke kewanitaan Denita dan Denita mendesah keras saat kewanitaannya dibanjiri para calon bayinya yang lain. Kini Denita bahkan menaikkan kakinya sendiri untuk memberikan kesempatan bagi para calon bayi itu untuk dilahirkan olehnya ke dunia. Tentu saja para penjahat itu dengan sukarela membantu Denita dengan kembali mengangkat kedua tungkai kaki Denita tinggi-tinggi seperti yang mereka lakukan sebelumnya. Setelah dibuahi, Denita menungging dan penjahat itu membenamkan wajahnya ke pantat Denita yang kini sudah tertutup rok gaunnya. Diendusnya pantat cewek itu; ia bisa merasakan kelembutan rok gaun Denita dan mencium bau wangi rok gaun cewek itu bercampur dengan bau amis sperma dan bau pesing air kencing Denita.

Penjahat terakhir mengangkangkan Denita di ranjang itu, pinggul Denita diberi bantal untuk menaikkan posisi pinggulnya. Setelah merasa posisi Denita sudah tepat, kaki Denita dilebarkan seperti kaki kodok, sehingga mereka semua dapat melihat paha indah yang dibalut stocking putih itu. Denita melihat ukuran penis penjahat ini paling kecil diantara teman-temannya, mungkin karena itulah ia mendapat giliran terakhir untuk bercinta dengan Denita, lagipula penjahat itu adalah yang paling muda diantara gerombolan itu, bahkan lebih muda dari Tono karena postur tubuhnya seperti anak SMP, lebih pendek dan kurus dibandingkan Denita. Denita sempat menanyakan usia penjahat itu; betapa terkejutnya ia saat mendengar jawaban penjahat itu: 13 tahun! lebih muda 7 tahun darinya. Denita sempat meragukan kemampuan seks anak itu; tentunya anak itu tidak sehebat keempat lelaki yang baru saja menggagahinya. Tono amat iri melihat anak itu, ia sudah bisa menikmati tubuh gadis dewasa seperti Denita padahal usianya masih amat muda.

Anak itu memasukkan kemaluannya ke kewanitaan Denita dan mulai memompa Denita kembali. Denita lalu dipapah keatas, dan ia memeluk leher anak itu. Bibir Denita lalu dilumat oleh anak itu. Kini Denita malah membalas menciumi bibir anak itu dan menuangkan ludahnya kedalam mulut anak itu. Anak itu dengan senang hati mereguk ludah pengantin wanita cantik itu. Denita tidak melawan lagi saat pinggulnya kembali dipegang. Secara otomatis Denita menggerakkan pantatnya dan vaginanya langsung menelan penis anak itu sepenuhnya. Mungkin karena anak itu masih amat muda sehingga penisnya belum bisa ereksi sepenuhnya dan tentu saja penis anak itu lebih kecil dari penis pemimpin mereka, maka agak gampang baginya untuk menembusi vagina Denita yang sudah diperawani teman-temannya yang lain. Vagina Denita yang sudah tidak perawan itu memang terlihat seperti lubang menganga yang besar akibat dimasuki penis besar pemimpin penjahat itu, namun masih cukup untuk memuaskan hasrat anak itu untuk menikmati nikmatnya tubuh wanita.
Setelah puas mereguk ludah Denita, anak itu lalu mengemuti puting susu kanan Denita dan menghisapnya dengan kuat, sementara tangannya memegangi payudara kiri Denita dan menyodorkan payudara itu ke mulut Denita. Anak itu menyuruh Denita untuk menyusui dirinya sendiri. Denita hanya menuruti perintah anak itu tanpa membantah, dengan rakusnya ia menghisap puting susunya sendiri seperti bayi yang hendak meminum air susu ibunya. Mereka kemudian saling bertukaran mencicipi payudara Denita; anak itu menyusu di payudara kiri Denita dan Denita mencicipi payudara kanannya sendiri. Denita terlihat seperti ibu yang menyusui anaknya karena tubuh Denita yang lebih besar dari anak yang sedang disusuinya. Denita sendiri tidak percaya melihat kemampuan bercinta anak itu yang hampir setara dengan keempat temannya tadi; walaupun usianya masih amat muda dibandingkan Denita. Denita tentunya bukanlah wanita pertama yang bercinta dengan anak itu.

Suara desahan Denita dan tumbukan tubuh mereka menggema di ruangan itu, payudara Denita kini berbekas lipstik merah mudanya sendiri. Denita sendiri sudah kesulitan mengatur nafasnya, ia sudah lelah setelah dikawini oleh empat laki-laki sebelumnya dan kini ia harus melayani nafsu penjahat yang kelima ini. Tak lama kemudian, anak itu mencengkeram pinggul Denita dan menyemburkan spermanya kedalam rahim Denita diikuti dengan teriakan Denita. Setelah menerima semburan sperma anak itu, pelukan Denita terlepas dari leher anak itu; Denita rebah ke ranjang dan ia langsung tertidur, namun Denita terus berkata pada para penjahat itu untuk tidak berhenti memperkosanya dalam keadaan tidak sadarkan diri.

Tono merasa amat geram karena ia hanya bisa melihat Denita diperkosa dalam keadaan sedang mengenakan gaun pengantinnya dan Denita diperkosa di depan matanya, namun ia tidak bisa menolong Denita. Sekali lagi kedua tungkai kaki Denita diangkat setinggi mungkin dan tegak lurus untuk memastikan agar Denita dapat menjadi hamil dari perkawinannya itu.

Denita benar-benar berantakan setelah perkawinannya dengan kelima penjahat itu, kedua payudaranya yang telah penuh cupangan dan bekas lipstiknya mencuat keluar dari gaunnya yang dilorotkan oleh pimpinan penjahat itu. Rok gaunnya tersingkap hingga pusarnya sehingga kewanitaannya terlihat jelas. Di stocking putihnya sudah terdapat banyak bercak darah keperawanannya dan sperma para penjahat itu.
Wajah Denita tampak sayu; lipstiknya sudah meluber ke sekitar bibirnya yang terus meracau meminta para penjahat itu untuk terus memperkosanya. Matanya terpejam dan sembab, kelopak matanya yang dirias pink kini berantakan karena air matanya. Mahkota bunganya sudah rusak, dan riasan bunga itu bertaburan di sekitar ranjang tempat ia kini terbaring. Tudung kepalanya yang sudah kusut masih menempel di rambutnya yang kini acak-acakan.

Penjahat perempuan itu kembali mendapat ide dan ia lalu berdiskusi sebentar dengan para penjahat yang baru saja memperkosa Denita. Para penjahat itu setuju dengan ide perempuan itu. Mereka lalu mendekatkan wajah Tono ke kewanitaan Denita. Tono bisa melihat bibir kewanitaan Denita yang tadinya seperti dua buah garis lurus kini telah melengkung akibat perkawinannya dengan kelima pria bejat itu. Kewanitaan Denita dibanjiri oleh sperma penjahat itu yang bercampur dengan darah keperawanan Denita. Tono bisa mencium bau amis sperma di kewanitaan Denita yang dibanjiri sperma. Penjahat yang melepas celana dalam Denita lalu memijat kewanitaan Denita didepan wajah Tono. Denita kembali mendesah penuh kenikmatan karena jari-jari penjahat itu memijat vaginanya dengan sempurna. Beberapa saat kemudian, Denita mendesah keras sekali, tubuhnya menikung keatas, dan kedua kaki dan tangannya menegang. Penjahat wanita itu lalu mencabut pembalut wanita bekas Denita dari mulut Tono, dan menempelkan mulut Tono ke kewanitaan Denita. Tono lalu merasa mulutnya dipenuhi cairan panas dari kewanitaan Denita. Tono lalu sadar bahwa cairan dalam mulutnya itu adalah air seni Denita. Tono tidak punya pilihan lain selain mereguk air seni Denita. Rupanya apabila Denita telah mencapai puncak orgasmenya, maka ia akan buang air kecil. Kini Tono bisa merasakan sendiri air terjun kristal yang tadi ia lihat, dan bau pesing cairan itu. Setelah Tono selesai meminum air seni Denita, mulutnya kembali disumpal dengan celana dalam Denita.

Mereka lalu merapikan Denita kembali dan memakaikan celana dalam putih yang baru pada Denita. Tono lalu dibawa ke toilet dan diikat di kloset, Tono bisa mencium bau tidak sedap dari dalam toilet itu karena Denita baru saja buang air besar didalam toilet itu, dan bahkan di kloset itu masih ada bekas kotoran Denita yang belum dibilas. Para penjahat itu lalu kembali ke kamar untuk menikmati indahnya bulan madu bersama pengantin mereka yang sedang terlelap sambil dijaga oleh teman perempuan mereka.

TAMAT

Diperkosa Di Atas KA

$
0
0

Sebut saja namanya Intan, seorang gadis berusia 24 tahun, tingginya 165cm dengan berat badan yang cukup ideal, 53kg, dengan ukuran payudara 34C. Dia bekerja di salah satu stasiun televisi swasta sebagai reporter. Intan beparas cantik dan berkulit putih mulus sehingga dia dapat diterima bekerja sebagai reporter di XX tv sejak dua tahun yang lalu. Sebagai seorang reporter yang pastinya sering muncul menyapa pemirsa di layar kaca, tentunya membuat Intan meraih popularitas sehingga banyak orang mengenalinya. Banyak hal yang dirasa menyenangkan bagi Intan karena popularitas yang didapatnya, diantaranya pada waktu keluar berjalan-jalan, banyak orang yang mengenalinya dan tersenyum kepadanya serta menyapanya, bahkan hingga meminta tandatangannya.

Namun, jika ada hal-hal yang positif tentu saja ada pula yang negatif, diantaranya banyak lelaki yang suka bersiul <suit-suit> ketika ia lewat, seringkali hampir dicolek oleh tangan jahil lelaki iseng dan mupeng <untungnya hanya hampir>, hingga yang baru saja terjadi, ada yang nekad mencari kesempatan untuk mengintip Intan kala sedang berganti pakaian di dalam kamar pas di sebuah department store di dalam sebuahpusat perbelanjaan, sialnya pelakunya tidak berhasil tertangkap tangan.
Sebagai seorang reporter, tentunya Intan sering meliput berita di sana-sini, lumayanlah itung-itung sekalian jalan-jalan sembari shopping, begitu pikirnya. Terhitung hampir semua daerah, dari Sabang sampai Merauke sudah pernah disinggahinya kala melakukan rutinitasnya sebagai seorang reporter televisi. Walaupun begitu, ia jarang mendapatkan kesempatan untuk melakukan liputan ke luar negeri sehingga suatu saat, ketika atasannya memberikan kesempatan kepadanya untuk meliput berita di Jepang, Intan girang sekali dan langsung memutuskan untuk mengambil kesempatan tersebut. Walaupun tahu bahwa harga-harga di Jepang sangat mahal, ia juga telah menyiapkan anggaran untuk belanja. Di Jepang nanti, Intan ditugaskan untuk meliput sebuah festival adat di Jepang beserta segala keunikannya.
Hari yang dinanti-nantikan tibalah juga. Ima berangkat ditemani oleh Nina, seorang camera person dari XX tv ke Jepang. Nina berusia dua tahun lebih muda dari Intan, tinggi badannya sepantaran dengan Intan namun sedikit lebih kurus dengan payudara yang lebih kecil 34A, gayanya modis, dan rambutnya seringkali bergonta-ganti warna, kali ini ia mengecat rambutnya dengan warna cokelat kemerahan, menambah cantik penampilannya yang juga berkulit putih. Mereka menggunakan jasa salah satu maskapai penerbangan dalam negeri karena memang maskapai dalam negeri tidak dicekal di Jepang seperti halnya yang dilakukan oleh negara-negara Uni-Eropa.
Setelah menempuh perjalanan selama beberapa jam, tibalah Intan dan rekannya di bandara internasional Narita.
“Lo kenapa Nin?”, tanya Intan pada kawannya. “Kok kelihatannya lesu gitu?”
“Ya ialah, lama banget tuh perjalanan tadi, lo sih enak, molor terus!”
Ucapan temannya tersebut hanya ditanggapi dengan tawa oleh Intan, karena memang selama perjalanan menuju Jepang, ia lebih banyak tidur, bukan karena fasilitas pesawat yang nyaman, namun lebih dikarenakan balas dendam, balas dendam? Lho? Memang, seminggu terakhir sebelum berangkat ke Jepang, ia terus melakukan liputan berpindah-pindah kota untuk sebuah program wisata belanja, hal itu dilakukannya untuk mengejar deadline dari pimpinan redaksi.
Selama di Jepang, rencananya Intan dan Nina akan tinggal di rumah Wiwin, kawan akrab Intan kala masih duduk di bangku SMU, Wiwin sekarang bekerja sebagai seorang designer dan tinggal dekat kawasan Shibuya. Hal ini juga merupakan suatu kebetulan bagi Intan karena Shibuya memang terkenal dengan wisata belanja, kegemaran utama Intan.
Setibanya di kediaman Wiwin, Intan dan Nina langsung memutuskan untuk beristirahat terlebih dahulu seusai perjalanan panjang dari Indonesia, malam harinya Intan mengajak wiwin untuk mengantarnya berbelanja keesokan harinya.
“Win, besok selesai liputan, lo anterin gue shopping yuk, gue kan disini cuman dua hari”.
“Aduuuh, sorry tan, gue besok ada meeting sama klien, enggak bisa ditinggalin. Plus sorenya gue ketemuan sama cowok gue. Emm, lo ditemenin sama si Nina aja ya? Ntar gue kasih tahu tempat-tempat yang barangnya bagus dan murah.”
“Yah, si Nina kan sama aja kaya gue, awam sama daerah sini, lo gimana sih?”
“Iya, iya, soriii banget tapi gue betul-betul nggak bisa, lagian transportnya gampang kok, naik KRL sekali juga nyampe.”
“Mmm….. ya sudah deh engga apa-apa kalau begitu.” Jawab Intan dengan muka masam. “Eh, omong-omong cowok lo cakep ga?”
“Yaa, itu khan relatif, tapi umurnya udah jauh lebih tua, ada terpaut limabelas tahunan sama gue, lumayan tajir lagi.”
“Gila lo, sekarang kok seleranya berubah, seneng sama om-om, hahahaha.” Merekapun bercanda hingga merasa mengantuk dan beristirahat kemudian.
Keesokan harinya, Intan dan Nina menyelesaikan liputan berita untuk XX tv dengan lancar, merekapun kembali terlebih dahulu ke tempat Wiwin untuk meletakkan kamera dan berganti pakaian. Intan dan Nina sepakat kompakan memakai rok span berwarna senada, hitam, sehingga tampak kontras dengan paha keduanya yang putih mulus. Nina memadukan roknya dengan blouse putih, sedangkan Intan memilih mengenakan kemeja berwarna krem, mereka berdua mengenakan mantel bulu karena udara yang lebih dingin dibanding di tanah air.
Berdua, mereka berangkat naik taksi ke stasiun dan kemudian membeli tiket kereta rel listrik, tak lama menunggu, keretapun datang dan mereka segera naik.
Sementara itu, di tempat kerjanya, Wiwin tampak teringat sesuatu dan mengangkat ponselnya, hendak menelepon Intan, namun, “astaga, dia belum ganti nomor lokal, enggak bisa dihubungi deh.” Kata Wiwin dalam hati dengan wajah yang tampak kebingungan karena hendak memberitahukan sesuatu pada Intan namun tidak bisa dilakukan.
Di dalam kereta, Intan dan Nina ternyata tidak dapat menemukan tempat duduk yang kosong, sehingga keduanyapun memutuskan untuk berdiri sambil berpegang pada pegangan yang sengaja dibuat untuk penumpang yang tidak kebagian tempat duduk. Lima menit berlalu, sambil berdiri, Nina dan Intan baru menyadari bahwa hampir seluruh penumpang di gerbong tersebut adalah laki-laki, hanya ada dua wanita tua yang sedang terlelap duduk di ujung gerbong. Perhentian berikutnya, beberapa penumpang turun, Intan dan Nina mencoba mengambil kesempatan untuk duduk, namun keduluan oleh beberapa penumpang lain yang sedari tadi juga berdiri. Segerombolan penumpang baru juga masuk, dan seluruhnya pria. Space untuk berdiri pun kian sempit, sehingga Intan dan Nina hampir dikelilingi oleh gerombolan pria yang bau naik tadi.
“Yah, sial, berdiri lagi deh.” Ujar Intan yang diamini oleh Nina.
“Liat deh, penumpangnya laki semua tapi nggak ada yang gentleman, ngasih tempat duduk kek buat makhluk-makhluk cantik, ha2.” Canda Nina yang disambut tawa renyah Intan
Sesaat setelah itu, terdengar suara seseorang dibelakang mereka, dari nada bicaranya nampaknya bertanya sesuatu kepada mereka. Merekapun menoleh mencari si sumber suara. Tampak dihadapan mereka seorang bapak berwajah ramah, jika ditaksir, kira-kira umurnya empatpuluhan. Ternyata orang tersebut yang memanggil tadi.
“Ima nanji desu ka?”
Intan dan Nina sama-sama bengong karena sama sekali tidak mengerti apa yang baru saja diucapkan pria tersebut.
Seolah mengerti bahwa yang diajak bicara tidak mengerti bahasanya, bapak tersebut mengulangi pertanyaannya.
“Ano, What is da time?” Ujarnya dengan bahasa Inggris sekenanya sambil menunjuk pergelangan tangannya sendiri.
Intan dan Nina baru mengerti apa yang ditanyakan tadi ketika si bapak berwajah ramah mengulangi pertanyaannya dalam bahasa Inggris, walaupun tata bahasanya salah (yang benar what time is it?).
Untungnya Intan sudah mencocokkan jam tangannya dengan waktu setempat. Ia pun memperlihatkan jam tangannya kehadapan bapak itu agar dapat melihat sendiri pukul berapa sekarang. Bapak itupun manggut-manggut setelah melihat jam. “Domo arigato gozaimasu” Ucapnya sambil tersenyum. Kalau yang ini Intan mengerti bahwa artinya terima kasih, ia pun membalas senyuman bapak itu, sementara Nina hanya memperhatikan dari tadi.
Sebelum sempat membalikkan badan, Intan merasakan ada tangan yang menyenggol paha bagian belakangnya. Ia pun berbisik kepada Nina, “Nin, tadi kayak ada yang nyolek gue deh.”
“Masa? Kok sama, tadi juga kayak ada yang nyenggol pantat gue.” bisik Nina.
“Ya udahlah, mungkin kebetulan saja, kereta ini kan bergerak terus jadi mungkin ada yang badannya jadi gak seimbang dan gak sengaja nyenggol.” tukas Intan. Nina pun mengiyakan ucapan temannya itu dan bersikap santai saja sambil menunggu kereta sampai di tujuan.
Belum ada lima detik dari senggolan pertama tadi, kembali Intan merasakan rabaan pada pantatnya, kali ini bukan lagi menyenggol, namun terasa sedikit meremas. Terkejut, Intan pun berusaha menepis tangan itu.
Merasakan gelagat yang tidak baik, Intan mengajak Nina menjauh dari tempat berdiri mereka sekarang. Namun belum sempat mereka bergerak, ada tangan-tangan yang mencengkeram lengan mereka berdua sehingga mereka tidak dapat bergerak kemana-mana. Disaat bersamaan, kedua wanita cantik itu merasakan tangan yang menjamah tubuh mereka kian banyak. Ada yang meremas-remas pantat mereka dan ada yang naik meraba payudara mereka. Merekapun berusaha meronta melepaskan diri dari situasi tersebut, tangan keduanya bergerak menepis tangan-tangan jahil itu. Namun apa daya dua pasang tangan melawan tangan-tangan sebanyak itu.
“Ehh, apa-apaan ini!” teriak Intan. Namun ia menyadari tidak ada yang paham ucapannya. Ia pun berusah menggunakan bahasa Jepang sebisanya. “Ieee, bageroooo! Emph….” Sebelum sempat meneruskan teriakannya, ada tangan kokoh membekap mulutnya dari belakang sehingga ia tak lagi mampu berkata-kata. Semakin lama, jamahan dari tangan-tangan itu kian mengarah ke paha bagian dalam Intan. Ia pun berusaha mengatupkan kedua kakinya sehingga tangan-tangan itu tidak dapat menjangkau bagian vitalnya. Namun usaha itu sia-sia karena tangan-tangan lain sudah mencengkeram dan merenggangkan kakinya sehingga posisinya terbuka dan tangan-tangan jahanam itu dapat leluasa bergerak menuju vagina Intan yang masih tertutup g-string seksi warna hitam.
“Mmh…. hhhh” Intan hanya bisa sedikit mendesah, dalam keadaan mulutnya disumpal telapak tangan seseorang dibelakangnya. Intan mencoba melihat dimana posisi Nina, tapi ia tidak dapat melihat temannya itu, di sekitarnya hanya ada segerombolan laki-laki.
Perlahan, tangan-tangan tersebut mulai membuka kancing kemeja krem Intan. Intan pun berusaha meronta sebisanya, namun hal tersebut hanya membuat pertahanannya lebih longgar karena berikutnya, mantel bulu yang dikenakannya berhasil direnggut oleh seorang laki-laki anggota gerombolan itu. Kini, Intan masih berpakaian lengkap minus mantel bulunya, namun kancing kemejanya sudah terbuka seluruhnya, memperlihatkan payudara Intan yang sekal dan hanya ditutupi oleh bra berwarna putih. Tangan-tangan yang menjamahnya seolah semakin menggila dengan keadaan tersebut.
“Mmm…!”, terdengar suara teriakan tertahan Intan. Rupanya ada yang meremas-remas payudara Intan dengan keras sehingga ia berteriak tertahan. Berikutnya, dengan sekali hentakan, robeklah bra putih yang dikenakan Intan memperlihatkan dua gundukan indah dengan puting berwarna kecokelatan. Kini, tubuh bagian atas intan sudah terbuka dan hanya menyisakan kemejanya yang seluruh kancingnya sudah terbuka. Melihat pemandangan tersebut, seorang diantara gerombolan tersebut bergerak maju dan mulai memainkan puting payudara sebelah kanan Intan, sementara mulutnya mulai ‘menyusu’ ke payudara sebelah kiri Intan. Yang lebih membuat Intan terkejut adalah, orang tersebut ternyata si bapak berwajah ramah yang bertanya jam tadi. Dalam hatinya Intan berkata “dasar tua cabul, tahu begini udah gue tonjok dari tadi”. Sementara itu, tangan-tangan yang ‘beroperasi’ di bagian bawah tubuh intan semakin berani, ada yang menarik roknya keatas sebatas pinggang, sehingga kini rabaan dan sentuhan mereka dapat langsung bersinggungan dengan kulit telanjang Intan, sebuah tangan meraba naik paha bagian dalamnya dan bersentulah dengan liang vagina Intan yang masih terbungkus g-string hitam. Tangan itu menggesek-gesek kemaluan Intan dengan gerakan maju-mundur. Mendapat rangsangan yang demikian hebat, Intan pun mulai terangsang diluar kemauannya sendiri. Seolah mengetahui hal tersebut, tangan yang membekap mulutnya mulai mengendurkan pegangan dan perlahan melepaskan bekapannya. Intan tak lagi berteriak-teriak, mungkin karena sudah terlampau lelah meronta, disamping itu, tidak bisa dipungkiri bahwa ia menjadi sangat terangsang dengan keadaan ini.
Tanpa disadari oleh intan, ternyata G-String-nya sudah tidak berada ditempatnya semula, entah kemana, memperlihatkan vaginanya yang dihiasi bulu-bulu kemaluan yang dicukur rapi, sehingga tangan yang tadinya hanya menggesek-gesek kemaluannya, perlahan mulai memainkan jari-jarinya diatas klitoris Intan. Intan terangsang hebat diperlakukan seperti ini, namun ia tidak ingin semua laki-laki dihadapannya tahu bahwa ia terangsang, karena hal tersebut pasti akan membuat mereka merasa senang dan puas. Iapun mencoba menutupinya dengan mengatupkan bibir mungilnya rapat-rapat dan mencoba untuk tidak bersuara, apalagi mendesah. Namun cobaan terasa semakin sulit bagi Intan, selanjutnya, jari tengah si bapak berwajah ramah digerakkan keluar-masuk di dalam liang vagina Intan, didalam vaginanya, jari itu sedikit ditekukkan sehingga mengenai g-spot milik Intan. Intan semakin tidak kuasa menahan gejolak birahi yang dahsyat, mulutnya tetap ditutup rapat-rapat, namun sesekali terdengar desahan tertahan. “Emmh… hhh”.
Gerakan jari itu kian lama kian cepat sehingga pertahanan Intan yang mati-matian berusaha tidak menunjukkan ekspresi kenikmatan akhirnya bobol juga.
“Mmhh… aa… aaaaaahh!!” Teriakan itu disertai getaran hebat, ia menggelinjang menerima orgasme pertamanya. Cengkeraman tangan dari para lelaki yang sedari tadi memegangnya kuat-kuat, akhirnya dilepaskan. Intan terduduk lemas, tubuhnya terasa panas terbakar gejolak birahi. Perasaannya bercampur aduk, antara malu, terhina, marah dan nikmat. Hanya sekitar lima-enam detik kemudian, tubuh Intan kembali diangkat oleh para lelaki Jepang tersebut, namun kali ini beberapa orang diantara mereka sudah melorotkan celana masing-masing, memperlihatkan penis masing-masing yang sudah tegak mengacung. Mengetahui apa yang akan dilakukan gerombolan lelaki itu, Intan coba berontak dengan menggunakan tenaganya yang tersisa, namun seorang diantara gerombolan itu, tubuhnya kurus dan agak tonggos, meremas kedua payudaranya kuat-kuat sehingga intan merintih kesakitan dan mencoba menepis tangan itu dari atas payudaranya. Disaat bersamaan, pinggang Intan ditarik kebelakang oleh si bapak berwajah ramah yang langsung menancapkan penis 15cm-nya kedalam vagina Intan dengan sekali hentakan keras. Bless, masuklah penis itu disertai teriakan panjang Intan yang baru pertama kali dimasuki oleh penis laki-laki. Bapak itu memompa tubuh Intan dengan cepat. “Plok…plok”, begitu bunyi yang terdengar ketika paha bapak itu beradu dengan paha bagian belakang Intan. Para lelaki yang lain tidak hanya diam saja, sebagian menjamah bagian-bagian sensitif Intan dengan leluasa, sebagian lagi terlihat mengocok penisnya sendiri, dan ada pula yang meraih tangan Intan, dan memaksa Intan untuk mengocok penisnya. Ada seorang lagi yang berperawakan pendek memasukkan penisnya kedalam mulut Intan dan menggerakkannya maju-mundur. Sehingga sekarang, Intan dalam posisi setengah membungkuk dan disetubuhi dari arah depan dan belakang tubuhnya.
Lima belas menit berlalu, lelaki yang penisnya dikocok oleh tangan mungil Intan, tampak tidak kuat lagi menahan gelombang orgasme dan berejakulasi sesaat kemudian, crott!! spermanya muncrat dengan deras dan sebagian mengenai wajah Intan.
“Ah…. ahhh”, Intan mendesah seriap kali penis si bapak masuk dengan dalam di vaginanya. Lima menit kemudian, tubuh Intan bergetar hebat, ia mendapatkan orgasme keduanya. “Aaaa.. aaahh!!” Desahnya.
Tidak berapa lama, penis didalam mulut Intan menyemburkan spermanya. Membuat Intan gelagapan dan tersedak sehingga sebagian sperma itu tertelan olehnya, sementara sebagian lagi meleleh keluar dari bibit indahnya. Si bapak yang memompa vagina Intan rupanya kuat juga, masih belum menampakkan tanda-tanda akan keluar. Bapak itu rupanya pandai memainkan tempo, terkadang kocokan penisnya dipelankan dan terkadang cepat. Tampaknya ia benar-benar ingin menikmati jepitan vagina Intan sepuasnya. Sepuluh menit kemudian, cengkeraman tangan bapak itu di pinggang Intan tiba-tiba mengeras, bapak itupun mulai setengah mendesah. “Hhhh…. ah..” Intan tahu bahwa orang dibelakangnya ini akan segera berejakulasi, iapun mencoba menarik badannya ke arah depan sehingga rahimnya dapat diloloskan dari semburan sperma bapak brengsek itu, namun sia-sia, baru setengah penis yang bisa dikeluarkan dan “Aaaaaahh” Crott, crott, crott! Sperma bapak itu keburu keluar membanjiri bagian dalam vagina Intan. “Aah, sial, damn..” gerutu Intan dalam hati karena bapak itu keluar didalam vaginanya.
Tubuh Intanpun digeletakkan di atas lantai kereta dan dikelilingi tiga orang lelaki lagi yang dengan irama cepat mengocok sendiri penis masing-masing di depan wajah Intan, dan beberapa saat kemudian berejakulasi dan menyemburkan sperma masing-masing di wajah Intan. Para lelaki itupun meninggalkan Intan terkulai diatas lantai kereta dalam keadaan telanjang bulat dengan hanya mengenakan kemeja warna krem yang sudah kusut dan basah oleh peluh dan sperma. Payudaranya dipenuhi bekas-bekas remasan dan cupangan yang berwarna kemerahan. Dalam keadaan lemas, ia mencoba mencari Nina yang sejak tadi tidak terlihat. Rupanya, Nina mengalami hal yang sama dan ditinggalkan tergeletak lemas bermandikan keringat dan sperma. Tidak ingin berlama-lama dalam keadaan demikian, Intan segera berdiri, mengelap keringat dan sperma disekujur tubuhnya dengan bra putihnya yang sudah robek, kemudian mengancingkan kembali kemejanya dan menurunkan roknya kembali, Intan kemudian mengajak Nina yang juga sudah merapikan diri, untuk keluar dari kereta dan mengajaknya untuk kembali saja ke tempat Wiwin. Kejadian barusan membuat hasrat belanjanya hilang.
Setibanya mereka di rumah Wiwin, merekapun mandi membersihkan tubuh masing-masing dari sisa-sisa persetubuhan yang baru saja dialami. Kemudian mengistirahatkan tubuh masing-masing. Sorenya, bel depan berbunyi, rupanya Wiwin sudah pulang. Nina yang membukakan pintu. setelah masuk kedalam rumah, Wiwin menanyakan keadaan kedua temannya itu. Intan dan Nina pun menceritakan hal yang tadi mereka alami di kereta sehingga mereka berdua membatalkan niat belanjanya.
“Waduh, gue minta maaf bener. gue lupa kasih tahu kalian, sebenarnya ada kereta khusus untuk penumpang wanita di sini, karena emang banyak kejadian begini sebelumnya.”
“Yah, lo kok enggak kasih tahu kita dari kemarin sih Win? Kalau tahu, kan kita enggak bakal diperkosa begini.”
“Iya, iya, gue bener-bener mohon maaf.” Ucap wiwin. “Eh iya, kalian mau enggak, gue kenalin sama cowok gue? Kebetulan tuh, sebentar lagi kesini.”
Intan dan Nina mengiyakan tawaran itu karena memang penasaran seperti apa muka pacar si Wiwin.
Beberapa saat kemudian, kembali terdengar bunyi bel. Wiwin beranjak keluar. Saat kembali kedalam rumah, ia berjalan bersama sesosok pria. Intan terkesiap. Astaga, ternyata si bapak berwajah ramah…..


Swinger Sex Tukeran Isteri Ngentot Biar Enak

$
0
0

Swinger Sex Tukeran Isteri Ngentot Biar Enak | Semua berawal pada suatu ketika dimana gue dan istri gue pindah ke sebuah rumah kost di sebuah kota besar, sebut aja kota x, dimana gue harus pindah ke kota itu karena tempat kerjaku menugaskan gue untuk menjadi kepala cabang di kantor yaang baru.

Read more »

Foto Bugil || Cewek Abg Bispak Bugil

$
0
0
Foto Bugil || Cewek Abg Bispak Bugil
Ceritahot69 kembali hadir ke hadapan kalian semua untuk membawakan Foto Bugil terHot yang menarik agar suasana menjadi muantap kami juga mempunyai Foto Bugil terbaru seputar foto bugil, foto bugil cewek, foto bugil abg, foto bugil cewek bispak, foto bugil abg bispak, foto bugil cewek abg bispak  . Postingan kali ini hanya khusus untuk remaja yang sudah berumur 18+.
Langsung aja kita lihat foto bugilnya dijamain seru dan bikin ketagihan !!!

Foto Bugil || Cewek Abg Bispak Bugil
Foto Bugil | Gambar Bugil | Foto Memek | Gambar Memek | Foto Toge | Gambar Toge | Foto Puting | Gambar Puting | Foto Payudara | Gambar Payudara
Foto Bugil
Foto Bugil | Gambar Bugil | Foto Memek | Gambar Memek | Foto Toge | Gambar Toge | Foto Puting Gambar Puting | Foto Payudara | Gambar Payudara
Foto Bugil
Foto Bugil | Gambar Bugil | Foto Memek | Gambar Memek | Foto Toge | Gambar Toge | Foto Puting Gambar Puting | Foto Payudara | Gambar Payudara
Foto Bugil
Foto Bugil | Gambar Bugil | Foto Memek | Gambar Memek | Foto Toge | Gambar Toge | Foto Puting Gambar Puting | Foto Payudara | Gambar Payudara
Foto Bugil
Foto Bugil | Gambar Bugil | Foto Memek | Gambar Memek | Foto Toge | Gambar Toge | Foto Puting Gambar Puting | Foto Payudara | Gambar Payudara
Foto Bugil
Foto Bugil | Gambar Bugil | Foto Memek | Gambar Memek | Foto Toge | Gambar Toge | Foto Puting Gambar Puting | Foto Payudara | Gambar Payudara
Foto Bugil
Foto Bugil | Gambar Bugil | Foto Memek | Gambar Memek | Foto Toge | Gambar Toge | Foto Puting Gambar Puting | Foto Payudara | Gambar Payudara
Foto Bugil
Foto Bugil | Gambar Bugil | Foto Memek | Gambar Memek | Foto Toge | Gambar Toge | Foto Puting Gambar Puting | Foto Payudara | Gambar Payudara
Foto Bugil
Foto Bugil | Gambar Bugil | Foto Memek | Gambar Memek | Foto Toge | Gambar Toge | Foto Puting Gambar Puting | Foto Payudara | Gambar Payudara
Foto Bugil
Foto Bugil | Gambar Bugil | Foto Memek | Gambar Memek | Foto Toge | Gambar Toge | Foto Puting Gambar Puting | Foto Payudara | Gambar Payudara
Foto Bugil
Foto Bugil | Gambar Bugil | Foto Memek | Gambar Memek | Foto Toge | Gambar Toge | Foto Puting Gambar Puting | Foto Payudara | Gambar Payudara
Foto Bugil
Foto Bugil | Gambar Bugil | Foto Memek | Gambar Memek | Foto Toge | Gambar Toge | Foto Puting Gambar Puting | Foto Payudara | Gambar Payudara
Foto Bugil
Foto Bugil | Gambar Bugil | Foto Memek | Gambar Memek | Foto Toge | Gambar Toge | Foto Puting Gambar Puting | Foto Payudara | Gambar Payudara
Foto Bugil
Foto Bugil | Gambar Bugil | Foto Memek | Gambar Memek | Foto Toge | Gambar Toge | Foto Puting Gambar Puting | Foto Payudara | Gambar Payudara
Foto Bugil
Foto Bugil | Gambar Bugil | Foto Memek | Gambar Memek | Foto Toge | Gambar Toge | Foto Puting Gambar Puting | Foto Payudara | Gambar Payudara
Foto Bugil
Foto Bugil | Gambar Bugil | Foto Memek | Gambar Memek | Foto Toge | Gambar Toge | Foto Puting Gambar Puting | Foto Payudara | Gambar Payudara
Foto Bugil
Foto Bugil | Gambar Bugil | Foto Memek | Gambar Memek | Foto Toge | Gambar Toge | Foto Puting Gambar Puting | Foto Payudara | Gambar Payudara
Foto Bugil
Foto Bugil | Gambar Bugil | Foto Memek | Gambar Memek | Foto Toge | Gambar Toge | Foto Puting Gambar Puting | Foto Payudara | Gambar Payudara
Foto Bugil
Foto Bugil | Gambar Bugil | Foto Memek | Gambar Memek | Foto Toge | Gambar Toge | Foto Puting Gambar Puting | Foto Payudara | Gambar Payudara
Foto Bugil || Cewek Abg Bispak Bugil
Ceritahot69 kembali hadir ke hadapan kalian semua untuk membawakan Foto Bugil terHot yang menarik agar suasana menjadi muantap kami juga mempunyai Foto Bugil terbaru seputar foto bugilfoto bugil cewekfoto bugil abgfoto bugil cewek bispakfoto bugil abg bispak, foto bugil cewek abg bispak  . Postingan kali ini hanya khusus untuk remaja yang sudah berumur 18+.
SUMBER

Kumpulan Foto Foto Cewek Cantik Dan Seksi | Janda Bertubuh Hot | Janda Sange | Memek Janda Segar | http://kepo.cerewet.info/

$
0
0
Kumpulan Foto Foto Cantik Dan Seksi

Adik Kecilku

$
0
0

Aku kost di daerah Senayan, kamarku bersebelahan dengan kamar seorang gadis manis yang masih kecil, tubuhnya mungil, putih bersih dan senyumnya benar-benar mempesona. Dalam kamar kostku terdapat beberapa lubang angin sebagai ventilasi. Mulanya lubang itu kututup dengan kertas putih.., tapi setelah gadis manis itu kost di sebelah kamarku, maka kertas putih itu aku lepas, sehingga aku dapat bebas dan jelas melihat apa yang terjadi pada kamar di sebelahku itu. 

Suatu malam aku mendengar suara pintu di sebelah kamarku dibuka, lalu aku seperti biasanya naik ke atas meja untuk mengintip. Ternyata gadis itu baru pulang dari sekolahnya.., tapi kok sampai larut malam begini tanyaku dalam hati. Gadis manis itu yang belakangan namanya kuketahui yaitu Melda, menaruh tasnya lalu mencopot sepatunya kemudian mengambil segelas air putih dan meminumnya.., akhirnya dia duduk di kursi sambil mengangkat kakinya menghadap pada lubang angin tempat aku mengintip. Melda sama sekali tidak bisa melihat ke arahku karena lampu kamarku telah kumatikan sehingga malah aku yang dapat leluasa melihat ke dalam kamarnya. 

Pada posisi kakinya yang diangkat di atas kursi, terlihat jelas celana dalamnya yang putih dengan gundukan kecil di tengahnya.., lalu saja tiba-tiba penisku yang berada dalam celanaku otomatis mulai ereksi. Mataku mulai melotot melihat keindahan yang tiada duanya, apalagi ketika Melda lalu bangkit dari kursi dan mulai melepaskan baju dan rok sekolahnya sehingga kini tinggal BH dan celana dalamnya. Sebentar dia bercermin memperhatikan tubuhnya yang ramping putih dan tangannya mulai meluncur pada payudaranya yang ternyata masih kecil juga. Diusapnya payudaranya dengan lembut. Dipuntirnya pelan puting susunya sambil memejamkan mata, rupanya dia mulai merasakan nikmat, lalu tangan satunya meluncur ke bawah, ke celana dalamnya digosoknya dengan pelan, tangannya mulai masuk ke celananya dan bermain lama. Aku bergetar lemas melihatnya, sedangkan penisku sudah sangat tegang sekali. Lalu kulihat Melda mulai melepaskan celana dalamnya dan.., Woww, belum ada bulunya sama sekali, sebuah vagina yang menggunduk seperti gunung kecil yang tak berbulu. Ohh, begitu indah, begitu mempesona. Lalu kulihat Melda naik ke tempat tidur, menelungkup dan menggoyangkan pantatnya ibarat sedang bersetubuh. 

Melda menggoyang pantatnya ke kiri, ke kanan.., naik dan turun.., rupanya sedang mencari kenikmatan yang ingin sekali dia rasakan, tapi sampai lama Melda bergoyang rupanya kenikmatan itu belum dicapainya, Lalu dia bangkit dan menuju kursi dan ditempelkannya vaginanya pada ujung kursi sambil digoyang dan ditekan maju mundur. Kasihan Melda.., rupanya dia sedang terangsang berat.., suara nafasnya yang ditahan menggambarkan dia sedang berusaha meraih dan mencari kenikmatan surga, Namun belum juga selesai, Melda kemudian mengambil spidol.., dibasahi dengan ludahnya lalu pelan-pelan spidol itu dimasukan ke lubang vaginanya, begitu spidol itu masuk sekitar satu atau dua centi matanya mulai merem melek dan erangan nafasnya makin memburu, “Ahh.., ahh”, Lalu dicopotnya spidol itu dari vaginanya, sekarang jari tengahnya mulai juga dicolokkan ke dalam vaginanya.., pertama.., jari itu masuk sebatas kukunya kemudian dia dorong lagi jarinya untuk masuk lebih dalam yaitu setengahnya, dia melenguh, “Oohh.., ohh.., ahh”, tapi heran aku jadinya, jari tengahnya dicabut lagi dari vaginanya, kurang nikmat rupanya.., lalu dia melihat sekeliling mencari sesuatu.., aku yang menyaksikan semua itu betul-betul sudah tidak tahan lagi. 

Penisku sudah sangat mengeras dan tegang luar biasa, lalu kubuka celana dalamku dan sekarang penisku bebas bangun lebih gagah, lebih besar lagi ereksinya melihat vagina si Melda yang sedang terangsang itu. Lalu aku mengintip lagi dan sekarang Melda rupanya sedang menempelkan vaginanya yang bahenol itu pada ujung meja belajarnya. Kini gerakannya maju mundur sambil menekannya dengan kuat, lama dia berbuat seperti itu.., dan tiba-tiba dia melenguh, “Ahh.., ahh.., ahh”, rupanya dia telah mencapai kenikmatan yang dicari-carinya. 

Setelah selesai, dia lalu berbaring di tempat tidurnya dengan nafas yang tersengal-sengal. Kini posisinya tepat berada di depan pandanganku. Kulihat vaginanya yang berubah warna menjadi agak kemerah-merahan karena digesek terus dengan ujung kursi dan meja. Terlihat jelas vaginanya yang menggembung kecil ibarat kue apem yang ingin rasanya kutelan, kulumat habis.., dan tanpa terasa tanganku mulai menekan biji penisku dan kukocok penisku yang sedang dalamn posisi “ON”. Kuambil sedikit krim pembersih muka dan kuoleskan pada kepala penisku, lalu kukocok terus, kukocok naik turun dan, “Akhh”, aku mengeluh pendek ketika air maniku muncrat ke tembok sambil mataku tetap menatap pada vagina Melda yang masih telentang di tempat tidurnya. Nikmat sekali rasanya onani sambil menyaksikan Melda yang masih berbaring telanjang bulat. Kuintip lagi pada lubang angin, dan rupanya dia ketiduran, mungkin capai dan lelah. 

Esok harinya aku bangun kesiangan, lalu aku mandi dan buru-buru berangkat ke kantor. Di kantor seperti biasa banyak kerjaan menumpuk dan rasanya sampai jam sembilan malam aku baru selesai. Meja kubereskan, komputer kumatikan dan aku pulang naik taksi dan sekitar jam sepuluh aku sampai ke tempat kostku. Setelah makan malam tadi di jalanan, aku masih membuka kulkas dan meminum bir dingin yang tinggal dua botol. Aku duduk dan menyalakan TV, ku-stel volumenya cukup pelan. Aku memang orang yang tidak suka berisik, dalam bicarapun aku senang suara yang pelan, kalau ada wanita di kantorku yang bersuara keras, aku langsung menghindar, aku tidak suka. Acara TV rupanya tidak ada yang bagus, lalu kuingat kamar sebelahku, Melda.., yang tadi malam telah kusaksikan segalanya yang membuat aku sangat ingin memilikinya 

Aku naik ke tempat biasa dan mulai lagi mengintip ke kamar sebelah. Melda yang cantik itu kulihat tengah tidur di kasurnya, kulihat nafasnya yang teratur naik turun menandakan bahwa dia sedang betul-betul tidur pulas. 

Tiba-tiba nafsu jahilku timbul, dan segera kuganti celana panjangku dengan celana pendek dan dalam celana pendek itu aku tidak memakai celana dalam lagi, aku sudah nekat, kamar kostku kutinggalkan dan aku pura-pura duduk di luar kamar sambil merokok sebatang ji sam su. Setelah kulihat situasinya aman dan tidak ada lagi orang, ternyata pintunya tidak di kunci, mungkin dia lupa atau juga memang sudah ngantuk sekali, jadi dia tidak memikirkan lagi tentang kunci pintu. 

Dengan berjingkat, aku masuk ke kamarnya dan pintu langsung kukunci pelan dari dalam, kuhampiri tempat tidurnya, lalu aku duduk di tempat tidurnya memandangi wajahnya yang mungil dan, “Alaamaak”, Melda memakai daster yang tipis, daster yang tembus pandang sehingga celana dalamnya yang sekarang berwarna merah muda sangat jelas terbayang di hadapanku. “Ohh.., glekk”, aku menelan ludah sendiri dan repotnya, penisku langsung tegang sempurna sehingga keluar dari celana pendekku. Kulihat wajahnya, matanya, alisnya yang tebal, dan hidungnya yang mancung agak sedikit menekuk tanda bahwa gadis ini mempunyai nafsu besar dalam seks, itu memang rahasia lelaki bagi yang tahu. Ingin rasanya aku langsung menubruk dan mejebloskan penisku ke dalam vaginanya, tapi aku tidak mau ceroboh seperti itu. 

Setelah aku yakin bahwa Melda benar-benar sudah pulas, pelan-pelan kubuka tali dasternya, dan terbukalah, lalu aku sampirkan ke samping. Kini kulihat pahanya yang putih kecil dan padat itu. Sungguh suatu pemandangan yang sangat menakjubkan, apalagi celana dalamnya yang mini membuat gundukan kecil ibarat gunung merapi yang masih ditutupi oleh awan membuat penisku mengejat-ngejat dan mengangguk-ngangguk. Pelan-pelan tanganku kutempelkan pada vaginanya yang masih tertutup itu, aku diam sebentar takut kalau kalau Melda bangun, aku bisa kena malu, tapi rupanya Melda benar-benar tertidur pulas, lalu aku mulai menyibak celana dalamnya dan melihat vaginanya yang mungil, lucu, menggembung, ibarat kue apem yang ujungnya ditempeli sebuah kacang. 

“Huaa”, aku merinding dan gemetar, kumainkan jariku pada pinggiran vaginanya, kuputar terus, kugesek pelan, sekali-sekali kumasukkan jariku pada lubang kecil yang betul-betul indah, bulunyapun masih tipis dan lembut. Penisku rasanya makin ereksi berat, aku mendesah lembut. Ahh, indahnya kau Melda, betapa kuingin memilikimu, aku menyayangimu, cintaku langsung hanya untukmu. Oh, aku terperanjat sebentar ketika Melda bergerak, rupanya dia menggerakkan tangannya sebentar tanpa sadar, karena aku mendengar nafasnya yang teratur berarti dia sedang tidur pulas. 

Lalu dengan nekatnya kuturunkan celana dalamnya perlahan tanpa bunyi, pelan, pelan, dan lepaslah celana dalam dari tempatnya, kemudian kulepas dari kakinya sehingga kini melda benar-benar telanjang bulat. 

Luar biasa, indah sekali bentuknya, dari kaki sampai wajahnya kutatap tak berkedip. Payudaranya yang masih berupa puting itu sangat indah sekali. Akh, sangat luar biasa, pelan-pelan kutempelkan wajahku pada vaginanya yang merekah bak bunga mawar, kuhirup aroma wanginya yang khas. Oh, aku benar-benar tidak tahan, lalu lidahku kumainkan di sekitar vaginanya. Aku memang terkenal sebagai si pandai lidah, karena setiap wanita yang sudah pernah kena lidahku atau jilatanku pasti akan ketagihan, aku memang jago memainkan lidah, maka aku praktekan pada vagina si Melda ini. Lereng gunung vaginanya kusapu dengan lidahku, kuayun lidahku pada pinggiran lalu sekali-kali sengaja kusenggol clitorisnya yang indah itu. 

Kemudian gua kecil itu kucolok lembut dengan lidahku yang sengaja kuulur panjang, aku usap terus, aku colok terus, kujelajahi gua indahnya sehingga lama-kelamaan gua itu mulai basah, lembab dan berair. Oh, nikmatnya air itu, aroma yang khas membuatku terkejet-kejet, penisku sudah tidak sabar lagi, tapi aku masih takut kalau kalau Melda terbangun bisa runyam nanti, tapi desakan kuat pada penisku sudah sangat besar sekali. Nafasku benar-benar tidak karuan, tapi kulihat Melda masih tetap saja pulas tidurnya.-Akupun lebih bersemangat lagi, sekarang semua kemampuan lidahku kupraktekan saat ini juga, luar biasa memang, vagina yang mungil, vagina yang indah, vagina yang sudah basah. Rasanya seperti sudah siap menanti tibanya senjataku yang sudah berontak untuk menerobos gua indah misterius yang ditumbuhi rumput tipis milik Melda, namun kutahan sebentar, karena lidahku dan jilatanku masih asyik bermain di sana, masih memberikan kenikmatan yang sangat luar biasa bagi Melda. 

Sayang Melda tertidur pulas, andaikata Melda dapat merasakan dalam keadaan sadar pasti sangat luar biasa kenikmatan yang sedang dirasakannya itu, tapi walaupun Melda saat ini sedang tertidur pulas secara psycho seks yang berjalan secara alami dan biologis,..nikmat yang amat sangat itu pasti terbawa dalam mimpinya, itu pasti dan pasti, walaupun yang dirasakannya sekarang ini hanya sekitar 25%, Buktinya dengan nafasnya yang mulai tersengal dan tidak teratur serta vaginanya yang sudah basah, itu menandakan faktor psycho tsb sudah bekerja dengan baik. Sehingga nikmat yang luar biasa itu masih dapat dirasakan seperempatnya dari keseluruhannya kalau di saat sadar. 

Akhirnya Karena kupikir sudah cukup rasanya lidahku bermain di vaginanya, maka pelan-pelan penisku yang memang sudah minta terus sejak tadi kuoles-oleskan dulu sesaat pada ujung vaginanya, lalu pada clitorisnya yang mulai memerah karena nafsu, rasa basah dan hangat pada vaginanya membuat penisku bergerak sendiri otomatis seperti mencari-cari lubang gua dari titik nikmat yang ada di vaginanya. Dan ketika penisku dirasa sudah cukup bermain di daerah istimewanya, maka dengan hati-hati namun pasti penisku kumasukan perlahan-lahan ke dalam vaginanya.., pelan, pelan dan, “sleepp.., slesepp”, kepala penisku yang gundul sudah tidak kelihatan karena batas di kepala penisku sudah masuk ke dalam vagina Melda yang hangat nikmat itu. 

Lalu kuperhatikan sebentar wajahnya, Masih!, dia, Melda masih pulas saja, hanya sesaat saja kadang nafasnya agak sedikit tersendat, “Ehhss.., ehh.., ss”, seperti orang ngigau. Lalu kucabut lagi penisku sedikit dan kumasukkan lagi agak lebih dalam kira-kira hampir setengahnya, “Akhh.., ahh, betapa nikmatnya, betapa enaknya vaginamu Melda, betapa seretnya lubangmu sayang”. Oh, gerakanku terhenti sebentar, kutatap lagi wajahnya yang betul-betul cantik yang mencerminkan sumber seks yang luar biasa dari wajah mata dan hidungnya yang agak menekuk sedikit,.. ohh Melda, betapa sempurnanya tubuhmu, betapa enaknya vaginamu, betapa nikmatnya lubangmu. Oh, apapun yang terjadi aku akan bertanggung jawab untuk semuanya ini. Aku sangat menyayangimu. 

Lalu kembali kutekan agak dalam lagi penisku supaya bisa masuk lebih jauh lagi ke dalam vaginanya, “Bleess.., blessess”, “Akhh.., akhh”, sungguh luar biasa, sungguh nikmat sekali vaginanya, belum pernah selama ini ada wanita yang mempunyai vagina seenak dan segurih milik Melda ini. 

Ketika kumasukan penisku lebih dalam lagi, kulihat Melda agak tersentak sedikit, mungkin dalam mimpinya dia merasakan kaget dan nikmat juga yang luar biasa dan nikmat yang amat sangat ketika senjataku betul-betul masuk, lagi-lagi dia mengerang, erangan nikmat, erangan sorga yang aku yakin sekali bahwa melda pasti merasakannya walaupun dirasa dalam tidurnya. 

Akupun demikian, ketika penisku sudah masuk semua ke dalam vaginanya, kutekan lagi sampai terbenam habis, lalu kuangkat lagi dan kubenamkan lagi sambil kugoyangkan perlahan ke kanan kiri dan ke atas dan bawah, gemetar badanku merasakan nikmat yang sesungguhnya yang diberikan oleh vagina Melda ini, aneh sangat luar biasa, vaginanya sangat menggigit lembut, menghisap pelan serta lembut dan meremas senjataku dengan lembut dan kasih sayang. Benar-benar vagina yang luar biasa. Oh Melda, tak akan kutinggalkan kamu. 

Lalu dengan lebih semangat lagi aku mendayung dengan kecepatan yang taktis sambil membuat goyangan dan gerakan yang memang sudah kuciptakan sebagai resep untuk memuaskan melda ini. Akhirnya senjataku kubenamkan habis ke dasar vaginanya yang lembut, habis kutekan penisku dalam-dalam. Aakh, sumur Melda memang bukan main, walaupun lubang vaginanya itu kecil tetapi aneh dapat menampung senjata meriam milikku yang kurasa cukup besar dan panjang, belum lagi dengan urat-urat yang tumbuh di sekitar batang penisku ini, vagina yang luar biasa. 

Lama-kelamaan, ketika penisku benar-benar kuhunjamkan habis dalam-dalam pada vaginanya, aku mulai merasakan seperti rasa nikmat yang luar biasa, yang akan muncrat dari lubang perkencinganku. “Ohh.., ohh”, kupercepat gerakanku naik turun, dan akhirnya muncratlah air maniku di dalam vaginanya yang sempit itu. Aku langsung lemas, dan segera kucabut penisku itu, takut Melda terbangun. 

Dan setelah selesai, aku segera merapikan lagi. Celana dalamnya kupakaikan lagi, begitu juga dengan dasternya juga aku kenakan lagi padanya. Sebelum kutinggalkan, aku kecup dulu keningnya sebagai tanda sayang dariku, sayang yang betul-betul timbul dari diriku, dan akhirnya pelan-pelan kamarnya kutinggalkan dan pintunya kututup lagi. Aku masuk lagi ke kamarku, berbaring di tempat tidurku, sambil menerawang, aku menghayati permainan tadi. Oh, sungguh suatu kenikmatan yang tiada taranya. Dan Akupun tertidur dengan pulas. 

Keesokan harinya seperti biasa aku bangun pagi, mandi dan siap berangkat ke kantor, namun ketika hendak menutup pintu kamar, tiba-tiba Melda keluar dan tersenyum padaku. 
“Mau berangkat Pak?”, tanyanya, aku dengan gugup akhirnya mengiyakan ucapannya, lalu kujawab dengan pertanyaan lagi. 
“Kok Melda nggak sekolah?”. 
“Nanti Pak, Melda giliran masuk siang”, akupun tersenyum dan Meldapun lalu bergegas ke depan rumah, rupanya mau mencari tukang bubur ayam, perutnya lapar barangkali. Taxi kucegat dan aku langsung berangkat ke kantor.

Lesbian Binal Pesta Seks (part I)

$
0
0

Lesbian Binal Pesta Seks | Aku balikkan tubuhnya. Dia telah tengkurap. saya merangkaki punggungnya. Kujilati kuduknya hingga dia menjerit kecil. Kujilati punggung dan kedua belikatnya. Dia mengaduh. Kemudian kujilati pinggulnya hingga dngan liarnya dia menggelinjang. Dan saat kujilati bukit bokongnya serta kumasukkan lidahku ke belahan bokongnya, dia gak mampu lagi menahan diri.

Read more »

Cerita Dewasa “Pacarku Adalah Pelacur”| Cerita Hot | Nafsu Birahi | Memek Janda | Ngentot Enak | http://kepo.cerewet.info/

$
0
0

Malam minggu, kembali menemani saya yang masih sendiri tanpa kekasih saya saat ini masih duduk di bangku SMA kelas 3. Karena malam minggu ini tak ada kerjaan dirumah akhirnya pergi keluar sama enggar untuk keliling kota Surabaya. Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam tak tau kenapa tiba-tiba enggar membujuk saya untuk pergi ke tempat prostitusi, mungkin yang kenal kota surabaya tak asing lagi di telinganya, ya Gang Ndoli tempat prostitusi terbesar di asia tenggara. Karena saya gak ada niat untuk main sama cewe di sana ya sudah pikirku untuk nemenin enggar saja sambil sekalian cuci mata, ketika sampai sana ada PSK yang ngelihat body saya, tinggi dan lumayan cakep langsung deh dia ngodain “sama aku aja” “jangan itu kudisan aku aja!” “eyy ganteng sini dong!”, dan masi banyak lainnya Namun saya terus saja ngikutin enggar ini, dia berhenti di satu rumah, katanya dalam rumah itu cewenya cantik cantik, ya sudah saya langsung nyuruh enggar untuk cepat masuk, saya menunggu di luar, sampil duduk di kursi. Bosen juga sih nunggu si enggar sambil maen hape aja karena saya sendiri bukan perokok. Sekitar 5 menit berlalu ada cewe lagi ngrokok jalan nyamperin saya sambil menawarkan rokoknya dengan body yang cantik menurut saya “Nih (sambil nyodorin rokoknya)”

www.pokerokok.com/index.aspx?refer=A6G44BV8IH

 “Duh aku ga ngrokok” “yah laki koq ga ngrokok, situ ga main mas? Sama aku aja, biasanya yang maen di rumah ini (sambil nunjukin rumah yang di samperin enggar) lama.. aku juga lagi butuh uang nih” “ah ga Cuma nemenin temen doang, emang kamu sepi malem ini? Ga ada pelanggan? Kamu kan cantik” “aku lagi ada masalah” “Masalah apaan?” “emang penting buat situ? (Sambil ngembusin asap rokok)” “oh maaf” *hening sekitar 5 menit (rokoknya habis) “kayaknya kamu ga brengsek ya?” “hah maksudnya” “kan semua cowo brengsek, Cuma kamu aja yang datang kesini ga ngluarin lendir” “Tapi ga semua cowo lho yang gitu, masih banyak koq cowo yang baek di luar sana.. iya takut dosa.. belum lagi kalo kena penyakit apa gitu, maaf ya kalo tersinggung hehe” “ngapain minta maaf, emang bener kok” “em nama kamu siapa?” tanyaku sambil menatap matanya yang sayu “Nova, nama panggilanku di sini.. tapi kalo nama asli Novi, kamu?” “aku fiaz.. oh salam kenal ya.. em kalo boleh tau kamu ada masalah apa sih sampe ga ada pelanggan? Cerita aja aku ga ember koq mulutnya..” Obrolan pun semakin asik setelah berkenalan “ga papa males cerita aja, yang jelas aku lagi butuh uang sekarang” “buat?” “buat ibu aku, di perutnya ada kayak benjolan gituh, sebulan yang lalu sih udah di bawa ke puskesmas, diagnosanya semacam tumor kecil, disuruh cepet cepet operasi ke RSU. Tapi ya gitu deh, aku belom punya uang, mana job aku udah sepi lagi huff” Seketika itu hati saya tersentuh dengan mata berkaca kaca, kirain duitnya buat apa ternyata… “yah kenapa ga bilang dari tadi? Aku sih mau aja bantu, tapi sekarang aku ga pegang uang, uangku di rumah” “capedeeee ga usah ngomong” “hehe emang biayanya berapa?” “dua setengah jeti bo…

www.pokerokok.com/index.aspx?refer=A6G44BV8IH

  tapi uang aku ada sejuta doang masih, dua minggu ini aku kumpulin dikit dikit” “kurang 1,5 ya? Emm gini aja, kamu ada nomor hape?” “ada, buat apa?” “ya besok aku kesini lagi 1,5 aku kasih ke kamu” “beneran? Tapi ga usah disini kita janjian aja di tempat luar” “oke lah.. berapa” Dari situ saya dapet nomor hape nya dan dia juga nyimpen nomor saya, trus sedikit ngobol ngalor ngidul ga lama kemudian enggar keluar sambil benerin bajunya. Lehernya kayak habis di gigit drakula lalu lihat cewe yang nemenin enggar, ternyata cantik juga saya tanya ke enggar ternyata di situ tempat cewe umur 20-an, pantesan aja cantik cantik cewenya, tapi saya tetep istigfar **** Keesokan harinya, jujur nih duit saya di rumah Cuma ada 900rb, jadi kurang 600rb akhirnya saya ambil deh tabungan di ATM, sekitar jam 3 siang saya sms si novi, tapi katanya besok aja soalnya lagi ada arisan PSK di komplek yang semalem saya sama enggar datengin. Besoknya novi sms saya untuk ketemuan di salah satu cafe, yaudah kita ketemuan, ngobrol ngobrol dikit, sambil saya traktir makan, saya ajak jalan jalan keliling mall, pokoknya seharian itu deh saya habisin waktuku sama si novi, pas sore saya ajak ke pantai untuk nikmatin matahari tenggelam sambil nikmatin sepoi sepoi angin pantai, sambil duduk duduk saya kasih tuh uang ke dia dan saya ga nyangka, dia langsung meluk saya sambil ngucap terimakasih, dari suaranya dia kayaknya mau nangis gituh,

www.pokerokok.com/index.aspx?refer=A6G44BV8IH

  bulu kuduk saya sempet berdiri sih pas dipeluk dia, soalnya baru kali itu yang meluk saya bukan cewe biasa, yaudah saya peluk balik deh, sambil ngucapin “iya sama sama, aku ikhlas kok bantu ibu kamu, ga usah kamu ganti” dan dari situ ia nyeritain kena dia jadi PSK panjang lebar dan dia juga crita tentang cintanya “dulu sebelum aku kerja kayak gini, aku punya pacar, sama satu sekolah, dari sekian cowo yang ngejar aku, Cuma dia yang aku terima, tapi ya gitu deh laki laki rata- rata pacaran nyari sex doang! Makanya aku males sama namanya cinta, bulshit” kata novi sambil menatap mata saya tajam “ya tapi ga semua cowo gitu kali” “ pasti nya, contohnnya kaya yang disamping aku” (saya sempet lama loadingnya, dan satar ternyata itu saya, yaudah saya ketawa) “ihh aneh ketawa, emang bener kamu orangnya baik di mata aku, andai kamu mau jadi pendamping aku, senengnya hati ini haha.. tapi ga mungkin lah” “ kok ga mungkin? Kalo aku mau?” sambil nunjukin muka seriusku “haha dasar goblok (sambil noyor kepala ku), ngapain kamu mau jadi pacarnya cewe kotor trus bau lendir kayak aku gini?” “hus kamu jangan nomong kaya gitu lagi, ga ada kata terlambat loh untuk bersihin kati maku, aku suka cewe yang apa adanya kok” Sambil ngobrol panjang lebar dan bercanda akhirnya dengan serius saya jadian sama novi Besoknya saya nemenin dia ke RSU untuk operasi ibunya, hampir 4 jam nunggu ibunya di oprasi sambil ngobrol dengan di hantui rasa cemas, akhirnya dokter keluar dan beritahu kalo oprasinya sukses,

www.pokerokok.com/index.aspx?refer=A6G44BV8IH

langsung deh novi sama aku masuk kamar operasi untuk melihat kondisi ibunya, ibunya ngucapin banyak banyak terimakasih ke saya sambil nangis, saya jadi emosional banget di situ terbawa suasana air matapun tanpa sadar menetes. **** Sekitar 2 minggu hubunganku sama novi berjalan lancar layaknya sepasang kekasih tapi hampir tiap malam saya sedih sebenarnya ada satu rahasia yang novi rahasiain ke saya, padahal sebenernya saya udah tau, udah 3 minggu, biaya kehidupan dan keluarganya saya bayarin, soalnya novi udah mau berhenti kerja gituan, dia juga udah sering saya suruh sholat, ketakutan saya semakin besar ketika melihat dia semakin hari semakin kurus, cekung matanya makin kelihatan sebenernya novi kena penyakit kelamin *Flasback* waktu malam pertama saya kenal sama novi, besoknya saya nyoba ngoba ke komplek itu lagi, saya penasaran banget masa PSK secantik novi ga ada pelanggannya lagi? Yaudah saya coba tanya ke ratih, ratih ini yang maen sama enggar semalam, saya kasih dia 100rb trus dia ungkapin semuanya, percakapan kita kira kira begini “Si novi itu ada masalah apaan sih kok tadi malam ga ada pelanggannya? Setau aku penghuni disini tiap malam pasti ada yang boking deh walaupun Cuma 1” tanya ku “kamu sapanya novi?” “aku temennya doang” “ohh yagitu deh, kena penyakit, kasian tu anak, makanya pelanggan pada lari semua, takut ketularan” “hah (muka kaget) maksudnya penyakit apaan?”

www.pokerokok.com/index.aspx?refer=A6G44BV8IH

  “ia dia itu positif kena sifilis, sebenernya sih bisa aja dia konsumsi penisilin G dri RS, tapi uangnya dia kumpulin buat biaya kanker ibunya, itu aja ibunya masih kaga bisa bangun” Aku mencoba tegar “oh gitu emm novi masih bisa sembuh tapi kan? “kata dokter di puskesmas udah kecil kemungknan deh, soalnya virusnya udah menjalar tu, kapan itu dia meriksa minta temenin aku, makanya aku tau” “oh gitu, yaudah makasi ya infonya, aku mau pulang” “ga minum dulu?” “ngak mau pulang aja, aku pulang dulu ya?” Di jalan saya kagum sama novi, saya nangis banget habis dengerin cerita ratih, di siut saya bertekat untuk jagan dia sampe penyakit dia sembuh, ga tau kenapa tiba tiba saya jadi sayang sama novi, gak kaya cowo laen malah lari setelah tau dia kena penyakit, bego ga sih saya ini? Karena saya ngelihat dia semakin lemah, saya ga kuat akhirnya dia saya bawa ke RS. Ya gitu lah vonis dokter dia kena sifilis akut, soalnya neurosifilisnyaudah nyebar ke sel sel badannya, dan lama kelamaan bikin badan dia jadi lumpuh, saya sih ga kaget, Cuma dia minta maaf ke saya soalnya ga ngasih tau, jadi ya saya bilang aja kalo saya udah tau dari ratih, dan saya sayang banget sama dia, dia penyakitan atau apalah saya tetap sayang sama dia, seketika itu dia nangis dan meluk saya. Hampir satu minggu novi di rawat di RS, setiap hari saya jagaiin dia, walaupun ketika itu saya lagi ujian kelulusan tetap setelah ujian aku langsung pergi ke RS untuk bertemu dengannya dan jagain dia pelajaran UN pun ga konsen tapi alhamdulillah saya lulus dengan nilai baik Dan akhirnya tak ada yang pernah mengharapkan dia menghembuskan nafas terakhir pada 30 april 2010 jam 4 sore,

www.pokerokok.com/index.aspx?refer=A6G44BV8IH

seketika itu tangisku meledak aku merasa kehilangan dia Disitu ada bapaknya, ibunya temen temen satu kompleknya dan tentu saya dengan sedihnya. Makanya saya mau bahagiain dia di saat terahir hidup dia, dan dia pernah minta ke saya ga makamkan di kota itu, tapi dibawa ke kota cirebon kampung halamannya, biaya perjalanannya saya tanggung, ibunya sama 2 orang temennya novi satu komplek membawa ke sana, bapak tirinya kaga ikut, tapi dengan terpaksa saya juga ga bisa ikut karena sibu sibuknya tes SNMPTN, saya kasian sama ibunya, saya kasih juga uang saku selama di perjalanan, ibunya ga mau tinggal di rumah itu lagi, dia mau niggalin suaminya itu, dan balik ke kampung halamannya, tempat keluarganya disana, dan terakhir dapat kabar ibunya jualan nasi bungkus di sana ***** Semua kenangan tentang dia udah saya hapus, yang tersisa Cuma surat dari dia, kalung kesayangannya dan sampai sekarang masih saya pake, foto dia di dompet saya sama cincin kita berdua isi surat yang masih saya simpan :

www.pokerokok.com/index.aspx?refer=A6G44BV8IH

 To : My Lovely ….. Dear,makasih kamu udah mau jadi pendamping aku selama ini…makasih juga udah mau jadi malaikat penyelamat untuk ibu aku… Andaikan kamu tau aku punya penyakit gini, aku yakin kamu pasti kecewa trus tinggalin aku,yakin banget makanya aku ngerahasiain ini semua…maaf ya? Dear,Kamu Laki-laki paling baik yang pernah aku temuin ,kamu mau terima aku apa adanya.. Aku perempuan kotor,miskin,keluarga semrawut, tapi kamu tetep mau deket ma aku Dear,andaikan aku udah gak hidup lagi di dunia ini,kamu jangan sedih ya ? masih banyak perempuan yang lebih baik dari aku..kamu orang baik,harus punya pendamping yang baik juga :’) Inget,jangan lagi datang-datang ke tempat kotor gitu.setebal apapun iman kamu,pasti bisa runtuh ama yang namanya perempuan. Dear,walau dunia kita udah beda,aku tetep ada di hati kamu kan?janji?aku akan slalu disamping kamu,aku akan jaga kamu…….Maaf andai slama ini aku & keluarga udah nyusahin kamu Goodbye…

www.pokerokok.com/index.aspx?refer=A6G44BV8IH

www.pokerokok.com/index.aspx?refer=A6G44BV8IH

Anak-Anak Ibu Kostku

$
0
0

Saya baru kuliah di Jogja, dan seperti selayaknya anak-anak yang study di Jogja itu kost. Aku suka kost itu karena familiar sekali. Di kostku memang tidak seperti kamar kost teman-temanku, di kamar itu ada televisi, VCD, dan Playstation, ya selayaknya kamar anak-anak. Oh ya aku baru semester dua jadi ya mainan itu masih sangat suka sekali. Di kost terisi hanya 6 kamar dan satu rumah induk. Keluarga dari ibu kostku mempunyai anak dua laki-laki dan satu perempuan yang masih sangat kecil (kelas 5 SD), sedangkan yang tertua kelas 3 SMU, dan adiknya yang laki-laki baru kelas 2 SMP. Selayak juga anak-anaknya sering nonton TV dan VCD, bahkan main Playstation di kamarku sehingga aku juga agak terganggu waktu tidur maupun waktu belajar. Tapi aku suka terhadap mereka, karena mereka sangat imut dan lucu.

Kadang mereka sampai malam hari main Playstation di kamarku. Mungkin libido yang tinggi atau memang hasratku untuk seks amat sangat kuat, karena aku sangat tertutup sekali. Pada waktu sore biasanya yang SMP main Playstation di kamar berdua bersamaku. Aku sering memeluknya bahkan menciumnya. Pernah suatu ketika aku tidak sanggup untuk menahan nafsuku, kupeluk dia dari belakang dan kuciumi lehernya dan memegang batang kemaluannya yang masih belum membesar sampai membesar, kadang kukocok. Kalau sudah besar kutiduri dia dan kugosok-gosokan kelaminku dengan kelamin dia, tapi masih pakai pakaian lengkap selayaknya memperkosa anak kecil. Tapi dia juga menikmatinya bahkan membalas menciumku dan memelukku. Aku belum berani untuk membuka bajunya, dan bajuku, dan itu berlangsung sampai kami berdua berkeringat dan aku “keluar” serta lemas.

Dia, setelah aku lemas melanjutkan kembali main Playstationnya. Dan setelah itu aku mandi, mandinya kebetulan kamar mandi luar dipakai oleh temanku, maka aku mandi di dalam dan bersebelahan dengan kamar mandinya keluarga ibu kost. Secara tidak sengaja juga anaknya yang SMU mandi, jadi kami berdua mandi bersama tapi lain kamar. Di atas yang menghubungkan kamar mandi, jadi tidak terpisah, untuk penerangan. Aku melongok mengintip dia dari atas dan terlihat di cermin yang ada di kamar mandinya. Dia mulai buka bajunya, dan terlihatlah badannya yang sangat mulus dan putih itu, lalu dia buka celananya, wow… batang kemaluanku mulai menegang lagi, kupegang dan mengelus-elus batang kemaluanku, dan saat yang ditunggu dia melepaskan CD-nya (celana dalam) terlihatlah batang kemaluannya dan pantatnya yang indah itu. Yang mengherankan dia bukannya langsung mandi tapi duduk di bak mandi, dan mengambil sabun, betul sekali dia mengocok batang kemaluannya, dan terlihat batang kemaluan itu menegang dan sangatlah indahnya. Dia mulai mengocoknya dengan asyiknya tanpa sadar aku melihatnya dari atas.

Aku pun membayangkan dia dan ikut mengocok juga sambil melihat dia. Tidak lama dia mengocoknya dan keluarlah spermanya, sedangkan aku belum. Dia berbalik badan dan mengambil gayung serta menyiram spermanya yang tumpah. Aku terus mengocok sambil melihat tubuh yang begitu indah. Akhirnya aku keluar juga, dan dia mandi dengan cepat sekali. Setelah mandi dia main ke kamarku, yang biasa dia lakukan.

Dan aku belum bisa mengungkapnya, padahal ingin sekali untuk mengobrol bersama dia mengenai kejadian tadi sore itu. Dua hari kemudian dia main ke kamar kostku lagi, dan ini saat yang kutunggu karena hanya kami berdua. Aku bilang ke dia kalau aku melihat dia “ngocok” di kamar mandi. Dia hanya tertawa saja dan bilang jangan bilang sama siapa-siapa. Aku mengangguk kepala, lalu aku bilang aku juga “ngocok” waktu itu, dia kaget dan bilang, “Oh ya? Kenapa Mas enggak bilang waktu itu, kan kita bisa saling ngocokin, Mas ngocok punya saya dan saya ngocok punya Mas, pasti asyik.” Aku jadi bingung waktu itu karena kagetnya bukan main serta menyesal kenapa juga tidak aku lakukan, pokoknya campur aduk deh perasaan itu. Tapi aku menganggap ini kesempatan besar, aku bilang sama dia, “Kenapa enggak sekarang kita lakuin bersama, sambil nonton VCD, mau enggak ajak aku?” Dan dia mau. Aku ambilkan VCD yang tentu saja laki-laki sama laki-laki di sana ada adegan analnya. Dan dia bertanya, “Kok bisa pantat dimasukin ‘itu’ ya Mas?” Aku bilang, “Bisa saja, mau coba?”

Akhirnya kami buka baju dan celana masing-masing, aku malu karena punyaku sudah tegang duluan. Dia memegang tanpa malu punyaku yang sudah tegang itu dan langsung jongkok, tanpa basa-basi langsung pula punyaku dimasukkan ke mulutnya. Aku mengerang asyik bukan main dan aku mendudukan diri di kasur dan menidurkan diri, aku bilang, “Mari kita atus posisi!” Akhirnya aku di bawah dan dia di atas atau 69 dia mengulumnya seperti layaknya sudah pernah dia lakukan. Aku kewalahan, dan aku merubah posisinya, kupeluk untuk kutidurkan agar aku bisa di atas, dia pun menurut saja. Kucium dia dan dia pun membalasnya dengan asyiknya. Lidah, kami mainkan serta pinggulnya digoyangkan, aku bilang kepada dia, “Mau nggak kumasukan di pantatmu?” Dia mengangguk, dan aku menjilatinya sampai basah serta dia mengerang kenikmatan yang luar biasa sambil aku kocokkan batang kemaluannya yang lumayan besar itu walupun masih besaran punyaku.

Setelah basah aku membimbing batang kemaluanku untuk masuk ke pantatnya dan “Bless!” masuklah semuanya, dia mengerang kesakitan, bahkan hampir menjerit. Aku mengaturnya dan mengocokkan batang kemaluannya serta menambah air liurku ke anusnya dan batang kemaluanku. Aku mulai maju mundur, dan dia tetap aku kocokkan. Asyik sekali pantat yang seksi itu dimasukan batang kemaluanku. Akhirnya aku tidak kuat lagi untuk menahan kenikmatan yang berlebihan ini dan keluarlah aku. Tapi sebelum keluar, batang kemaluanku kutancapkan sampai dalam dan akhirnya keluar dengan kenikmatan yang amat sangat, sampai airmaniku keluar dari pantatnya dan dia juga mau keluar maka aku keluarkan batang kemaluanku yang masih mau asyik di pantat itu, lalu kukulum batang kemaluannya dan keluarlah airmani yang sangat sedap itu di dalam mulutku yang imut ini sampai aku tidak bisa menampung semuanya, walaupun sayang tapi memang kebanyakan sih ya. Kami main itu sampai 2 setengah jam lamanya. Dan kami berdua lemas dan saling berpelukan, berciuman, serta mengelap keringat, dan senyum yang manis itu di bibirnya.

Setelah rasa capai hilang dan keringat sudah kering, dia balik ke kamar rumahnya. Besoknya kami selalu bersama, dan akhirnya kalau tidak ada kakaknya aku juga main sama adiknya. Suatu ketika aku tidak tahan juga lihat adiknya yang masih SMP itu, akhirnya kupeluk dan kuciumi dia. Tadinya dia tidak mau digitukan karena asyik main Playstation. Akhirnya, “Ya sudah, kalau tidak mau ditiduri kamu buka celananya biar kuisep,” kataku. Dia bilang, “Buka aja, lagi.” Tidak kusia-siakan kesempatan itu. Kubuka celana itu dan “nongollah” batang kemaluan yang masih loyo itu. Aku atur duduk dia, dan aku mengulumnya langsung, lama-kelamaan akhirnya tegang juga, dan terlihat dia sudah tidak konsentrasi untuk main Playstationnya, terlebih karena kalah terus. Aku terus mengulumnya tanpa pura-pura tidak memperhatikannya. Akhirnya dia menurunkan celananya ke bawah maka asyiklah aku dengan bebas mengulumnya dan dia terlihat keasyikan, dan meninggikan joystiknya dan tiduran. Aku tidak mau untuk meluangkan waktu itu, kubuka juga celanaku dan memperlihatkan punyaku yang memang dia kalah besar sama punyaku. Aku tiduri dia dan kugesek-gesekan punyaku dangan punyanya serta kami berciuman. Aku bilang, “Kamu mau ngisep?” Dia bilang, “Boleh!”

Aku pun memutar tubuhku maka kami melakukan 69. Kumainkan jariku di pantatnya dan dia mengangkang asyik sekali memang. Aku mencoba memasukkan jariku ke dalam pantatnya, dan dia pun mengerang, “Ach…” aku kasih ludah lagi di jariku dan di pantatnya, kuoleskan bodylotion di pantatnya dan kumainkan jariku keluar masuk di pantatnya, dia pun keasyikan, dia pun melakukan hal yang sama. Asyik sekali memang, lalu aku menyuruhnya untuk memasukan batang kemaluannya yang kecil itu ke pantatku, aku masih merangkak, selayaknya doggystyle, dia asyik memaju mundurkan batang kemaluannya yang bagiku itu sama dengan jariku kalau kumainkan, beda kalau kakaknya yang memasukkan batang kemaluannya. Dia bilang, “Aku mau keluar!” Aku bilang, “Entar dulu!” dan dia menahannya, lalu kusuruh keluarkan batang kemaluannya, dan menidurkannya, dia menurut saja kupegang kakinya untuk mengangkang sambil kuoleskan bodylotion ke pantatnya, serta membimbing pelan-pelan batang kemaluanku untuk masuk ke pantatnya. Dia kesakitan tapi dia bilang, “Ayoo Mas cepet masukan dong… asyik banget nih.” Aku pun mendorongnya dan dia menjerit, “Ach… Mas…” dia tetap memegang batang kemaluannya yang mau keluar itu. Aku pun tidak lama keluar paling hanya lima atau enam genjotan. Tapi sebelum aku keluar, aku bilang, “Aku mau keluar nih,” dan dia pun mengocok batang kemaluannya dengan cepat dan kami keluar bareng. “Ach… nikmat memang…”

Masnya dan adenya aku dapatkan mereka berdua. Sungguh ini suatu pengalaman yang luar biasa sekali, untuk lebih lanjutnya aku mau memikirkan apakah masnya dengan adenya mau malakukan bareng denganku alias orgy? Tunggu saja episode berikutnya. Terima kasih.

TAMAT

zothers


ABG Toket Gede

$
0
0


Kejadian ini berlangsung beberapa minggu yang lalu. Saat itu, hari Jumat sore, aku sedang mengerjakan salah satu proyekku. Seperti biasa untuk refreshing, sambil menyeruput secangkir kopi, aku membaca email email yang masuk. Segera kubalas email permintaan proposal dari pelanggan, dan aku pun kadang tertawa geli membaca email-email joke dari teman-temanku. Tetapi ada satu email yang menarik perhatianku, yaitu dari temanku yang tinggal di Bogor, Andi. Dia sedang suntuk dan mengajakku untuk refreshing ke Puncak saat aku tidak sibuk. Kebetulan besok aku tidak ada acara, hanya perlu mengambil pembayaran ke salah satu klienku. Terlebih lagi Monika, pacarku, juga sedang keluar kota bersama keluarganya. 

Aku segera mengambil HP-ku dan menelpon Andi, temanku itu. 

“Di.., OK deh gue jemput lu ya besok.. Mumpung cewek gue sedang nggak ada” 
“Gitu donk.. Bebas ni ye.. Emangnya satpam lu kemana?” 
“Ke Surabaya.. Ada saudaranya kawinan” 
“Besok jangan kesiangan ya datangnya.. Jam 11-an deh” 
“OK” 

Setelah itu kunyalakan sebatang rokok, dan kuteruskan pekerjaanku. 

***** 

Pagi itu, aku berangkat ke Bogor. Dalam perjalanan, aku mampir ke tempat salah satu klienku di daerah Tebet, untuk mengambil pembayaran proyek yang telah kuselesaikan. Setelah mengambil cek pembayaran, segera aku menuju tol Jagorawi. Sialnya ban mobilku sempat kempes, untungnya hal itu terjadi sebelum aku masuk jalan tol. Akibatnya, sekalipun aku telah memacu mobilku, baru sekitar jam 12.30 aku sampai di rumah Andi. 

“Sialan lu.. Gue udah tunggu-tunggu dari tadi, baru dateng”. Andi berkata sedikit kesal ketika membuka pintu rumahnya. 
“Sorry.. Gue perlu ke klien dulu.. Udah gitu tadi bannya kempes, mesti ganti ban dulu di tengah jalan” 
“Anterin gue tambal ban dulu yuk.. Baru kita cabut” sambungku lagi. 
“Bentar.. Gue ganti dulu ya”. Andi pun kemudian ngeloyor pergi ke kamarnya. 

Sambil menunggu, aku membaca koran di ruang tamu. Tak lama Siska, adik Andi, datang membawa minuman. 

“Kok udah lama nggak mampir Mas?” 
“Iya Sis, habis sibuk.. Mesti cari duit nih” jawabku. 
“Mentang-mentang udah jadi pengusaha.. Sombong ya” godanya sambil tertawa kecil. Siska ini memang cukup akrab denganku. Anaknya memang ramah dan menyenangkan. Kami pun bersenda gurau sambil menunggu kakaknya yang sedang bersiap. 

Setelah Andi muncul, kami segera berangkat menuju tukang tambal ban terdekat. Setelah beres, aku membawa mobilku menuju sebuah bank swasta untuk mencairkan cek dari klienku. Antrian lumayan panjang hari itu, akibatnya cukup lama juga kami menghabiskan waktu di sana. 

Saat keluar dari bank tersebut, jam telah menunjukkan pukul 14.00 siang, sehingga aku mengajak Andi mampir ke sebuah restoran fast food untuk makan siang. Di restoran itu, kami bertemu dengan dua gadis ABG cantik yang masih berseragam SMA. Yang seorang berambut pendek, dengan wajah yang manis. Tubuhnya tinggi langsing, dengan kulit agak hitam, tetapi bersih. Sedangkan yang satu berwajah cantik, berkulit putih dan berambut panjang. Tubuhnya tidak terlalu tinggi, tetapi yang paling menarik perhatian adalah tubuhnya yang padat. Payudaranya tampak besar menerawang di balik seragam sekolahnya. Kami tersenyum pada mereka dan mereka pun membalas dengan genit. 

“Wan.. Kita ajak mereka yuk..” kata Andi. 
“Boleh aja kalau mereka mau” jawabku. 
“Tapi lu yang traktir ya bos.., kan baru ngambil duit nih” 
“Beres deh” 

Andi pun kemudian menghampiri mereka dan mengajak berkenalan. Memang Andi ini pemberani sekali dalam hal begini. Dia memang terkenal playboy, punya banyak cewek. Hal itu didukung dengan perawakannya yang lumayan ganteng. 

“Lisa..” kata gadis berambut pendek itu saat mengenalkan dirinya. 
“Ini temannya siapa namanya” tanyaku sambil menatap gadis seksi temannya. 
“Novi” kata gadis itu sambil mengulurkan tangannya. Langsung kusambut jabatan tangannya yang halus itu. 

Aku dan Andi lalu pindah ke meja mereka. Kami berempat berbincang-bincang sambil menikmati hidangan masing-masing. Ketika diajak, mereka setuju untuk jalan-jalan bersama ke Puncak. Setelah selesai makan, waktu berjalan menuju mobil, kulihat payudara Novi tampak sedikit bergoyang-goyang saat dia berjalan. Ingin rasanya kulumat habis payudara gadis belia itu. 

***** 

Setelah berjalan-jalan di Puncak menikmati pemandangan, kami pun cek in di sebuah motel di sana. 

“Lu kan yang traktir Wan.. Lu pilih yang mana?” bisik Andi saat kami sedang mengurus cek-in. Memang sebelumnya aku yang janji akan traktir, karena aku baru saja menerima pembayaran dari salah satu proyekku. 
“Novi” jawabku pendek. 
“Hehe.. Lu nafsu liat bodynya ya?” bisik Andi lagi sambil tertawa kecil. Setelah itu, kamipun segera cek-in. Kugandeng tangan Novi, sedangkan Andi tampak merangkul bahu Lisa menuju kamar. 

Setelah kukunci pintu kamar, tak sabar langsung kudekap tubuh Novi. Langsung kucium bibirnya dengan penuh gairah. Tanganku dengan gemas meremas gundukan payudaranya. Setelah puas menciumi bibirnya, kuciumi lehernya, dan kemudian segera kubuka kancing baju seragamnya. 

“Iih Mas.. Udah nggak sabar pengin nyusu ya?” godanya. 

Tak kuhiraukan perkataannya, langsung kuangkat cup BH-nya yang tampak kekecilan untuk menampung payudaranya yang besar itu. Langsung kuhisap dengan gemas daging kenyal milik Novi, gadis SMA cantik ini. 

“Ahh.. Ahh” erangnya ketika puting payudaranya yang telah mengeras kujilati dan kuhisap. Tangan Novi mengangkat payudaranya, sambil tangannya yang lain menekan kepalaku ke dadanya. 
“Enak Mas.. Ahh” erangnya lebih lanjut saat mulutku dengan ganas menikmati payudara yang sangat menggoda nafsu birahiku. 
“Jilati putingnya Mas..” pintanya. Erangannya semakin menjadi dan tangannya menjambak rambutku ketika kuturuti permintaannya dengan senang hati. 

Puas menikmati payudara gadis belia ini, kembali kuciumi wajahnya yang cantik. Lalu kutekan bahunya, dan diapun mengerti apa yang aku mau. Dengan berjongkok di depanku, dibukanya restleting celanaku. Tak sabar, kubantu dia membuka seluruh pakaianku. 

“Ih.. Mas, gede banget..” desahnya lirih ketika penisku mengacung tegak di depan wajahnya yang cantik. Dielusnya perlahan batang kemaluanku itu. 
“Memang kamu belum pernah liat yang besar begini?” 
“Belum Mas.. Punya cowok Novi nggak sebesar ini.” jawabnya. Tampak matanya menatap gemas ke arah kemaluanku. 
“Arghh.. Enak Nov..” erangku ketika Novi mulai mengulum kepala penisku. 

Dijilatinya lubang kencingku, dan kemudian dikulumnya penisku dengan bernafsu. Sementara itu tangannya yang halus mengocok batang penisku. Sesekali diremasnya perlahan buah zakarku. Rasa nikmat yang tiada tara menghinggapi tubuhku, ketika gadis cantik ini memompa penisku dengan mulutnya. Kulihat kepalanya maju mundur menghisapi batang kejantananku. Kuusap-usap rambutnya dengan gemas. Karena capai berdiri, akupun pindah duduk di kursi. Novi kemudian berjongkok di depanku. 

“Novi isap lagi ya Mas.. Novi belum puas..” katanya lirih. 

Kembali mulut gadis belia ini menghisapi penisku. Sambil mengelus-elus rambutnya, kuperhatikan kemaluanku menyesaki mulutnya yang mungil. Ruangan segera dipenuhi oleh eranganku, juga gumaman nikmat Novi saat menghisapi kejantananku. Saat kepalanya maju mundur, payudaranya pun bergoyang-goyang menggoda. Kuremas dengan gemas bongkahan daging kenyal itu. 

“Nov.., jepit pakai susumu Nov..” pintaku. 

Novi langsung meletakkan penisku di belahan payudaranya, dan kemudian kupompa penisku. Sementara itu tangan Novi menjepitkan payudaranya yang besar, sehingga gesekan daging payudaranya memberikan rasa nikmat luar biasa pada penisku. 

“Yes.. Yes..” akupun tak kuasa menahan rasa nikmatku. Setelah beberapa lama, kusodorkan kembali penisku ke mulutnya, yang disambutnya dengan penuh nafsu. 

Setelah puas menikmati mulut dan payudara gadis SMA ini, kuminta dia untuk bangkit berdiri. Kuciumi lagi bibirnya dan kuremas-remas rambutnya dengan gemas. Tanganku melepas restleting rok seragam abu-abunya, kemudian kuusap-usap vaginanya yang mulai mengeluarkan cairan membasahi celana dalamnya. Kusibak sedikit celana dalam itu dan kuusap-usap bibir vagina dan klitorisnya. Tubuh Novi menggelinjang di dalam dekapanku. Erangannya semakin menjadi. 

Aku sudah ingin menyetubuhi gadis muda ini. Kubalikkan badannya dan kuminta dia menungging bertumpu di meja rias. Kubuka celana dalamnya sehingga dia hanya tinggal mengenakan baju seragamnya yang kancingnya telah terbuka. 

“Ahh..” jeritnya panjang ketika penisku mulai menerobos vaginanya yang sempit. 
“Gila.. Memekmu enak banget Nov..” kataku ketika merasakan jepitan dinding vagina Novi. 

Langsung kupompa penisku di dalam vagina gadis cantik itu. Sementara itu, tanganku memegang pinggulnya, terkadang meremas pantatnya yang membulat. Novi pun menjerit-jerit nikmat saat tubuh belianya kusetubuhi dengan gaya doggy-style. Kulihat di kaca meja rias, wajah Novi tampak begitu merangsang. Wajah cantik gadis belia yang sedang menikmati persetubuhan. Payudaranya pun tampak bergoyang-goyang menggemaskan di balik baju seragamnya yang terbuka.
Bosan dengan posisi ini, aku kembali duduk di kursi. Novi lalu duduk membelakangiku dan mengarahkan penisku ke dalam vaginanya. Kusibakkan rambutnya yang panjang indah itu dan kuciumi lehernya yang putih mulus. Sementara itu tubuh Novi bergerak naik turun menikmati kejantananku. Tanganku tak ketinggalan sibuk meremas payudaranya. 

“Ahh.. Ahh.. Ahh..” erang Novi seirama dengan goyangan badannya di atas tubuhku. Terkadang erangan itu terhenti saat kusodorkan jemariku untuk dihisapnya. 

Beberapa saat kemudian, kuhentikan goyangan badannya dan kucondongkan tubuhnya agak ke belakang, sehingga aku dapat menghisapi payudaranya. Memang enak sekali menikmati payudara kenyal gadis cantik ini. Dengan gemas kulahap bukit kembarnya dan sesekali kujilati puting payudara yang berwarna merah muda. Erangan Novi semakin keras terdengar, membuat aku menjadi semakin bergairah. Setelah selesai aku menikmati payudara ranumnya, kembali tubuh belia Novi mencari pelepasan gairah mudanya dengan memompa penisku naik turun dengan liar. Tak kusangka seorang gadis SMA dapat begini binal dalam bermain seks. 

Cukup lama aku menikmati persetubuhan dengan gadis cantik ini di atas kursi. Lalu kuminta dia berdiri, dan kembali kami berciuman. Kubuka baju seragam sekolah berikut BH-nya sehingga sekarang kami berdua telah telanjang bulat. Kembali dengan gemas kuremas dan kuhisap payudara gadis 17 tahunan itu. Aku ingin segera menuntaskan permainan ini. Lalu kutuntun dia untuk merebahkan diri di atas ranjang. Aku pun kemudian mengarahkan penisku kembali ke dalam vaginanya. 

“Ahh..” erang Novi kembali ketika penisku kembali menyesaki liang kewanitaannya. 

Langsung kupompa dengan ganas tubuh anak sekolah ini. Erangan nikmat kami berdua memenuhi ruangan itu, ditambah dengan bunyi derit ranjang menambah panas suasana. Kulihat Novi yang cantik menggelengkan kepalanya ke kanan dan ke kiri menahan nikmat. Tangannya meremas-remas sprei ranjang. 

“Mas.. Novi hampir sampai Mas.. Terus.. Ahh.. Ahh” jeritnya sambil tubuhnya mengejang dalam dekapanku. 

Tampak dia telah mencapai orgasmenya. Kuhentikan pompaanku, dan tubuhnya pun kemudian lunglai di atas ranjang. Kuperhatikan butir keringat mengalir di wajahnya nan ayu. Payudaranya naik turun seirama dengan helaan nafasnya. Payudara belia yang indah, besar, kenyal, dan padat. Mulutku pun dengan gemas kembali menikmati payudara itu dengan bernafsu. 

Setelah itu, kucabut penisku dan kembali kujepitkan di payudaranya. Kali ini aku yang menjepitkan daging payudaranya pada penisku. Novi masih tampak terkulai lemas. Lalu kupompa kembali penisku dalam belahan payudara gadis ini. Jepitan daging kenyal itu membuatku tak dapat bertahan begitu lama. Tak lama aku pun menyemburkan spermaku di atas payudara gadis SMA yang seksi ini. 

***** 

Kami akhirnya menginap di motel tersebut. Selama di sana, aku sangat puas menikmati tubuh sintal Novi. Berulang kali aku menyetubuhinya, baik di atas ranjang, di meja rias, di kursi, ataupun di kamar mandi sambil berendam di bathtub. Sebenarnya ingin aku menginap lebih lama lagi, tetapi hari Senin itu aku harus menemui klienku di pagi hari, sementara ada bahan yang masih perlu dipersiapkan. 

Hari Minggu malam, kami pun kembali ke Bogor. Kali ini ganti Andi yang menyetir mobilku. Lisa duduk di kursi penumpang di depan, sedangkan Novi dan aku duduk di belakang. Dalam perjalanan, melihat Novi yang cantik duduk di sebelahku, dengan rok mini yang memamerkan paha mulusnya, membuatku kembali bergairah. Akupun mulai menciuminya sambil tanganku mengusap-usap pahanya. Kusibakkan celana dalamnya, dan kumainkan vaginanya dengan jemariku. 

“Ehmm..” erangnya saat klitorisnya kuusap-usap dengan gemas. 

Erangannya terhenti karena mulutnya langsung kucium dengan penuh gairah. Tanganku lalu membuka baju seragam sekolahnya. Kuturunkan cup BH-nya sehingga payudaranya yang besar itu segera mencuat keluar menantang. 

“Suka banget sih Mas.. Nyusuin Novi” ucapnya lirih. 
“Iya habis susu kamu bagus banget” bisikku. 

Desah Novi kembali terdengar ketika lidahku mulai menari di atas puting payudaranya yang sudah menonjol keras. Kuhisap dengan gemas gunung kembar gadis cantik ini hingga membuat tubuhnya menggelinjang nikmat. 

“Gantian dong Nov” bisikku ketika aku sudah puas menikmati payudaranya yang ranum. 

Kami pun kembali berciuman sementara tangan Novi yang halus mulai membukai resleting celanaku. Diturunkannya celana dalamku, sehingga penisku yang telah membengkak mencuat keluar dengan gagahnya. Novi pun kemudian mendekatkan wajah ayunya pada kemaluanku itu, dan rasa nikmat menjalar di tubuhku ketika mulutnya mulai mengulum penisku. Sambil menghisapi penisku, Novi mengocok perlahan batangnya, membuatku tak tahan untuk menahan erangan nikmatku. 

“Ihh.. Gede banget.. Lisa juga pengen dong..”. Tiba-tiba aku dikagetkan oleh suara Lisa yang ternyata entah sejak kapan memperhatikan aktifitas kami di belakang. 
“Pindah aja ke sini” kataku sambil mengelus-elus rambut Novi yang masih menghisapi penisku. 

Lisa pun kemudian melangkah pindah ke bangku belakang. Langsung kuciumi wajahnya, yang walaupun tidak secantik Novi tetapi cukup manis. Lidahku dan lidahnya sudah saling bertaut, sementara Novi masih sibuk menikmati penisku. 

“Di.. Bentar ya nanti gantian..” kataku pada Andi yang melotot melihat dari kaca spion. 
“Oke deh bos..” jawabnya sambil terus melotot melihat pemandangan di bangku belakang mobilku. Setelah puas berciuman, kucabut penisku dari mulut Novi. 
“Ayo Lis.. Katanya kamu suka” kataku sambil sedikit menekan kepala Lisa agar mendekat ke kemaluanku. 
“Iya.. Abis gede banget..” katanya sambil dengan imutnya menyibakkan rambut yang menutupi telinganya. 
“Ahh.. Yes..” desahku saat Lisa memasukkan penisku ke dalam mulutnya. Dihisapinya batang kemaluanku seperti anak kecil sedang memakan permen lolipop. Rasa nikmat yang tak terhingga menjalari seluruh syarafku. 

Cukup lama juga Lisa menikmati penisku. Sementara itu Novi kembali menyodorkan payudara mudanya untuk kunikmati. Setelah beberapa lama kuhisapi payudaranya, Novi kemudian mendekatkan wajahnya ke arah kemaluanku dan menciumi buah zakarku, sementara Lisa masih sibuk mengulum batang kemaluanku. 

“Nih gantian Nov..” katanya sambil menyorongkan penisku ke mulut Novi yang berada di dekatnya. Novi pun dengan sigap kembali mempermainkan kemaluanku dengan mulutnya. Sementara itu, kali ini gantian Lisa yang menjilati dan menciumi buah zakarku. 

Saat itu aku merasa seperti sedang berada di surga. Dua orang gadis SMA yang cantik sedang menghisapi dan menjilati penisku secara bergantian. Kuelus-elus kepala gadis-gadis ABG yang sedang menikmati kelelakianku itu. Nikmat yang kurasakan membuatku merasa tak akan tahan terlalu lama lagi. Tetapi sebelumnya aku ingin menyetubuhi Lisa. Ingin kurasakan nikmat jepitan vagina gadis hitam manis ini. 

Kuminta dia untuk duduk di pangkuan sambil membelakangiku. Kusibakkan celana dalamnya, sambil kuarahkan penisku dalam liang nikmatnya. Sengaja tak kuminta dia untuk membuka pakaiannya, karena aku tak mau menarik perhatian kendaraan yang melintas di luar sana. 

“Ah..” desah Lisa ketika penisku mulai menyesaki vaginanya yang tak kalah sempit dengan kepunyaan Novi. 

Lisa kemudian menaik-turunkan tubuhnya di atas pangkuanku. Novi pun tak tinggal diam, diciuminya aku ketika temannya sedang memompa penisku dalam jepitan dinding kewanitaannya. Goyangan tubuh Lisa membuatku merasa akan segera menumpahkan spermaku dalam vaginanya. Aku berusaha sekuat tenaga agar tidak ejakulasi terlebih dahulu sebelum dia orgasme. Sambil menciumi Novi, tanganku memainkan klitoris Lisa. 

“Ah.. Terus Mas.. Lisa mau sampai..” desahnya. Semakin cepat kuusap-usap klitorisnya, sedangkan tubuh Lisa pun semakin cepat memompa penisku. 
“Ahh..” erangnya nikmat saat mengalami orgasmenya. 

Tubuhnya tampak mengejang dan kemudian terkulai lemas di atas pangkuanku. Aku pun mengerang tertahan saat aku menyemburkan ejakulasiku dalam vagina gadis manis ini. Setelah beristirahat sejenak, kami segera membersihkan diri dengan tisu yang tersedia. 

“Mau gantian Di? ” tanyaku pada Andi yang tampak sudah tidak tenang membawa mobilku. 
“So pasti dong” jawab Andi sambil menepikan mobil di tempat yang sepi. 

Kami pun berganti tempat. Aku yang membawa mobil, sedangkan Andi pindah duduk di jok belakang. Rencananya dia juga akan main threesome, tetapi Novi juga ikut beranjak ke bangku depan. 

“Aku cape ah Mas..” katanya. 

Andi tampak kecewa, tetapi apa boleh buat. Kami pun segera melanjutkan perjalanan kami. Kudengar suara lenguhan Andi di jok belakang. Lewat kaca spion kulihat Lisa sedang mengulum penisnya. Karena sudah puas, aku tak begitu mempedulikannya lagi. 

Sesampainya di Bogor, kedua gadis itu kami turunkan di tempat semula, sambil kuberi uang beberapa ratus ribu serta uang taksi. 

“Kalau ke Bogor hubungi Novi lagi ya Mas..” kata Novi manis saat kami akan berpisah. Kulihat beberapa orang memperhatikan mereka. Mungkin mereka curiga kok ada dua gadis berseragam SMA di hari Minggu, malam lagi he.. He.. 
“Wan.. Gue doain lu dapat banyak proyek deh.. Biar lu traktir gue kayak tadi lagi..” kata Andi ketika aku turunkan di depan rumahnya. 
“Sip deh..” jawabku sambil pamit pulang. 

Kukebut mobilku menyusuri jalan tol Jagorawi menuju Jakarta. Aku tersenyum puas. Yang dulu selalu menjadi obsesiku, kini bisa menjadi kenyataan. Ternyata hidup itu indah.

Memek ABG Nikmat Dan Rapet Banget

$
0
0

Memek ABG Nikmat Dan Rapet Banget | Cerita Sex Gairah Tubuh Emilia Anak Teman Bisnisku, saya adalah seorang mahasiswa tingkat akhir di perguruan tinggi di Bandung, dan sekarang sudah tingkat akhir. Untuk saat ini saya ngga mendapatkan mata kuliah lagi dan cuma mengerjakan skripsi saja.

Read more »

Biografi Penyanyi Legendaris Michael Jackson | Perjalanan Karir Penyanyi Legendaris | Penyanyi Terbaik Di Seluruh Dunia | http://kepo.cerewet.info/

$
0
0

Michael Joseph Jackson atau lebih dikenal dengan nama Michael Jackson, lahir di Gary, Indiana, Amerika, 29 Agustus 1958. Selain dikenal sebagai penyanyi R&B, penulis lagu dan juga aktor, Jacko juga menjadi ‘icon’ break dance dunia yang memiliki gaya dan dandanan khas. Anak ke 7 dari 9 bersaudara,dari pasangan Joseph Walter dan Katherine Esther. Sejak kecil mendapatkan perlakuan dan pelecehan dari sang ayah. tahun 1975 memulai karier musik lewat grup vokal JAKSON 5, dengan empat saudara kandungnya. 1976 jakson 5 berubah nama menjadi The jakson dan membuat enam album.

Perjalanan hidup Jacko yang penuh kontroversial juga membawa dirinya begitu populer. Jacko adalah pria penuh masalah dan berulang kali menghadapi tuntutan pengadilan. Di antaranya tuntutan telah melakukan aktivitas seks menyimpang dengan anak-anak, meski kemudian hal itu tidak terbukti.

Masa Keemasan

Jackson meluncurkan “Thriller” pada 1982, yang menjadi album mengejutkan karena tujuh dari lagunya menduduki sepuluh lagu terpopuler di AS. Album ini terjual 21 juta kopi di AS dan sekurang-kurangnya 27 juta di seluruh dunia. Tahun berikutnya, dia mematenkan gerak tari ala jalan di bulan (moonwalk) saat membawakan lagu “Billie Jean” dalam pentas istimewa NBC. Rekor penjualan album lagu Michael Jackson yang dipercaya mencapai 750 juta kopi, ditambah 13 Anugerah Grammy yang dia terima, menjadikannya sebagai salah seorang entertainer paling sukses sepanjang masa.

Pada 1993, Jackson dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap seorang bocah laki-laki berusia 13 tahun, dimana polisi kemudian menggeledah rumah peristirahatannya “Neverland” di California. Tahun yang sama, Jackson mengumumkan bahwa dia kecanduan obat penenang dan membatalkan tur dunianya dalam rangka mempromosikan albumnya, “Dangerous.” Dia mencapai kesepakatan untuk membayar kompensasi pada 1994 yang dilaporkan bernilai 23 juta dolar AS, kepada keluarga anak korban pelecehan seksual tersebut.

Pada 1994,

Jackson menikahi anak satu-satunya Elvis Presley, Lisa Marie, namun pernikahan ini berakhir dengan perceraian pada 1996. Jackson menikahi Debbie Rowe di tahun yang sama dan dikaruniai dua anak sebelum kemudian bercerai pada 1999. Ironisnya pasangan ini tidak pernah tinggal bersama. Jackson mempunyai tiga anak bernama Prince Michael I, Paris Michael dan Prince Michael II, yang terakhir ini dikenalkan kepada publik oleh sang ayah dengan dianggkat dari loteng hingga mendatangkan kritik luas masyarakat.

Kontroversi:

Satu tayangan dokumenter televisi “Living with Michael Jackson” diudarakan pada 2003, yang menyatakan bahwa Jackson masih suka tidur bersama bocah laki-laki dan bahwa ibu dari anak terakhirnya seorang wanita misterius. Jackson kemudian menjawab video dokumenter ini dengan meluncurkan film dokumenter tandingan. Jackson disidangkan pada 2005 dengan tuduhan melecehkan anak laki-laki berusia 13 tahun pada 2003, disamping dituduh bersekongkol menculik anak itu. Penyanyi ini diancam hukuman penjara 20 tahun jika terbukti bersalah. Peradilan selama empat bulan berakhir pada Juni 2005 dimana dia dibebaskan dari semua dakwaan. Jackson kemudian hidup berpindah-pindah di Bahrain, Irlandia dan Prancis semenjak kasus pelecehan seks itu berakhir.

Jacko bermaksud kembali menggelar konsernya. Rencana comeback ini akan dimulai dengan konser 30 hari di arena O2 London, Inggris. Rencana Jacko untuk menggelar konsernya terpaksa harus kandas. Kamis, 25 Juni 2009, Jacko menghembuskan nafasnya yang terakhir karena serangan jantung yang fatal.Sebelumnya, Raja Pop ini sempat tak sadarkan diri di mansionnya di kawasan Holmby Hills, Los Angeles. Segera ia dilarikan ke rumah sakit. Petugas medis berupaya keras memberikan pertolongan dan berusaha agar ia tetap hidup. Mereka melakukan berbagai bantuan pernafasan, namun sayangnya Michael tidak beraksi sama sekali. Jacko meninggal di usia ke-50 dengan ditemani para anggota keluarga termasuk ibu dan saudara laki-lakinya yang terus berada di samping tempat tidurnya.

Michael meninggalkan tiga orang anak, Prince Michael (12), Paris (10), dan Prince Michael II (10).

Akibat Film Porno

$
0
0

Namaku Iwan (nama samaran). Aku itu sudah kuliah semester dua di salah satu perguruan tinggi di Bandung. Aku tinggal masih bareng orangtua dan adikku yang masih SMP, Dina namanya (juga samaran). Orangtuaku dua-duanya kerja. Jadi rumah sering tinggal adikku dan aku saja, sama pembantu.

Pada waktu sore rumah sedang kosong, orangtua sedang pergi dan kebetulan pembantu juga sedang tidak ada. Adikku sedang pergi. Aku menyewa VCD BF XXX dan X2. Aku senang sekali, karena tidak ada gangguan pas sedang nonton. Cerita X2 di VCD itu kebetulan bercerita tentang seks antara adik dan kakak. Gila sekali deh adegannya. Kupikir kok bisa ya. Eh, aku berani tidak ya melakukan itu sama adikku yang masih SMP? tapi kan adikku masih polos sekali, kalau di film ini mah sudah jago dan pro, pikirku dalam hati. Sedang nonton plus mikir gimana caranya melakukan sama adikku, eh, bel berbunyi. Wah, teryata adikku, si Dina sama temannya datang. Sial, mana filmnya belum selesai lagi. Langsung kusimpan saja tuh VCD, terus kubukakan pintu. Dina sama temannya masuk. Eh, temannya manis juga loh.
“Dari mana lo?” tanyaku.
“Dari jalan dong. Emang kayak kakak, ngedekem mulu di rumah,” jawabnya sambil manyun.
“Aku juga sering jalan tau, emang elo doang. Cuman sekarang lagi males,” kataku.
“Oh iya, Kak. Kenalin nih temenku, namanya Anti, temen sekelasku,” katanya.
Akhirnya aku kenalan sama itu anak. Tiba-tiba si Dina tanya, “lihat VCD Boyzone aku tidak?”
“Tau, cari saja di laci,” kataku.
Eh, dia membuka tempat aku menaruh VCD BF. Aku langsung gelagapan.
“Eh, bukan di situ…” kataku panik.
“Kali saja ada,” katanya.
Telat. Belum sempat kutahan dia sudah melihat VCD XXX yang covernya lumayan hot itu, kalau yang X2 sih tidak pakai gambar.
“Idih… Kak. Kok nonton film kayak begini?” katanya sambil memandang jijik ke VCD itu.
Temannya sih senyam-senyum saja.
“Enggak kok, aku tadi dititipin sama temanku,” jawabku bohong.
“Bohong banget. Ngapain juga kalo dititipin nyasar sampe di laci ini,” katanya.
“Kak, ini film jorok kan? Nnnggg… kayak apa sih?” tanyanya lagi.

Aku tertawa saja dalam hati. Tadi jijik, kok sekarang malah penasaran.
“Elo mao nonton juga?” tanyaku.
“Mmmm… jijik sih… tapi… penasaran Kak…” katanya sambil malu-malu.
“Anti, elo mao nonton juga tidak?” tanyanya ke temannya.
“Aku mah asyik saja. Lagian aku udah pernah kok nonton film kayak begitu,” jawab temannya.
“Gimana… jadi tidak? keburu mama sama papa pulang nih,” desakku.
“Ayo deh. Tapi kalo aku jijik, dimatiin ya?” katanya.
“Enak saja lo, elo kabur saja ke kamar,” jawabku.

Lalu VCD itu aku nyalakan. Jreng… dimulailah film tersebut. Aku nontonnya sambil sesekali memandangi adikku dan temannya. Si Anti sih kelihatannya tenang nontonnya, sudah “expert” kali ya? Kalau adikku kelihatan begitu baru pertama kali nonton film seperti begitu. Dia kelihatan takut-takut. Apalagi pas adegan rudalnya cowok dihisap. Mana itu rudal besarnya minta ampun. “Ih, jijik banget…” kata Dina. Pas adegan ML sepertinya si Dina sudah tidak tahan. Dia langsung kabur ke kamar.
“Yeee, malah kabur,” kata Anti.
“Elo masih mao nonton tidak?” tanyaku ke si Anti.
“Ya, terus saja,” jawabnya.
Wah, boleh juga nih anak. Sepertinya, bisa nih aku main sama dia. Tapi kalau dia marah gimana? pikirku dalam hati. Ah, tidak apa-apa kok, tidak sampai ML ini. Sambil nonton, aku duduknya mendekat sama dia. Dia masih terus serius nonton. Lalu kucoba pegang tangannya. Pertama dia kaget tapi dia tidak berusaha melepas tangannya dari tanganku. Kesempatan besar, pikirku. Kuelus saja lehernya. Dia malah memejamkan matanya. Sepertinya dia menikmati begitu. Wow, tampangnya itu lho, manis! Aku jadi ingin nekat. Waktu dia masih merem, kudekati bibirku ke bibir dia. Akhirnya bersentuhanlah bibir kami. Karena mungkin memang sudah jago, si Anti malah mengajak French Kiss. Lidah dia masuk ke mulutku dan bermain-main di dalam mulut. Sial, jagoan dia daripada aku. Masa aku dikalahin sama anak SMP sih. Sambil kami ber-French Kiss, aku berusaha masukkan tanganku ke balik bajunya. Mencari sebongkah buah dada imut. Ukuran dadanya tidak begitu besar, tapi sepertinya sih seksi. Soalnya badan si Anti itu tidak besar tapi tidak kurus, dan tubuhnya itu putih.

Begitu ketemu buah dadanya, langsung kupegang dan kuraba-raba. Tapi masih terbungkus sama bra-nya. “Baju elo gue buka ya?” tanyaku. Dia ngangguk saja sambil mengangkat tangannya ke atas. Kubuka bajunya. Sekarang dia tinggal pakai bra warna pink dan celana panjang yang masih dipakai. Shit! kataku dalam hati. Mulus sekali! Kubuka saja bra-nya. Payudaranya bagus, runcing dan putingnya berwarna pink. Langsung kujilati payudaranya, dia mendesah, aku jadi makin terangsang. Aku jadi pingin menyetubuhi dia. Tapi aku belum pernah ML, jadi aku tidak berani. Tapi kalau sekitar dada saja sih aku lumayan tahu. Gimana ya? Tiba-tiba pas aku lagi menjilati payudara si Anti, adikku keluar dari kamar. Kami sama-sama kaget. Dia kaget melihat apa yang kakak dan temannya perbuat. Aku dan Anti kaget pas melihat Dina keluar dari kamar. Si Anti buru-buru pakai bra dan bajunya lagi. Si Dina langsung masuk ke kamarnya lagi. Sepertinya dia shock melihat apa yang kami berdua lakukan. Si Anti langsung pamit mau pulang. “Bilang sama Dina ya… sorry,” kata Anti. “Tidak apa-apa kok,” jawabku. Akhirnya dia pulang.

Aku ketuk kamarnya Dina. Aku ingin menjelaskan. Eh, dianya diam saja. Masih kaget kali ya, pikirku. Aku tidur saja, dan ternyata aku ketiduran sampai malam. Pas kebangun, aku tidak bisa tidur lagi, aku keluar kamar. Nonton TV ah, pikirku. Pas sampai di depan TV ternyata adikku lagi tidur di kursi depan TV. Pasti ketiduran lagi nih anak, kataku dalam hati. Gara-gara melihat dia tidur dengan agak “terbuka” tiba-tiba aku jadi keingat sama film X2 yang belum selesai kutonton, yang ceritanya tentang hubungan seks antara adik dan kakak, ditambah hasrat aku yang tidak kesampaian pas sama Anti tadi. Ketika adikku menggerakan kakinya membuat roknya tersingkap, dan terlihatlah CD-nya. Begitu melihat CD-nya aku jadi semakin nafsu. Tapi aku takut. Ini kan adikku sendiri masa aku setubuhi sih. Tapi dorongan nafsu semakin menggila. Ah, aku peloroti saja CD-nya. Eh, nanti kalau dia bangun bagaimana? Ah, cuek saja. Begitu CD-nya turun semua, wow, belahan kemaluannya terlihat masih amat rapat dan dihiasi bulu-bulu halus yang baru tumbuh. Kucoba sentuh, hmmm… halus sekali. Kusentuh garis kemaluannya. Tiba-tiba dia menggumam, aku jadi kaget. Aku merasa di ruang TV terlalu terbuka. Kurapikan lagi pakaian adikku, terus kugendong ke kamarnya.

Sampai di kamar dia, it’s show time, pikirku. Kutiduri dia di kasurnya. Kubukakan bajunya. Ternyata dia tidak pakai bra. Wah, payah juga nih adikku. Nanti kalau payudaranya jadi turun bagaimana. Begitu bajunya terbuka, buah dada mungilnya menyembul. Ih, lucu bentuknya. Masih kecil buah dadanya tapi lumayan ada. Kucoba hisap putingnya, hmmm… nikmat! Buah dada dan putingnya begitu lembut. Eh, tiba-tiba dia bangun! “Kak… ngapain lo!” teriaknya sambil mendorongku. Aku kaget sekali, “Ngg… ngg… tidak kok, aku cuma pengen nerusin tadi pas sama si Anti, tidak papa kan?” jawabku ketakutan. Aku berharap orangtua aku tidak mendengar teriakan adikku yang agak keras tadi. Dia menangis.
“Sorry ya Din, gue salah, habis elo juga sih ngapain tidur di ruang TV dengan keadaan seperti itu, tidak pake bra lagi,” kataku.
“Jangan bilang sama mama dan papa ya, please…” kataku.
Dia masih nangis. Akhirnya kutinggali dia. Aduh, aku takut nanti dia ngadu.

Sejak saat itu aku kalau ketemu dia suka canggung. Kalau ngomong paling seadanya saja. Tapi aku masih penasaran. Aku masih ingin mencoba lagi untuk “ngegituin” Dina. Sampai pada suatu hari, adikku sedang sendiri di kamar. Aku coba masuk,
“Din, lagi ngapain elo,” aku mencoba untuk beramah-tamah.
“Lagi dengerin kaset,” jawabnya.
“Yang waktu itu, elo masih marah ya…” tanyaku.
“….” dia diam saja.
“Sebenernya gue… gue… pengen nyoba lagi…” gila ya aku nekat sekali.
Dia kaget dan pas dia mau ngomong sesuatu langsung aku dekati mukanya dan langsung kucium bibirnya.
“Mmhhpp… Kakk… mmmhph…” dia seperti mau ngomong sesuatu.
Tapi akhirnya dia diam dan mengikuti permainanku untuk ciuman. Sambil ciuman itu tanganku mencoba meraba-raba dadanya dari luar. Pertama merasakan payudaranya diraba, dia menepis tanganku. Tapi aku terus berusaha sambil tetap berciuman. Setelah beberapa menit berciuman sambil meraba-raba payudaranya, aku mencoba membuka bajunya. Eh, kok dia langsung mau saja dibuka ya? Mungkin dia lagi merasakan kenikmatan yang amat sangat dan pertama kali dirasakannya. Begitu dibuka, langsung kubuka bra-nya. Kujilati putingnya dan sambil mengusap dan mneremas-remas buah dada yang satunya. Walaupun payudara adikku itu masih agak kecil, tapi dapat memberikan sensasi yang tak kalah dengan payudara yang besar. Ketika sedang dihisap-hisap, dia mendesah, “Sshh… ssshh.. ahhh, enak, Kak…” Setelah kuhisap, putingnya menjadi tegang dan agak keras. Terus kubuka celanaku dan aku keluarkan “adik”-ku yang sudah lumayan tegang. Pas dia melihat, dia agak kaget. Soalnya dulu kami pernah mandi bareng pas “punya”-ku masih kecil. Sekarang kan sudah besar dong.

Aku tanya sama dia, “Berani untuk ngisep punya gue tidak? Entar punya elo juga gue isepin deh, kita pake posisi 69.”
“69… apa’an tuh?” tanyanya.
“Posisi dimana kita saling mengisap dan ngejilatin punyanya partner kita pada saat berhubungan,” jelasku.
“Ooo…”
Langsung aku membuka celana dia dan CD-nya. Kami langsung mengambil posisi 69. Aku buka belahan kemaluannya dan terlihatlah klitorisnya seperti bentuk kacang di dalam kemaluannya itu. Ketika kusentuh pakai lidah, dia mengerang,
“Ahhh… Kakak nyentuh apanya sih kok enak banget…” tanyanya.
“Elo mestinya ngejilatin dan ngisep punya gue dong. Masa elo doang yang enak,” kataku.
“Iya Kak, habis takut dan geli sih…” jawabnya.
“Jangan bayangin yang bukan-bukan dong. Bayangin saja keenakan elo,” kataku lagi.
Saat itu juga dia langsung menjilat punyaku. Dia menjilati kepala anu-ku dengan perlahan. Uuhhh, enak benar. Terus dia mulai menjilati seluruh dari batanganku. Lalu dia masukkan punyaku ke mulutnya dan mulai menghisapnya. Oohh… gila benar. Dia ternyata berbakat. Hisapannya membuatku jadi hampir keluar.

“Stop… eh, Din, stop dulu,” kataku.
“Lho kenapa?” tanyanya.
“Tahan dulu entar aku keluar,” jawabku.
“Lho emang kenapa kalau keluar?” tanyanya lagi.
“Entar game over,” kataku.
Ternyata adikku memang belum mengerti masalah seks. Benar-benar polos. Akhirnya kujelaskan kenapa kalau cowok sudah keluar tidak bisa terus pemainannya. Akhirnya dia mulai mengerti. Posisi kami sudah tidak 69 lagi, jadi aku saja yang bekerja. Kemudian aku teruskan menghisapi kemaluannya dan klitorisnya. Dia terus menerus mendesah dan mengerang.
“Kak Iwan… terus Kak… di situ… iya di situ… oohh… ssshhh…”

Aku terus menghisap dan menjilatinya. Dia menjambak rambutku. Sambil matanya merem-melek. Akhirnya aku sudah dalam kondisi fit lagi (tadi kan kondisinya sudah mau keluar). Kutanya sama adikku,
“Elo berani ML tidak?”
“…” dia diam.
“Gue pengen ML, tapi terserah elo… gue tidak maksa,” kataku.
“Sebenerya gue takut. Tapi sudah kepalang tanggung nih… gue lagi ‘on air’,” kata dia.
“OK… jadi elo mau ya?” tanyaku lagi.
“…” dia diam lagi.
“Ya udah deh, kayanya elo mau,” kataku.
“Tapi tahan sedikit. Nanti agak sakit awalnya. Soalnya elo baru pertama kali,” kataku.
“…” dia diam saja sambil menatap kosong ke langit-langit.

Kubuka kedua belah pahanya lebar-lebar. Kelihatan bibir kemaluannya yang masih sempit itu. Kuarahkan ke lubang kemaluannya. Begitu aku sentuhkan kepala “anu”-ku ke liang kemaluannya, Dina menarik nafas panjang, dan kelihatan sedikit mengeluarkan air mata. “Tahan ya Din…” Langsung kudorong anu-ku masuk ke dalam lubang kemaluannya. Tapi masih susah, soalnya masih sempit sekali. Aku terus mencoba mendorong anu-ku, dan… “Bleesss…” masuk juga kepala kemaluanku. Dina agak berteriak,
“Akhhh sakit Kak…”
“Tahan ya Din…” kataku.
Aku terus mendorong agar masuk semua. Akhirnya masuk semua kemaluanku ke dalam selangkangan adikku sendiri.
“Ahhh… Kak… sakit Kak… ahh…”
Setelah masuk, langsung kugoyang maju-mundur, keluar masuk liang kemaluannya.
“Ssshhh… sakittt Kak… ahhh… enak… Kak, terusss… goyang Kak…”
Dia jadi mengerang tidak karuan. Setelah beberapa menit dengan posisi itu, kami ganti dengan posisi “dog style”. Dina kusuruh menungging dan aku masukkan ke lubang kemaluannya lewat belakang. Setelah masuk, terus kugenjot. Tapi dengan keadaan “dog style” itu ternyata Dina langsung mengalami orgasme. Terasa sekali otot-otot di dalam kemaluannya itu seperti menarik batang kemaluanku untuk lebih masuk.

“Ahhh… ahhha… aku lemess banget… Kak,” rintihnya dan dia jatuh telungkup. Tapi aku belum orgasme. Jadi kuteruskan saja. Kubalikkan badannya untuk tidur terlentang. Terus kubuka lagi belahan pahanya. Kumasukkan kemaluanku ke dalam lubang kemaluannya. Padahal dia sudah kecapaian.
“Kak, udah dong! Gue udah lemes…” pintanya.
“Sebentar lagi ya…” jawabku.
Tapi setelah beberapa menit kugenjot, eh, dianya segar lagi.
“Kak, yang agak cepet lagi dong…” katanya.
Kupercepat dorongan dan genjotanku.
“Ya… kayak gitu dong… ssshh… ahhh.. uhuuh,” desahannya makin maut saja.
Sambil menggenjot, tanganku meraba-raba dan meremas payudaranya yang mungil itu. Tiba-tiba aku seakan mau meledak, ternyata aku mau orgasme. “Ahhh, Din aku mau keluar… ahhh…” Ternyata saat yang bersamaan dia orgasme juga. Kemaluanku seperti dipijat-pijat di dalam. Karena masih enak, kukeluarkan di dalam kemaluannya. Nanti kusuruh minum pil KB saja supaya tidak hamil, pikirku dalam hati.

Setelah orgasme bareng itu kucium bibirnya sebentar. Setelah itu aku dan dia akhirnya ketiduran dan masih dalam keadaan bugil dan berkeringat di kamar gara-gara kecapaian. Ketika bangun, aku dengsr dia lagi merintih sambil menangis.
“Kak, gimana nih. Punyaku berdarah banyak,” tangisnya.
Kulihat ternyata di kasurnya ada bercak darah yang cukup banyak. Dan kemaluannya agak sedikit melebar. Aku kaget melihatnya. Gimana nih jadinya?
“Kak, aku udah tidak perawan lagi ya?” tanyanya.
“…” aku diam saja.
Habis mau jawab apa. Gila! aku sudah merenggut keperawanan adikku sendiri.
“Kak, punyaku tidak apa-apakan?” tanyanya lagi.
“Berdarah begini wajar untuk pertama kali,” kataku.
Tiba-tiba, gara-gara melihat dia tidak pakai CD dan memperlihatkan kemaluannya yang agak melebar itu ke aku, anu-ku “On” lagi!

TAMAT

ditoahmadembe

ABG Tetangga

$
0
0

Minggu sore hampir pukul empat. Setelah menonton CD porno sejak pagi penisku tak mau diajak kompromi. Si adik kecil ini kepingin segera disarungkan ke vagina. Masalahnya, rumah sedang kosong melompong. Istriku pulang kampung sejak kemarin sampai dua hari mendatang, karena ada kerabat punya hajat menikahkan anaknya. Anak tunggalku ikut ibunya. Aku mencoba menenangkan diri dengan mandi, lalu berbaring di ranjang. Tetapi penisku tetap tak berkurang ereksinya. Malah sekarang terasa berdenyut-denyut bagian pucuknya. “Wah gawat gawat nih. Nggak ada sasaran lagi. Salahku sendiri nonton CD porno seharian”, gumamku.
Aku bangkit dari tiduran menuju ruang tengah. Mengambil segelas air es lalu menghidupkan tape deck. Lumayan, tegangan agak mereda. Tetapi ketika ada video klip musik barat agak seronok, penisku kembali berdenyut-denyut. Nah, belingsatan sendiri jadinya. Sempat terpikir untuk jajan saja. Tapi cepat kuurungkan. Takut kena penyakit kelamin. Salah-salah bisa ketularan HIV yang belum ada obatnya sampai sekarang. Kuingat-ingat kapan terakhir kali barangku terpakai untuk menyetubuhi istriku. Ya, tiga hari lalu. Pantas kini adik kecilku uring-uringan tak karuan. Soalnya dua hari sekali harus nancap. “Sekarang minta jatah..”. Sambil terus berusaha menenangkan diri, aku duduk-duduk di teras depan membaca surat kabar pagi yang belum tersentuh.
Tiba-tiba pintu pagar berbunyi dibuka orang. Refleks aku mengalihkan pandangan ke arah suara. Renny anak tetangga mendekat.

“Selamat sore Om. Tante ada?” 
“Sore.. Ooo Tantemu pulang kampung sampai lusa. Ada apa?” 
“Wah gimana ya..” 
“Silakan duduk dulu. Baru ngomong ada keperluan apa”, kataku ramah. 

ABG berusia sekitar lima belas tahun itu menurut. Dia duduk di kursi kosong sebelahku. 
“Nah, ada perlu apa dengan Tantemu? Mungkin Om bisa bantu”, tuturku sambil menelusuri badan gadis yang mulai mekar itu. 
“Anu Om, Tante janji mau minjemi majalah terbaru..” 
“Majalah apa sich?”, tanyaku. Mataku tak lepas dari dadanya yang tampak mulai menonjol. Wah, sudah sebesar bola tenis nih. 
“Apa saja. Pokoknya yang terbaru”. 
“Oke silakan masuk dan pilih sendiri”. 

Kuletakkan surat kabar dan masuk ruang dalam. Dia agak ragu-ragu mengikuti. Di ruang tengah aku berhenti.
“Cari sendiri di rak bawah televisi itu”, kataku, kemudian membanting pantat di sofa.
Renny segera jongkok di depan televisi membongkar-bongkar tumpukan majalah di situ. Pikiranku mulai usil. Kulihati dengan leluasa tubuhnya dari belakang. Bentuknya sangat bagus untuk ABG seusianya. Pinggulnya padat berisi. Bra-nya membayang di baju kaosnya. Kulitnya putih bersih. Ah betapa asyiknya kalau saja bisa menikmati tubuh yang mulai berkembang itu.

“Nggak ada Om. Ini lama semua”, katanya menyentak lamunan nakalku. 
“Ngg.. mungkin ada di kamar Tantemu. Cari saja di sana”

Selama ini aku tak begitu memperhatikan anak itu meski sering main ke rumahku. Tetapi sekarang, ketika penisku uring-uringan tiba-tiba baru kusadari anak tetanggaku itu ibarat buah mangga telah mulai mengkal. Mataku mengikuti Renny yang tanpa sungkan-sungkan masuk ke kamar tidurku. Setan berbisik di telingaku, “inilah kesempatan bagi penismu agar berhenti berdenyut-denyut. Tapi dia masih kecil dan anak tetanggaku sendiri? Persetan dengan itu semua, yang penting birahimu terlampiaskan”.
Akhirnya aku bangkit menyusul Renny. Di dalam kamar kulihat anak itu berjongkok membongkar majalah di sudut. Pintu kututup dan kukunci pelan-pelan.

“Sudah ketemu Ren?” tanyaku. 
“Belum Om”, jawabnya tanpa menoleh. 
“Mau lihat CD bagus nggak?” 
“CD apa Om?” 
“Filmnya bagus kok. Ayo duduk di sini.” 

Gadis itu tanpa curiga segera berdiri dan duduk pinggir ranjang. Aku memasukkan CD ke VCD dan menghidupkan televisi kamar. 
“Film apa sih Om?” 
“Lihat saja. Pokoknya bagus”, kataku sambil duduk di sampingnya. Dia tetap tenang-tenang tak menaruh curiga. 
“Ihh..”, jeritnya begitu melihat intro berisi potongan-potongan adegan orang bersetubuh. 
“Bagus kan?” 
“Ini kan film porno Om?!” 
“Iya. Kamu suka kan?” 
Dia terus ber-ih.. ih ketika adegan syur berlangsung, tetapi tak berusaha memalingkan pandangannya. 

Memasuki adegan kedua aku tak tahan lagi. Aku memeluk gadis itu dari belakang. 
“Kamu ingin begituan nggak?”, bisikku di telinganya. 
“Jangan Om”, katanya tapi tak berusaha mengurai tanganku yang melingkari lehernya. 
Kucium sekilas tengkuknya. Dia menggelinjang. 
“Mau nggak gituan sama Om? Kamu belum pernah kan? Enak lo..” 
“Tapi.. tapi.. ah jangan Om.” Dia menggeliat berusaha lepas dari belitanku. Namun aku tak peduli. Tanganku segera meremas dadanya. Dia melenguh dan hendak memberontak. 
“Tenang.. tenang.. Nggak sakit kok. Om sudah pengalaman..” 

Tangan kananku menyibak roknya dan menelusupi pangkal pahanya. Saat jari-jariku mulai bermain di sekitar vaginanya, dia mengerang. Tampak birahinya sudah terangsang. Pelan-pelan badannya kurebahkan di ranjang tetapi kakinya tetap menjuntai. Mulutku tak sabar lagi segera mencercah pangkal pahanya yang masih dibalut celana warna hitam. 

“Ohh.. ahh.. jangan Om”, erangnya sambil berusaha merapatkan kedua kakinya. Tetapi aku tak peduli. Malah celana dalamnya kemudian kupelorotkan dan kulepas. Aku terpana melihat pemandangan itu. Pangkal kenikmatan itu begitu mungil, berwarna merah di tengah, dan dihiasi bulu-bulu lembut di atasnya. Klitorisnya juga mungil. Tak menunggu lebih lama lagi, bibirku segera menyerbu vaginanya. Kuhisap-hisap dan lidahku mengaduk-aduk liangnya yang sempit. Wah masih perawan dia. Renny terus menggelinjang sambil melenguh dan mengerang keenakan. Bahkan kemudian kakinya menjepit kepalaku, seolah-olah meminta dikerjai lebih dalam dan lebih keras lagi.
Oke Non. Maka lidahku pun makin dalam menggerayangi dinding vaginanya yang mulai basah. Lima menit lebih barang kenikmatan milik ABG itu kuhajar dengan mulutku. Kuhitung paling tidak dia dua kali orgasme. Lalu aku merangkak naik. Kaosnya kulepas pelan-pelan. Menyusul kemudian BH hitamnya berukuran 32. Setelah kuremas-remas buah dadanya yang masih keras itu beberapa saat, ganti mulutku bekerja. Menjilat, memilin, dan mencium putingnya yang kecil.

“Ahh..” keluh gadis itu. Tangannya meremas-remas rambutku menahan kenikmatan tiada tara yang mungkin baru sekarang dia rasakan. 
“Enak kan beginian?” tanyaku sambil menatap wajahnya. 
“Iii.. iya Om. Tapi..” 
“Kamu pengin lebih enak lagi?” 

Tanpa menunggu jawabannya aku segera mengatur posisi badannya. Kedua kakinya kuangkat ke ranjang. Kini dia tampak telentang pasrah. Penisku pun sudah tak sabar lagi mendarat di sasaran. Namun aku harus hati-hati. Dia masih perawan sehingga harus sabar agar tidak kesakitan. Mulutku kembali bermain-main di vaginanya. Setelah kebasahannya kuanggap cukup, penisku yang telah tegak kutempelkan ke bibir vaginanya. Beberapa saat kugesek-gesekkan sampai Renny makin terangsang. Kemudian kucoba masuk perlahan-lahan ke celah yang masih sempit itu. Sedikit demi sedikit kumaju-mundurkan sehingga makin melesak ke dalam. Butuh waktu lima menit lebih agar kepala penisku masuk seluruhnya. Nah istirahat sebentar karena dia tampak menahan nyeri.
“Kalau sakit bilang ya”, kataku sambil mencium bibirnya sekilas.
Dia mengerang. Kurang sedikit lagi aku akan menjebol perawannya. Genjotan kutingkatkan meski tetap kuusahakan pelan dan lembut. Nah ada kemajuan. Leher penisku mulai masuk.
“Auw.. sakit Om..” Renny menjerit tertahan.
Aku berhenti sejenak menunggu liang vaginanya terbiasa menerima penisku yang berukuran sedang. Satu menit kemudian aku maju lagi. Begitu seterusnya. Selangkah demi selangkah aku maju. Sampai akhirnya.. “Ouu..”, dia menjerit lagi. Aku merasa penisku menembus sesuatu. Wah aku telah memerawani dia. Kulihat ada sepercik darah membasahi sprei.
Aku meremas-remas payudaranya dan menciumi bibirnya untuk menenangkan. Setelah agak tenang aku mulai menggenjot anak itu.
“Ahh.. ohh.. asshh..”, dia mengerang dan melenguh ketika aku mulai turun naik di atas tubuhnya. Genjotan kutingkatkan dan erangannya pun makin keras. Mendengar itu aku makin bernafsu menyetubuhi gadis itu. Berkali-kali dia orgasme. Tandanya adalah ketika kakinya dijepitkan ke pinggangku dan mulutnya menggigit lengan atau pundakku.

“Nggak sakit lagi kan? Sekarang terasa enak kan?” 
“Ouu enak sekali Om..”

Sebenarnya aku ingin mempraktekkan berbagai posisi senggama. Tapi kupikir untuk kali pertama tak perlu macam-macam dulu. Terpenting dia mulai bisa menikmati. Lain kali kan itu masih bisa dilakukan.
Sekitar satu jam aku menggoyang tubuhnya habis-habisan sebelum spermaku muncrat membasahi perut dan payudaranya. Betapa nikmatnya menyetubuhi perawan. Sungguh-sungguh beruntung aku ini.

“Gimana? Betul enak seperti kata Om kan?” tanyaku sambil memeluk tubuhnya yang lunglai setelah sama-sama mencapai klimaks. 
“Tapi takut Om..” 
“Nggak usah takut. Takut apa sih?” 
“Hamil”

Aku ketawa. “Kan sperma Om nyemprot di luar vaginamu. Nggak mungkin hamil dong”

Kuelus-elus rambutnya dan kuciumi wajahnya. Aku tersenyum puas bisa meredakan adik kecilku. 

“Kalau pengin enak lagi bilang Om ya? Nanti kita belajar berbagai gaya lewat CD”. 
“Kalau ketahuan Tante gimana?” 
“Ya jangan sampai ketahuan dong” 
Beberapa saat kemudian birahiku bangkit lagi. Kali ini Renny kugenjot dalam posisi menungging. Dia sudah tak menjerit kesakitan lagi. Penisku leluasa keluar masuk diiringi erangan, lenguhan, dan jeritannya. Betapa nikmatnya memerawani ABG tetangga.

Viewing all 141 articles
Browse latest View live